3. Hancur Kepercayaan

14.6K 626 18
                                    

"Tante Aira belum siuman??" tanyaku pada salah seorang dokter yang juga sahabatku dan sahabat Nina. Zaskia

"Belum Ndo. Nina gimana? Sudah kamu hubungi??" Aku mengangguk dengan menekan tombol merah di ponselku untuk memutuskan panggilan yang tidak nyambung

"Tidak aktif. Aku sudah menelponnya"

"Tante Aira terkena serangan jantung ringan, tapi jangan di sepelekan. Dia tidak bisa tertekan terus menerus. Usahakan agar Nina segera ditemukan oke" aku mengangguk dan terduduk di sofa yang ada di ruangan ini.

Zaskia duduk di sebelahku dan menepuk pundakku. Dia lebih tua dari aku dan Nina. Kami bersahabat sejak aku dan Nina pindah ke kota ini.

"Ada apa sebenarnya Ndo?" Zaskia tidak terlalu tau tentang hubungan Nina dengan Wisnu, karena sejak dia bekerja dirumah sakit kita jadi jarang bertukar kabar. Apalagi Nina yang sudah sibuk bersenang - senang dengan Wisnu.

"Nina hamil" jawabku pelan dan seperti dugaanku Zaskia pun shock menatapku tak percaya

"Hamil? Kamu sudah apain dia? Kamu-" aku menggeleng

"Aku gak mungkin menodai Nina sebelum menikahinya"

"Jadi Nina hamil dengan siapa? Bukannya kamu mencintai Nina? Dan-"

"Aku memang mencintai dia, tapi dia tidak mencintaiku Zas, ada pria lain bernama Wisnu yang menghamilinya" aku memotong pembicaraannya. Zaskia menatapku garang dan

Plak!!

Sebuah tamparan melayang kepipiku. Terasa panas dan sangat perih. Aku menatap Zaskia menunggu alasan kenapa dia menamparku

"Kau berjanji akan menjaga Nina bukan? Kenapa kau biarkan Nina hamil karena pria lain??" desis Zaskia dia tidak mau menganggu tante Aira. Aku hanya bisa terdiam. Semua salahku. Tentu, aku tidak becus menjaga Nina dan membiarkan dia kebablasan. Membuat masa depan Nina hancur seperti ini.

"Aku akan ikut membantu mencari Nina! Kita harus temukan keberadaannya dimanapun dia" aku mengangguk setuju. Aku juga ingin mencari Nina, namun aku tak mungkin meninggalkan tante Aira di sini sendiri. Siapa yang akan menjaganya?

Aku kembali mencoba menghubungi ponsel Nina maupun Wisnu, tetap tidak ada yang bisa tersambung. Dimana sebenarnya kamu Nina? Tidakkah kamu tau keadaan mamimu seperti apa? Cinta telah membutakan matamu Nina

"Ndo.." sebuah suara serak memecah keheningan kamar ini. Aku dan Zaskia yang tadi sama - sama terdiam dengan pikiran masing - masing berlonjak menuju ranjang tempat tante Aira berbaring

"Tante, biar Kia periksa ya?" tante Aira mengangguk dan Kia mulai memeriksa kondisi tanta Aira.

"Ndo.." panggilnya lagi. Aku memposisikan diriku agar lebih dekat dengannya

"Ya tante?"

"Cari Nina Ndo.." lirih tante Aira. Aku dan Kia saling berpandangan

"Kia.. Cari Nina.." permintaan yang sama juga kepada Zaskia dari tante Aira. Aku dan Kia mengangguk dengan yakin. Aku rasa Kia juga memiliki pikiran yang sama untuk mencari Nina sampai ketemu.

***** sementara itu ****

Nina mengelus perutnya yang masih rata. Rasa mual terus menerus di rasakannya hingga dia merasa kakinya sudah melemas karena terlalu banyak muntah pagi ini.

"Wisnu.. Kamu dimana sih??" Nina menggerutu karena di saat dirinya sangat membutuhkan Wisnu, Wisnu malah tidak berada di sisinya.

Nina berjongkok di depan kamar Wisnu, menunggu Wisnu segera pulang. Hingga hari mulai gelap dan Wisnu belum juga pulang. Nina masih setia menunggunya.

DEPRESI (END) 21+حيث تعيش القصص. اكتشف الآن