Chapter [9]

17.3K 1.5K 126
                                    

Dashboard Confessional - Belle of the Boulevard

Siang itu, terdengar suara bel yang berbunyi nyaring menunjukkan saat istirahat sekolah telah tiba. Terlihat siswa-siswi yang menggunakan seragam putih-biru berhamburan keluar kelas. Beberapa siswa berjalan menuju kantin, toilet, lapangan, dan ada juga yang memutuskan untuk tetap di kelas.

"Dhra, cewe lo ribut tuh." Beberapa menit setelah bel berbunyi, seorang teman Gadrha datang menghampirinya saat Gadhra yang tengah duduk di kelas dua SMP tersebut sedang berkumpul bersama teman-temannya.

"Hadeh ribet banget dah cewe gue. Ribut sama siapa lagi dia?" Tanya Gadhra kepada temannya itu.

"Via."

"HAH?" Gadrha langsung berdiri saat mendengar perkataan temannya tersebut. "Dimana mereka sekarang?" Tanya Gadhra.

"Kantin tuh." Jawab temannya.

Gadhra berlari menuju kantin. Entah sudah berapa orang yang ia tabrak dan menyebutkan sumpah serapah kepadanya. Sesampainya di kantin, ia melihat Via yang telah basah kuyup dan Dira, pacar Gadhra yang terus memarahi Via.

"Minggir-minggir." Gadhra menyelonong masuk ke dalam kerumunan penonton yang menonton aksi mereka.

"Dir, apa-apaan sih!" Gadhra menarik lengan Dira untuk menjauhkannya dengan Via. Ia kemudian berjalan menghampiri Via.

"Lo gapapa Vi?" tanya Gadhra kepada Via. Ia mengambil beberapa lembar tissue yang terletak di atas meja kantin terdekat, kemudian membersihkan wajah Via.

"Ya menurut lo aja," jawab Via kepada Gadhra.

"Dir kamu ngapain sih! Kamu tuh udah senior di sini. Ajarin yang baik kek." Gadhra melempar tissue bekas yang ia gunakan untuk membersihkan wajah Via kepada Dira.

Via yang melihat kejadian itu hanya bisa menutup mulutunya untuk menahan tawanya, secara Dira merupakan kakak kelasnya dan juga Gadhra. Senioritas di sekolah mereka bisa dibilang cukup tinggi.

"Dhra please deh! Kamu pikir aku ga tau apa kemaren kalo kamu jalan sama dia! Bilangnya ga bisa nonton sama aku tapi malah jalan sama cewe lain!" Kata Dira kepada Gadhra

Mendengar perkataan Dira, Via langsung menghadap Gadhra. "Katanya lo kemaren udah bilang ke Dira? Lo bohong?! Sumpah ya Dhra lo nyusahin gue aja sih!"

"Heh lancang banget lo ya Dira Dira! Pake 'Kak'!" Dira kembali memarahi Via.

"Heh labil! Gila hormat banget ya lo. Gimana gue ga males jalan sama lo. Rempong sih lo anaknya." Gadrha tidak terima Via dimarahi seperti itu oleh Dira.

"Jadi kamu lebih milih belain dia daripada aku?" tanya Dira dengan nada yang meninggi.

"Ya iya lah." Gadhra menggenggam tangan Via. "Menurut lo aja."

"Dhra," Seketika Dira terlihat lebih tenang dari sebelumnya.

Dari suaranya, dapat terdengar bahwa ia akan segera menangis. "Sumpah gue kaya gini karena gue sayang banget sama lo. Gue ga suka lo sama cewe lain. Lo kemaren bohongin gue dan sekarang lo lebih milih nih cewe daripada gue."

"Gue udah bilang berulang kali sama lo, jangan pernah cemburu sama Via karena dia bakal ada di hidup gue terus. Dia sahabat gue, dan gue kenal dia jauh sebelum gue kenal lo. Dan lo sekarang udah keterlaluan." Gadhra melepaskan genggamannya kepada Via, dan berjalan mendekati Dira.

"Emangnya gue ga tau kalo selama ini lo sering ngancem Via lewat sms?" lanjutnya.

Pernyataan Gadhra barusan membuat Via bingung. Darimana Gadhra tahu kalau ia sering diancam oleh Dira? Perasaan tiap sms dari Dira yang masuk sudah ia hapus.

T R A P P E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang