6. Kanjeng Ratu Larasati

12.2K 536 23
                                    

"Anak??"

Laras berjalan mendekati Nina menatapnya dengan pandangan taj suka lalu dengan ringan tangan Laras melayang mengenai pipi Nina

Plak!!

Nina memegangi pipinya yang memerah, sama sekali dia tidak sempat untuk mengaduh, menangis atau merasa sedih. Nina merasa bingung, karena setahu Nina, Wisnu tidak memiliki orang tua. Dia yatim piatu dan sekarang ada seorang wanita cantik mengakui Wisnu putranya??

"Kamu adalah seorang Jalang tak tau diri!!!! Mengaku hamil anak Wisnu dan merusak hubungan Wisnu dengan Ambar???" bentak Laras keras. Nina hanya diam

"Kamu pikir anak harammu bisa mendapat warisan harta kami???? Dasar wanita culas!!"

Harta? Nina tak pernah berpikir tentang harta. Dimata Nina, Wisnu bukan pria kaya raya yang harus direbutkan hartanya. Justru, maminya sempat mengira Wisnu hendak merebut semua harta miliknya. Dan sekarang tuduhannya berbalik kearahnya.

Laras menarik lengan Nina dengan keras "Aku pastikan, kamu akan menderita di sini, dan..... Aku akan mengusirmu setelah anak harammu lahir!!"

Nina menepis tangan Laras "Saya tidak tau, apa maksud semua ini. Wisnu tidak punya orang tua, Wisnu juga tidak kaya raya. Jadi buat apa aku merebut hartanya???"

Plak!!!!

"Jangan pernah berbicara keras padaku, kamu hanya manusia rendahan!! Panggil aku dengan Kanjeng Nyonya!!"

Nina mengernyit bingung dengan perintah 'mama mertuanya' kenapa harus memanggilnya Nyonya? Memang dia babu??

Laras berjalan menuju kamarnya dan kamar Wisnu. Dengan sigap Laras mengeluarkan semua isi lemari pakaian Nina membuang pakaian Nina sembarangan

"Apa yang anda lakukan??" bentak Nina tak terima melihat semua pakaiannya di lempar keluar oleh Laras. Dan dengan santainya Laras menginjakkan high heels mahalnya diatas baju - baju Nina

"Kamu akan tidur di kamar pembantu!! Ini kamar Wisnu" ujar Laras

"Wisnu itu suamiku, sudah sepantasnya kami tidur sekamar!!"

Plak!!!

"Jangan kamu berani menantang saya, kamu tau, saya adalah Kanjeng Ratu Larasati Pendowo Putri!! Saya ini keluarga Ningrat!!"

Nina merasa jengah dengan sikap wanita di hadapannya yang sangat ringan main tangan padanya. "Lalu? Kalau anda adalag Kanjeng Ratu, masalah apa pada saya???? Saya istri sah Wisnu!!" bela Nina

Laras tertawa lalu mendorong bahu Nina, membuat Nina kehilangan keseimbangan namun dengan sikap memegangi ujung meja agar tak terjatuh

"Istri?? Wisnu hanya menikahimu secara adat!! Dalam hukum negara, kamu bukan siapa - siapa Wisnu!!!! Dan catet, aku adalah ibu kandung Wisnu, Kanjeng -"

"Roro kidul!!" jawab Nina cepat yang merasa jengkel dengan nama memuakkan dan terkesan kuno. Lalu apa masalahnya jika wanita ini seorang Ningrat yang berkasta?? Nina pun berasal dari keluarga berada walaupun bukan seorang Ningrat! Dia adalah putri pemilik Perusahaan penghasil Mutiara terbesar di Indonesia dan Singapura. Lalu?

"Berani kamu ya,.." tangan Laras melayang keatas namun kali ini Nina tak akan membiarkan tangan halus itu menyentuh pipinya. Nina menatap tajam kearah Laras berusaha menantang ibu mertuanya. Laras jengah dan menarik tangannya

"Kamu akan lihat balasan apa yang akan kamu terima dari sikap kurang ajarmu!!!!" Laras melangkah pergi meninggalkan Nina. Nina memejamkan matanya dan menghela napas pelan.

******

Tak seperti biasanya Wisnu pulang kerumah jam 8 malam, Nina berjalan tergesa menghampiri suaminya. Dia menyesal karena tidak menyiapkan makan malam. Karena malam - malam sebelumnya Wisnu tidak pernah pulang kerumah.

DEPRESI (END) 21+Where stories live. Discover now