Keping 1

9.1K 1.1K 188
                                    

"Sulit dipercaya kelas A berhasil dikalahkan oleh kelas E!"Teriak komentator pertandingan dengan nada terkejut.

Keberhasilan yang diraih oleh sekelompok orang yang biasa mendapatkan langganan cemoohan. Kemenangan bagi sekelompok orang yang biasa menjadi bahan pembicaraan buruk kelompok lainnya. Kesuksesan karena dapat membuktikan bahwa mereka mempunyai kemampuan melewati sebuah pertandingan. Sekelompok populasi itu adalah kelas E di salah satu sekolah menegah pertama di Jepang. Kelas E atau biasa disebut juga dengan kelas ''End' berhasil mengalahkan kelas A , kelas yang dipandang paling hebat dibandingkan kelas-kelas lainnya.

Satu persatu para penonton dari kelas lain meninggalkan tempatnya melihat pertandingan. Seakan tertembak peluru yang berefek samping membisu. Tak ada satu pun dari mereka yang berkutik atas kekalahan kelas idamannya, dan menerima kemenangan dari kelas yang biasa mereka cemooh.

Langit senja mulai menyapa, para murid- murid di SMP Kunugigaoka itu mulai beranjak meninggalkan sekolah.

"Waaah tadi kamu keren banget, Isogai-kun!" Puji seorang siswi bersurai hijau, Kayano.

"Hehe ­arigatou minna! (terimakasih semuanya) ini berkat kalian juga." Jawab Isogai, ketua dari kelas E.

"Ya dan kurasa sekarang kemampuan kita sudah mulai disadari oleh kelas-kelas yang lain. Benar tidak?"Tanya sang gadis bernama Rio.

"Ya, terutama adik kelas. Mereka satu persatu mulai ada yang menyapa." Jawab lelaki berambut coklat,Maehara.

"Hahaha sudah jelas dibandingkan anak buahnya si Asano, kita itu lebih hebat!" Timpal murid lain yang berbadan besar, Terasaka.

"Asano? Hey bukankah itu Asano?" Ucap seorang murid dengan pony pigtail nya , Nagisa.

"Hey Asano!" Panggil Terasaka sedikit keras.

Sang empunya nama bersama keempat anak buahnya menoleh ke sumber suara. Dibalas dengan tatapan dingin nan datar , segerombol anak kelas E mendekatinya.

"Asano, kau telah berjanji untuk tutup mulut tentang aku yang bekerja paruh waktu kalau kelas E menang. Dan sekarang kita menang, kau tetap tutup mulut kan?"Tanya Isogai.

Lelaki berambut blonde strawberry itu hanya memejamkan matanya kemudian membuka perlahan dan berucap, "Iya lah, aku tutup mulut karena aku bukan pecundang licik seperti kalian."

"Heh~ sadarilah siapa yang pecundang disini. Dengan besar kepala merasa akan menang tapi nyatanya mereka kalah." Sambung si surai merah dengan iris goldennya, Akabane Karma.

"Diam saja kau!" Tukas salah satu anak buah Asano yang berkacamata dan gila sains itu, Koyama.

"Lihat saja, lain kali pasti kalian akan kalah dan akan ku cabik-cabik kalian!" ujar yang lainnya , Sou.

Tiba-tiba hening seketika, dan suara derap langkah terdengar nyaring di koridor itu. Seorang siswi bersurai (h/c) dengan iris matanya yang indah mendekati dua kumpulan orang yang beradu mulut tadi. Semakin mendekatlah siswi itu dan berhenti di sebelah Asano.

"Waaaahhhh~"

"Kawaii~"

"Si-siapa dia?" Terdengar desisan bisik-bisik dari anak kelas E yang mulai bergosip atas kedatangan siswi yang sekarang berdiri di samping Asano itu.

"Sudahlah lebih baik kalian kembali ke sarang kalian." Usir Asano pedas.

Karma POV

Tiba-tiba susasana menjadi hening, kita maupun Asano dan anak buahnya tidak ada yang berani berkata-kata lagi. Sampai ada suara langkah yang menuju ke arah kami dan datanglah seorang siswi yang berhenti tepat di sebelah si Asano. Dan tunggu, tak aku sadari pipiku mulai terasa panas dan sebisa mungkin aku menutupinya dengan tersenyum usil pada gadis itu. Oy! Aku benci ini, tapi saat kulihat wajah si gadis itu, terlihat pipinya juga merona dan itu semakin membuatnya manis. Tatapanku terpaku kepadanya , dan dia hanya menunduk.

○ RIVAL (Karma x Reader x Asano)Where stories live. Discover now