15. (Calon) Istri

11.6K 507 13
                                    

Tante Aira terus menggeleng menolak permintaanku agar dia memberiku restu. Aku akan menikahi Nina

"Tidak Ndo! Ini pernikahan bukan pelarian" desis tante Aira

"Aku paham tante, tapi aku berharap dengan aku menikahi Nina, Nina bisa memulai hidupnya yang baru"

"Bagaimana bisa? Nina harus menjalani perawatan intensif"

"Percaya padaku tante, aku akan berusaha mengeluarkan Nina dari sisi hitam ini dan mengembalikannya ke keadaan semula"

"Bahaya Ndo, Nina tidak stabil"

"Tante, tante harus yakin. Ando akan membuat Nina kembali pada keadaan semula. Dia anak tante, kita harus mendukungnya"

Tante Aira menghela napas, sepertinya ijin restu akan segera turun. "baiklah Ndo, kalau menurutmu ini baik untuk lalian berdua. Tapi dengarkan tante, kamu sudah seperti putra tante sendiri, tante juga ingin kamu memikirkan kebahagiaan kamu, sementara Nina dia telah.." tante Aira menggeleng tanpa berniat meneruskan pembicaraannya. Aku meraih tangan mungil keriput tante Aira

"Tante, kebahagiaanku terletak pada senyum indah Nina. Semakin Nina tersenyum maka aku semakin bahagia" jujurku. Tantr Aira mengelus rambutku dengan sayang

"Terima kasih Ndo atas semunya" aku hanya bisa tersenyum

***

Aku menghampiri Nina yang diam terpaku menatap kearah cermin, matanya kosong entah kemana pikirannya. Aku membelai rambut hitam Nina dengan sayang. Begitu banyak hal sulit yang sudah di hadapinya.

"Nina" panggilku pelan. Nina menoleh kearahku dan bibirnya tersenyum walau mata bulatnya masih melalang buana entah kemana

"Kamu sudah siap?" tanyaku dan dia mengangguk pelan kembali menatap pantulan tubuhnya di cermin. Wanita cantik dengan balutan kebaya putih menghiasi tubuh indahnya. Ninaku tampak anggun. Hiasan kepala yang sederhana, dengan make up tipis senatural mungkin membuat kharisma Nina semakin terpancar. Dia calon istriku..

"Ando, semua sudah siap. Ayo kamu turun semua sudah menunggumu. Kamu ini tu ya, gak baik tau menemui calon pengantin wanita" Zaskia dengan kebaya modern masuk ke dalam kamar Nina menghampiri kami. Nina tersenyum menatap Zaskia.

"Aku turun dulu, jaga calon istriku oke"

"Siap pak boss" ujar Zaskia dan aku meninggalkan Zaskia dan Nina berdua di kamar.

Author Pov

Zaskia merangkul bahu mungil Nina memberikan kehangatan pada diri Nina. Nina berdiri melepas rangkulan Zaskia menuju jendela besar di kamarnya.

"Nina" panggil Zaskia. Nina hanya diam menatao rintik - rintik hujan yang membasahi bumi

"Maafkan aku.." lirih Zaskia. Nina menatap tajam sahabatnya itu

"Kia, kamu sahabatku tapi kamu tega..."

"Bukan maksudku, aku sungguh tidak tau bahwa semua akan seperti ini. Aku tidak tau bahwa Ambar adalah kekasih Wisnu" terang Zaskia berusaha meredam emosi sahabatnya. Zaskia tau, kondisi Nina sedang tidak stabil

"Jangan bohongi aku lagi!!"

Zaskia menunduku mendekati Nina. Di peluknya sahabat yang sangat di sayanginya "Maafkan aku Nina. Aku tidak tau. Ambar sama sekali tak pernah cerita tentang kehidupan asmaranya"

DEPRESI (END) 21+حيث تعيش القصص. اكتشف الآن