Chapter [27]

16.6K 1.3K 146
                                    

Ed Sheeran - She

Seorang perempuan menggunakan seragam SMA baru saja turun dari mobil bersama dengan seorang laki-laki menggunakan seragam yang sama. Keduanya berjalan dari parkiran menuju pintu masuk sekolah.

Laki-laki tadi sontak berhenti sebentar, yang membuat perempuan di sampingnya ikut berhenti dan melirik ke arahnya. Ia merogoh kantongnya, dan menekan alarm mobilnya untuk mengunci mobilnya.

"Dasar pikun," kata Via saat menyadari Gadhra lupa mengunci pintu.

Gadhra memilih untuk tidak menjawab omongan Via, dan tetap berjalan masuk ke dalam pekarangan sekolah.

Via dan Gadhra kini sudah duduk di kelas 2 SMA, yang berarti mereka sudah tidak sekelas lagi. Via dan Tahira berada di kelas 11 IPA 2, Gadhra 11 IPA 1, dan Enda berada di 11 IPS 2.

SMA Bina Bangsa tidak mengurutkan kelas berdasarkan tingkat kepintaran mereka, semua murni dilakukan secara acak agar masing-masing siswa saling mengenal satu sama lain, dimana murid-murid hanya bisa memilih penjurusan yang mereka inginkan.

Setelah meletakkan tasnya di dalam kelas, Gadhra berjalan menuju kelas Via yang letaknya persis di sebelah kelasnya. Kedua bola matanya langsung membesar saat ia melihat rangkaian bunga yang berada di atas meja Via. Dengan cepat ia menghampiri meja itu dan mengambil bunga di atasnya.

Laki-laki itu memperhatikan sekeliling, mencari sosok yang tidak ditemukannya, sebelum tangannya bergerak untuk membuka kartu ucapan yang tertera pada bunga.

"Bunga yang cantik, untuk perempuan yang cantik. Lah anjing," kata Gadhra setelah membaca tulisan yang tertera pada kartu itu.

"Lo belom liat aja Via dirumah bentukannya kaya kang somay," lanjutnya.

Setelah meletakkan bunga yang dipegangnya ke atas meja, Gadhra melirik ke arah Jono yang duduk tepat di belakang Via. Tangannya bergerak memukul meja Jono yang membuat laki-laki itu terbangun dari tidurnya.

Jono yang tersentak karena mejanya dipukul menatap Gadhra dengan kesal. "Apaan sih anjing?"

"Mending yang bangunin gue Via gitu kan cakep," lanjutnya. "Lah ini piaraannya."

Sontak Gadhra menampol kepala Jono yang botak. Jono yang menerima tampolannya tertawa dan kembali meletakkan kepalanya di atas kedua tangannya yang terlipat di atas meja.

"Lah si bego malah tidur," kata Gadhra. "Woy, lo liat Via ga?"

"Toilet."

Gadhra ber-oh panjang dan memilih untuk duduk di kursi Via. Dia mengetuk-ngetuk kakinya ke lantai, terlihat gelisah saat menunggu pemilik kursi itu datang.

Sekitar beberapa menit ke depan, matanya melihat Via yang sedang membersihkan tangannya menggunakan tissue masuk ke kelasnya. Dibuangnya tissue itu ke tempat sampah di depan kelas, sebelum perempuan itu berjalan menghampiri Gadhra yang duduk di tempatnya.

"Tin tin!" Via meniru suara klakson mobil, menyuruh Gadhra untuk geser dari tempat duduknya.

Gadhra bergerak duduk di kursi sebelah Via, yaitu kursi Tahira yang orangnya entah lagi ke mana.

Via duduk di sebelah Gadhra sambil menonton tv seri How I Met Your Mother menggunakan ponselnya. Sesekali perempuan itu tertawa saat melihat wajah Barney yang suka tidak dikontrol. Merasa diabaikan, Gadhra langsung menarik ponsel Via yang masih memutar tv seri itu.

"Eh," kata Via reflek saat Gadhra mengambil ponselnya.

"Dhra apaan sih! Kan gue lagi nonton."

Gadhra menatap Via tak percaya. Bagaimana bisa dia tidak merasa bersalah sama sekali setelah diberikan bunga oleh seseorang?

T R A P P E DWhere stories live. Discover now