Chapter [37]

15K 1.1K 216
                                    

Alan Walker - Faded

----⛔----

2 minggu kemudian....

"Ma naik dulu ya!"

Via yang baru saja kembali dari dapur sambil memegang hot chocolate buatannya, berteriak kepada Diva-Ibunya, yang sedang nonton tv di ruang keluarga.

"Papa mana deh tumben belom pulang?" tanya Via saat perempuan itu tiba-tiba berhenti di anak tangga ketiga.

"Lagi meeting, hari ini emang lembur katanya."

Via ber-oh panjang. Masih berdiri di anak tangga ketiga, perempuan itu mengeluarkan suaranya.

"Tiati, ntar pulang-pulang di bajunya ada lipstick nempel."

"Via!"

Teriakan Diva membuat Via dengan cepat melangkahkan kakinya ke atas sambil tertawa. Hot chocolate-nya yang sedikit tumpah karena berlari tidak dipedulikannya.

Sesaat setelah dia masuk ke kamar, perempuan itu meletakkan Hot chocolate-nya di meja kecil sebelah kasurnya, kemudian dia merebahkan dirinya di atas kasur.

"Huah!" gumamnya pelan.

Tangannya meraba-raba mencari ponsel yang tadi dilemparnya asal ke atas kasur. Saat menemukan benda yang berbentuk pipih itu, dengan cepat dia membuka kolom chat-nya dengan Adel.

Chessa Thivia: Del woy

Chessa Thivia: Sini dong kerumah

Chessa Thivia: P

Chessa Thivia: P

Chessa Thivia: P

Chessa Thivia: P

Chessa Thivia: P

Chessa Thivia: P

Adella Myesha: Paan dah

Adella Myesha: Lagi pcrn nih gue

Ah sial.

Chessa Thivia: Ah elah

Chessa Thivia: Eno suruh ke sini aja

Chessa Thivia: Lo ga usah ikut

Chessa Thivia: he he

Adella Myesha: Anjg

Adella Myesha: Jomblo ya?

Chessa Thivia: Sumpah lo temen ternista yanh prnh ada

Chessa Thivia: *yang

Chessa Thivia: Gue sumpahin lo jomblo

Adella Myesha: Jangan donk -Eno

Chessa Thivia: ELAH

Chessa Thivia: Esensi lo muncul di chat ini apa sih No?

Chessa Thivia: Mau pamer kalian lagi pacaran?

Adella Myesha: Lulz

Adella Myesha: Bsok w ke sana ya baby darl

Adella Myesha: Luv u

Chessa Thivia: Jngn janji palsu.

Jempol Via bergerak mengunci ponselnya dan kembali tiduran di tempatnya. Bosen nih.

Perlahan perempuan itu bangun dari kasurnya, dan berjalan menuju pintu kamarnya. Dibukanya pintunya sedikit, dan dengan kepala yang muncul di depan pintu, Via berteriak kepada Ibunya.

T R A P P E DWhere stories live. Discover now