Chapter [15]

15.6K 1.4K 125
                                    

Ed Sheeran - Photograph

"Adhra emang terbaik deh," kata Via kepada Gadrha yang sedang membersihkan tumpahan air minum yang tidan sengaja ditendang oleh Via.

Lelaki itu membuang tissue yang ia gunakan untuk membersihkan lantai ke tempat sampah yang terletak di dalam kamarnya. Gadhra melirik Via yang hanya cengengesan sambil mengamankan buku-buku mereka di atas lantai agar tidak terkena tumpahan air.

"Tissue gue abis cuma untuk membersihkan semua air-air yang lo tumpahin di dalam kamar gue," kata Gadhra sambil menempeleng kecil kepala Via.

"Hehehe maafin gue say," kata Via kepada Gadhra sambil meletakkan kembali buku soal-soal latihan mereka.

"Say say pala lo peyang. Kurang-kurangin lah cerobohnya, Vi." Gadhra membantu Via meletakkan barang-barang yang dipeluk oleh perempuan itu.

Seminggu lagi Gadhra dan Via akan menghadapi Ujian Nasional tingkat SMP, oleh sebab itu keduanya kini sedang belajar bersama di dalam kamar Gadhra.

Gadhra duduk di karpet yang terletak di depan kasurnya dan mulai mengerjakan soal-soal latihan kembali. Via yang sudah mulai merasa bosan memandang soal-soal tersebut dengan malas.

"Gue udah dulu ah, puyeng." Via mengecek ponselnya yang sedari tadi ia simpan di kantong celananya, sebelum perempuan itu berjalan ke kasur Gadhra dan memandangi anak kecil yang sedang tertidur lelap di atasnya.

"Hai cantikku," kata Via kepada anak kecil berumur satu tahun tersebut

"Ssst Vi! Ntar dia bangun." Gadhra meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya.

"Iya iya," kata Via sambil memandang Gadhra malas. "Kasian ya kamu punya Abang posesif banget kaya Adhra. Hih ga kebayang deh aku kalo kamu udah punya pacar nanti."

"Tuh cowo gue interogasi abis-abisan," celetuk Gadhra yang masih berkutat dengan buku soal-soal miliknya. "Kalo bisa mereka pacaran gue ikutin diem-diem."

"Dih!" Via melempar Gadhra dengan bantal yang sedari tadi ia peluk. "Lebay lo."

"Ya bodo," kata Gadhra yang sudah mulai menyerah dengan soal-soal di hadapannya dan berjalan menuju kasur. "Cowo yang berani bikin dia nangis berhadapan sama gue."

Via hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Gadhra, perempuan itu menyadari betapa Gadhra sangat menyayangi adiknya.

"Dhra," panggil Via.

"Yes?" jawab Gadhra yang sedang mengambil posisi duduk di sebelah Ghea. Kini Ghea yang sedang tidur berada di antara Via dan Gadhra.

"Lo mau SMA dimana?"

"Yang sama kaya lo," jawabnya.

Via tertawa kecil. "Cita-cita lo ga ada yang lebih tinggi apa?"

"Ya ngapain ribet-ribet. Gue udah tau lo pasti milih sekolah yang bagus, jadi gue tinggal ngikut."

Mendengar perkataan Gadhra, Via berdecak sebal dan memilih untuk memperhatikan Ghea yang masih tertidur pulas.

"Enak ya kamu kerjaannya cuma tidur, makan, main, pipis, pup, terus tidur lagi. Ga perlu ribet-ribet mikirin UN." Via berbicara sendiri kepada Ghea.

Gadhra tersenyum kecil mendengar perkataan Via. Lelaki itu melihat Via yang sedang memainkan rambut Ghea, ia sudah terlalu hafal dengan tiap detail yang ada pada perempuan itu. Bahkan mungkin Gadhra tahu dimana saja letak tahi lalat yang ada di tubuh Via, kecuali di bagian dalam tentunya.

"Apa lo liat-liat?" tanya Via kepada Gadhra yang menyadarkan lelaki itu dari lamunannya. "Suka ya?"

"Najis," sahut Gadhra sambil membenarkan posisi duduknya di atas kasur. "Jerawat lo tuh, udah mau meledak kayak bom."

T R A P P E DWhere stories live. Discover now