Chapter [8]

19.1K 1.6K 93
                                    

All Time Low - Therapy

Gadhra menyalakan rokok yang ia selipkan di bibirnya dan berjalan menjauhi teman-temannya. Ia memilih untuk duduk di bangku panjang yang terletak di luar warung Babeh.

Warung Babeh merupakan tempat tongkrongan Gadhra dan teman-temannya semenjak ia masuk kuliah. Di sana, Gadhra berkumpul bersama teman-temannya dari berbagai asal muasal yang berbeda.

"Bukannya lo yang pergi?"

Kata-kata yang keluar dari mulut Via pagi tadi terus menghantuinya. Tampak mata gadis itu yang berkaca-kaca saat mengucapkannya. Setelah mengucapkan kalimat tersebut, gadis itu pun melepas genggaman Gadhra dan beranjak pergi.

"Woy, sendirian aja." Enda menghampiri temannya itu dan mengambil botol air mineral dari dalam kulkas yang terletak di bagian luar warung Babeh.

Enda merupakan teman Gadhra dan Via sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Selain Via, Enda merupakan orang yang paling dipercaya oleh Gadhra. Dan Enda merupakan salah satu orang yang paling mengetahui masalahnya dengan Via.

"Tadi gue ketemu Via." Gadhra berbicara kepada Enda setelah ia menghirup rokonya untuk yang kesekian kalinya.

Mendengar hal itu, Enda yang sedang meminum air mineral sontak langung menghentikan aktivitasnya dan menutup botol air mineral yang dipegangnya.

"Becanda aja lo anjing," kata Enda sambil menampol kepada Gadhra.

"Gue serius Nda." Gadhra menjawab perkataan Enda dengan suara yang dingin.

Melihat keseriusan Gadhra, Enda percaya kalau temannya ini tidak sedang bercanda. Laki-laki itu segera duduk di bangku panjang tempat Gadhra duduk dan memperhatikan temannya itu dengan seksama.

"Dia kemana Dhra?" Pertanyaan tersebut keluar dari mulut Enda yang masih terkejut dengan informasi yang ia dengar barusan.

"Dia sekampus sama gue ternyata. Tapi dia anak akun. Fakultas gue sama dia rada jauh," jawab Gadhra.

"Maksud gue, dia selama ini kemana?"

Pertanyaan yang diajukan Enda membuat Gadhra diam selama beberapa detik. Enda dapat melihat Gadhra yang berbeda hari ini. Ia kelihatan sedikit frustasi.

"Gue belum tau," Gadrha berdiri dan mengambil minuman segar di kulkas Babeh. "Gue juga ketemu dia ga sengaja kemaren. Tiba-tiba dia ada di kantin fakultas gue," lanjutnya.

"Kemarin seharian gue mikir, gue kaget banget ketemu dia lagi. Sampe pada akhirnya gue memutuskan untuk cari tahu tentang dia. Ternyata dia sekampus sama gue." Gadhra meminum minumannya dan melanjutkan pembicaraannya. "Gue juga ga tau kenapa gue memutuskan untuk nyamperin dia ke fakultasnya. Itu gue lakuin di bawah akal sehat gue, Nda."

Enda mendengarkan cerita Gadhra dengan seksama. Ia tersenyum mendengar cerita temannya itu.

"Jadi lo udah mulai sadar sekarang?" tanyanya kepada Gadhra.

Mendengar pertanyaan Enda, Gadhra hanya diam dan berjalan masuk ke dalam warung Babeh. Enda hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat temannya itu. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya, dan menghubungi seseorang.

Enda Nabhan: Ta

Enda Nabhan: Tadi si Gadhra ketemu sm Via.

Tahira: Hah? Lo serius? Dimana?

Enda Nabhan: Sumpah. Dia cerita ke gue barusan

Enda Nabhan: Mereka satu kampus ternyata. Tp beda fakultas

Enda Nabhan: Dan Gadhra yg samperin

Enda Nabhan: Lucu ya. Setelah sekian lama ga ketemu tau2 mereka ktm nya di kampus yg sama

T R A P P E DWhere stories live. Discover now