Epilog

33.9K 1.6K 245
                                    

Alphaville - Forever Young

"Ma, Pa, aku mampirnya besok aja ya, kan hari Sabtu tuh."

Sore itu, Via dan Reon memang sengaja untuk pulang lebih awal dari kantor mereka masing-masing untuk menjemput Raka dan Rafa, kedua anak kembar mereka di rumah orangtua Via.

Diva dan Setyo mengangguk paham. Dengan cepat Setyo menurunkan kedua anak kembar berumur lima tahun itu dari gendongannya, sebelum dia mencium puncak kepala anak-anak itu.

"Ya udah," kata Setyo. "Papa juga cape banget nih, baru pulang."

Kedua tangan Reon bergerak mengambil mainan dan tas ransel Raka dan Rafa yang baru saja diberikan oleh Mang Eman, salah satu pekerja di rumah orangtua Via.

"Macet Pa tadi dari kantor?" tanya Reon kepada Setyo.

Setyo menggeleng. "Enggak sih," katanya. "Tadi Papa dari daerah Cinere, ada meeting sama klien."

Reon ber-oh panjang. Laki-laki itu memasukkan barang-barang Raka dan Rafa ke dalam mobil, sebelum dia berjalan kembali menuju Setyo dan Diva.

Via dan Reon menyalami tangan Setyo dan Diva, sambil pamit untuk pulang.

Via memanggil Raka dan Rafa yang sedang berlari mengitari halaman rumah orangtua Via, dan menyuruh mereka untuk menyalim tangan Opa dan Oma-nya. Diva yang sedari tadi bermain bersama kedua cucunya itu, berulang kali mencium pipi kedua anak itu karena gemas.

"Adduhh Ommaa." Raka mengeluarkan suaranya saat Diva mencium pipi anak itu dalam, sambil tangannya menekan pipi yang satu lagi karena gemas.

Sontak Via dan Reon tertawa. Perlahan Reon menunduk untuk menggendong Raka dan Rafa di masing-masing tangannya, sebelum mereka semua melambaikan tangannya kepada Diva dan Setyo.

"Reon,"

Suara Setyo membuat Reon dan Via menghentikan langkahnya. Keduanya bergerak melihat ke arah pria itu, diikuti oleh Raka dan Rafa yang masih berada di gendongan Reon.

"Iya Pa?" tanya Reon.

"Biasa," kata Setyo. "Besok temenin Papa golf sama klien ya. Ga seru kalo ga ada kamu."

Reon tertawa. Laki-laki itu menganggukkan kepala, sebelum dia mengeluarkan suaranya.

"Siap!"

****

"Bunda, tadi Raka ambil es krim aku."

"Ih enggak!"

Suara Raka dan Rafa yang duduk di kursi belakang saat itu membuat Reon yang sedang menyetir tertawa.

"Raka," kata Via. "Kenapa coba itu es krim adek kamu diambil?"

Mendengar teguran Via, Raka diam sebentar sebelum dia mengeluarkan suaranya.

"Abisnya es krim Rafa lebih enak Bun."

"Tapi kan kamu udah punya sendiri," balas Rafa.

"Aku kan cuma minta dikit."

"Ayah, Raka nyubit aku!"

Dari sudut mata Reon, laki-laki itu dapat melihat Via yang sedang berusaha menahan tawanya mendengar perkataan kedua anak di belakang. Dia tahu kalau sudah mulai begini, harus Reon yang mengeluarkan suaranya.

"Raka," kata Reon pelan. "Siapa yang ngajarin kamu nyubit-nyubit gitu?"

"Bunda Yah."

"Enak aja!" Dengan cepat Via yang duduk di kursi penumpang bagian depan mengeluarkan suaranya.

T R A P P E DWhere stories live. Discover now