Grave 30

10.4K 1.5K 446
                                    

Jack O'lantern benci bekerja, bisa jadi seperti kalian yang benci belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jack O'lantern benci bekerja, bisa jadi seperti kalian yang benci belajar. Fakta menyatakan bahwa gagak itu sudah berumur ratusan tahun, dan sebentar lagi akan memasuki masa pensiun. Walau sudah tua pendengarannya masih setajam gigi Drakula, serta instingnya selalu tepat sasaran. Bakat terliarnya membuat Tuan Evanders tercengang dan akhirnya mengadopsi gagak itu sekitar dua puluh tahun yang lalu.

Tuan Evanders mengerti akan kondisi Jack O'lantern yang kian menua. Kinerjanya pun dirasa menjadi tidak maksimal. Tidak jarang dia memergoki sang burung kerap tertidur lelap saat bekerja pada malam hari. Dia tidak berniat mencari gagak lain untuk dijadikan penjaga rumah. Dia juga tidak bisa memaksa Jack O'lantern untuk selamanya tinggal. Tuan Evanders berpikir bahwa meggunakan jasa burung gagak untuk mengantarkan surat, atau menjadi mata-mata di rumahnya sendiri sudah ketinggalan jaman. Tidak ada salahnya mencoba beberapa tekhnologi yang minim kandungan radiasi.

(Coba kalian sebutkan apa saja contohnya!)

Komite Hewan Internasional Dunia Hitam (KHIDH) memberi surat terbuka kepada Tuan Evanders beberapa hari yang lalu. Isinya menyatakan bahwa Jack O'lantern harus dikembalikan ke habitat aslinya di sebuah desa di Rumania. Padahal Tuan Evanders sudah menganggap gagak itu seperti kakeknya sendiri. Akan tetapi sangat lebih bijak jika gagak itu dapat menikmati masa tua bersama gagak-gagak lain seusianya.

Bukti bahwa Jack O'lantern masih dapat diandalkan yaitu ketika sayup-sayup suara sirene menggema dari kejauhan. Dengan sigap gagak itu langsung bereaksi mengikuti instingnya. Jack O'lantern kemudian mengepakkan sayap dari tempatnya bekerja, dan segera memberi sinyal tanda bahaya kepada sang majikan.

Tak lama berselang Jack O'lantern pun hinggap di jendela ruang kerja Tuan Evanders. Gagak itu berkoak-koak memberi peringatan kepada sang majikan. Erico pasti tahu apa yang sedang diucapkannya, tetapi Tuan Evanders lebih tahu segalanya.

"Aku tahu, Jack," sahut Tuan Evanders dari meja kerja. Pria itu mematikan lampu baca, lalu memijat pangkal hidungnya pelan-pelan. "Pekerjaan akan menjadi semakin berat."

Jack mendadak terdiam, sorot matanya yang berwarna labu orange terlihat khawatir. Baru setahun terakhir dia merasa sangat gelisah.

"Tidak apa-apa, Jack. Aku akan segera membereskannya."

Seakan tahu apa yang akan terjadi di menit-menit selanjutnya, Tuan Evanders menyungginggkan senyuman pahit, kemudian bergegas menuju ruang utama di lantai bawah.

***

Dua besar koper milik Arabella yang tergeletak di lantai membuat Tuan Evanders mengeryitkan dahi. Di lain sisi Arabella tak kalah terkejut mengetahui seseorang telah memergoki aksinya. Gadis itu lalu memasang tampang murka dan mengacungkan pisau dapur ke arah Tuan Evanders, yang berdiri tepat di ujung tangga. Dia selalu menggunakan pisau dapur jika dalam keadaan tertekan.

Semua orang tahu apa yang dilakukan Arabella sebenarnya percuma, karena Tuan Evanders bisa menghilangkan pisau itu dalam satu jentikan jari. Tetapi pria itu tidak ingin melakukan pertunjukan sulap, apalagi pamer kekuatan.

Arabella & The Waterhouse FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang