Chapter [25]

14.3K 1.3K 161
                                    

The Click Five - Happy Birthday

"Maafin aku ya?"

Kedua lengan Reon melingkari tubuh Via yang lebih kecil darinya. Tangannya mengelus-elus rambut perempuan yang di dekapnya, sebelum ia melepaskan perempuan itu dan kembali melihat wajahnya.

"Aku cuma mau bikin ulang tahun kamu berkesan." katanya lagi. "Tapi sebelum itu, aku mau kerjain kamu dulu."

"Dan..," Sena yang ternyata sudah berada di sebelah Sessa daritadi merangkul adiknya.

"Dia otak dari semua ini." kata Sena sambil menunjuk Sessa.

Saat itu juga kedua kaki Via serasa lemas. Ia berjalan menuju salah satu kursi yang berada di dekatnya, untuk menjatuhkan badannya yang tidak mampu berdiri tegak.

Sontak air mata Via sukses mengalir dengan deras. Tidak peduli dengan keadaan sekitar yang ramai, perempuan itu menangis sesenggukan di hadapan semua orang, tidak dapat menahan perasaannya lebih lama.

"Via..," Reon menghampiri Via dan memeluk perempuan itu. Kemeja putihnya yang basah karena air mata Via yang mengalir deras tidak dipedulikannya sama sekali.

Via melepas pelukan Reon, memukul bahu laki-laki itu berulang kali.

"A-aku kesel, marah, ta-tapi aku seneng, aku lega," kata Via sesenggukan.

"Aku lega ka-kamu, kamu ga selingkuh.."

Dengan cepat Reon kembali menarik Via ke dalam pelukannya yang erat. Rasanya seperti aliran listrik mengalir di seluruh tubuh Via, memberikan kehangatan yang mendalam untuknya di malam itu.

Via lega, benar-benar lega Reon masih menjadi miliknya.

"Cucu Oma yang cantik kok lagi ulang tahun malah nangis?"

Suara yang sudah sangat dikenal oleh Via itu membuatnya langsung melihat ke arah pemilik suara. Selain teman-teman Via dan Reon, ternyata Oma, kedua orangtua Via, serta sepupu-sepupunya juga turut serta dalam surprise itu.

Saat itu Via baru menyadari bahwa semua orang yang datang menggunakan pakaian bernuansa putih, kecuali dirinya.

"Oma!" Masih dengan mata dan wajah yang merah, Via berdiri dan memeluk neneknya dengan cepat.

"Oma bukannya masih di Medan?"

Oma Via merupakan seorang pebisnis yang cukup sukses. Saat ini wanita itu sering bolak-balik Jakarta—Medan karena sedang dalam proses untuk ekspansi bisnisnya di Medan. Di sana, wanita itu tinggal bersama anaknya yang paling besar yang sudah berkeluarga.

"Ini nih pacar kamu," Oma menepuk bahu Reon yang baru saja berdiri dari kursinya.

"Bisa bikin Oma dan sepupu-sepupu kamu rela ninggalin kerjaan dan sekolahnya, buat dateng ke Jakarta."

"Emang ga salah kamu pilih jurusan Marketing," kata Oma lagi kepada Reon. "Pinter banget persuasi-in orangnya."

Reon cengengesan mendengar pujian dari Oma. Laki-laki itu berterimakasih banyak kepada Oma karena sangat membantu surprise ini, padahal dia tau Oma sangat sibuk dengan kerjaannya.

"Hiii kamu pada bolos dong," kata Via kepada sepupu-sepupunya.

Via memang cucu yang paling besar, sehingga tidak heran kalau adik-adik sepupunya masih pada sekolah. Ada juga yang sudah kuliah, tetapi saat ini sepupunya itu sedang berkuliah di Bandung .

Via melangkahkan kakinya memeluk kedua orangtua nya yang sebenarnya sudah mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya tepat pukul 12 malam tadi, mengucapkan terimakasih banyak kepada mereka.

T R A P P E DOù les histoires vivent. Découvrez maintenant