Part 1 - Hompimpa

51.5K 2.2K 73
                                    

"Biru aja", kata Celia. "What do you think?".

"Nah itu dia, aku juga maunya biru tapi Ella maunya pink dan mamaku maunya kuning, jadi yang mana?" sahut Rachel di seberang sana .

"Kita tanya Alexa aja. Lexa, mau warna apa?"

"Ungu dong," sahut Alexa sambil mengambil dua siung bawang putih lalu mememarkannya dengan pisau.

Sejenak kemudian terdengar suara dentingan wajan yang beradu dengan sodet dan bunyi minyak panas yang berdesis.

"Lexa sambil masak ya?" tanya Rachel.

"Yup, menu hari ini tumis sayur raja, steam kerapu, dan bakwan jagung. Kamu tau sayur raja itu apa? Itu sayur yang mirip kailan tapi bergetah, aku nitip ama temen yang datang dari Batam. Rasanya enak banget. Kamu harus coba. Apalagi kamu 'kan mau nikah, harus ngurangin junk food yang nggak penting itu. Oh ya, coba kasih tahu, apa kamu masih suka makan bebek goreng yang berlemak itu? Berapa kali seminggu? Ingat kolesterol, Rachel," ujar Alexa berapi-api.

"Stop... stop... kita nggak lagi ngomongin makanan ya, Miss Diet, kita lagi ngebahas warna baju untuk kalian di pernikahanku nanti," sahut Rachel. "Ya ampun Cel, temen kita yang satu itu masih terobsesi sama pola makan sehat? Kok kamu betah sih tinggal serumah sama dia?"

"Yup begitulah. Dia sedang getol mencekokiku dengan diet golongan darah which is nggak bakalan mau kujalanin. Hidup ini 'kan harus dinikmati, ya nggak. Sedangkan di diet golongan darah, aku nggak boleh makan buah mangga dan popcorn kesukaanku, no way!" sahut Celia.

Alexa terkekeh mendengar jawaban Celia.

"Pola makan itu investasi masa depan Girls, bukannya obsesi," sahut Alexa sambil memindahkan tumis sayur raja yang sudah matang ke piring.

"Ok, mengerti Miss Diet. Sekarang balik ke masalah baju, warna apa nih? Aku harus beli kain secepatnya," ujar Rachel.

"Menurutku warna yang semua suka aja deh, aku nggak keberatan kok pink, menurutmu gimana?" sahut Celia sambil mencuil sedikit steam kerapu yang sudah terhidang dengan manis di meja makan, menunggu untuk disantap. "Ngomong-ngomong Ella mana?"

"Biasa Miss Sibuk lagi mantengin laptopnya dan aku dari tadi dicuekkin di sini," jawab Rachel sambil cemberut.

"I'm here and listening," sahut sebuah suara. "Any color would be fine, but pink is the best".

"Tuh 'kan , dia jawabnya sambil tetap ngetik, entah bikin apaan," kata Rachel sedikit kesal.

Alexa tertawa.

"Masih mending 'kan tinggal dengan Miss Diet dan tukang masak, ada yang masakkin tiap hari, daripada dicuekkin ama Miss Sibuk."

Celia nyengir. Ada benarnya juga sih. Sejak tinggal serumah dengan Alexa di Jakarta, setiap hari selalu tersaji makanan sehat dan lezat di meja makan.

Di antara mereka berempat, Alexa yang paling gandrung dengan pola makan dan hidup sehat. Berbagai macam diet sudah dicobanya dan sudah beberapa tahun ini dia menjalankan diet golongan darah. Untungnya, Alexa juga doyan masak dan tukang makan, jadi meskipun sibuk berkutat dengan pola makan sehat, Alexa tetap menyediakan makanan lezat yang gizinya terjamin dan tentunya lebih baik daripada beli makan di luar.

"Ok deh kalo gitu, sementara pink ya Girls. Besok aku mau ke toko kain.Besok kita video call lagi. Aku mau pulang, capek dicuekkin terus sama yang punya rumah," tukas Rachel.

"Bukan dicuekkin, aku ada deadline buat besok," timpal Ella.

"Whatever", sahut Rachel. "Aku telpon lagi besok ya Girls. Met makan malam. Bye."

Serenada di Ujung SenjaWhere stories live. Discover now