Keping 21

1.8K 303 163
                                    

Malam yang sunyi di alam luar. Disana hanya terdengar suara langkah kaki yang sesekali menginjak dedaunan kering. Tidak ada percakapan antara mereka bertiga. Gakushuu asik berjalan sambil melihat kertas misi dari seniornya, sedangkan Karma  anteng berjalan di depan sambil membawa senter. [name] berjalan dengan perasaan kikuk dan canggung luar biasa. Sudah lama dia tidak berjalan dengan dua sosok melegenda ini.

"Emm ett­-to Gakushuu-kun boleh aku pinjam kertas misinya?" [name] mencoba memecah kesunyian.

Gakushuu segera merespon dengan balasan nonverbal. Lalu [name] langsung melihat apa yang tertulis di kertas misi tersebut.


'Sungguh kenapa suasananya jadi aneh begini?' Batin [name].


"Hmm pertama kita harus datang ke pos dua belas dulu, pos fisika." Ucap [name] sembari memahami kertas misi yang berupa peta itu.

"..." Tidak ada respon dari Karma maupun Gakushuu.

"Sepertinya kita salah jalan, disini digambarkan kalau pos dua belas ada di sebelah utara tapi kita terus berjalan ke arah barat." Tambah [name] lalu ia menghentikan langkahnya.

Karma dan Gakushuu ikut menghentikan langkah. Karma yang paling depan langsung berbalik badan, sedangkan Gakushuu berada disamping [name]. Karma memandang Gakushuu dengan tatapan aneh begitupun sebaliknya.

"Heh kenapa kau disini?" Akhirnya Karma membuka suara. Walaupun suara pertama adalah sebuah pertanyaan dengan nada sinis pada rivalnya.

"Sudah jelas untuk pelantikan anggota klub, kupikir kau cukup pintar untuk membaca situasi tapi ternyata tidak." Jawab Gakushuu.

"Berhenti menjadi diktator dan so mengatur segalanya di Kunugigaoka , ayahmu sudah tidak berwenang lagi, Asano." Kata Karma dengan nada serius.


Ada apa dengan mereka?


Baru saja membuka suara tapi langsung debat saja. [name] semakin kikuk dibuatnya. Sementara itu si duo rival saling menatap tajam, seakan mereka mempunyai dendam kesumat.

"Apa maksudmu?" Tanya Gakushuu.

"Sebenarnya apa yang kamu katakan pada senpai di klub MIPA dan Astronomi sampai – sampai mereka mau – maunya menurut padamu?"Tanya Karma.

"Jangan cuci otak mereka, aku tau bakat mencuci otak dari ayahmu menurun dengan sempurna padamu. Ingat tiap manusia dan organisasi itu punya hak nya masing – masing." 

Karma? Kenapa dia menjadi bijak seperti ini?

"Dasar keluarga lipan." Tambahnya. Oke kita tarik kembali pujian untuk Karma, ia baru saja mengejek Gakushuu.

"Akabane-"

"Jangan mencampurkan urusan pribadi pada keorganisasian, kalau kamu ingin bersama [name] kenapa tidak mengundurkan dari klub MIPA dan mendaftar Astronomi saja?" Sela Karma.

Karma terus memborbardir Gakushuu engan skakmat. Gakushuu mencoba tenang, menahan emosi dan amarah. Gakushuu, anggap ini ujian ketika puasa di bulan Ramadhan. Setelah merasa tenang Gakushuu pun angkat bicara.

"Akabane, hentikan omong kosongmu itu disini ada [name] dan sekarang kita sedang berada di misi acara pelantikan klub. Bisakah kamu membaca situasi sedikit?"

"Sebenarnya kalian kenapa?" Tanya [name] yang sedari tadi seakan dianggap pohon oleh mereka berdua.

"Klub MIPA dan Astronomi itu asalnya bersatu. Astronomi asalnya hanya salah satu divisi dari klub MIPA. Tapi empat tahun yang lalu klub Astronomi mulai memisahkan diri, dan memutuskan untuk berdiri sendiri karena merasa cakupan Astronomi yang luas, lalu peminat divisi ini banyak, sedangkan kebijakan dari pengurus klubnya tidak sesuai.

○ RIVAL (Karma x Reader x Asano)Where stories live. Discover now