Part 3 - Kekasih Hati

21.1K 1.4K 53
                                    

Alexa menyapukan blush on ke kedua pipinya. Wajahnya kini terlihat lebih segar dengan sapuan blush on warna peach muda. Sebentar lagi dia selesai dengan make upnya. Satu jam lagi Alexa akan bertemu dengan Adrian. Satu jam lagi Alexa akan bertemu dengan kekasih hatinya.

Mereka akan bertemu di tempat mereka biasa bertemu setiap Rabu malam. Ya, hanya Rabu malam karena Adrian hanya bisa menemuinya pada hari itu. Sebenarnya Rabu malam adalah jadwal fitness Adrian. Tetapi demi Alexa, Adrian rela memotong jam latihannya agar mereka bisa bertemu di lounge favorit mereka.

Sebenarnya Alexa ingin sekali bisa pergi ke lounge itu atau ke kafe atau ke mana pun pada malam lain yang lebih pantas, maksudnya malam Minggu. Tapi ya sudahlah. Alexa mengerti Adrian tak punya waktu untuknya selain Rabu malam, jadi tak seharusnya Alexa meminta macam-macam. Bisa bertemu dengan Adrian saja, Alexa sudah senang.

Alexa melirik ke arah rok coklat tua sepanjang lutut yang tergantung di pintu lemari. Rok cantik itu baru dibelinya kemarin siang. Adrian suka melihat Alexa memakai rok. Menurutnya, Alexa jadi terlihat lebih anggun saat sedang mengenakan rok. Rok baru itu pasti akan sempurna jika dikenakan dengan kemeja satin putih polos pemberian Adrian.

Sejenak kemudian, Alexa sudah selesai dengan acara berhiasnya.Sekarang dia sibuk mengenakan kemeja satin kesayangannya, lalu rok barunya. Sedikit longgar rasanya karena akhir-akhir ini Alexa memang kehilangan beberapa kilo. Pekerjaan yang akhir-akhir ini menyita sebagian besar waktu membuatnya kadang-kadang harus rela melewatkan jam makan. Selesai merapikan baju, Alexa menuju rak sepatu. Sepasang stiletto putih mengkilat akan menemaninya malam ini.

Selesai sudah. Alexa melangkah keluar kamar dengan perasaan berbunga-bunga. Perasaannya selalu seperti ini setiap kali akan bertemu dengan Adrian. Perasaannya selalu dipenuhi berjuta rasa cinta setiap kali ia akan bertemu dengan sang kekasih pujaan hati.

*****

Adrian mengaduk kopi yang ada di hadapannya. Sudah 15 menit Adrian duduk di sana, kopinya juga sudah dingin. Alexa belum datang juga. Tetapi itu bukan salah Alexa. Adrian yang datang lebih awal.

Entah kenapa, hari ini Adrian merasa rindu sekali pada Alexa. Itulah sebabnya Adrian sengaja datang lebih awal, supaya bisa segera bertemu dengan wanita pujaan hatinya.

Adrian tersenyum mengingat Alexa. Alexa bilang, dia akan memberikan Adrian sebuah kejutan malam ini.Adrian tak bisa menebak apa kira-kira kejutannya. Alexa sudah terlalu sering memberinya kejutan sehingga Adrian hampir tak bisa terkejut lagi saat Alexa memberikan kejutan berikutnya.

Alexa memang begitu. Dia senang memberikan kejutan-kejutan kecil untuk orang-orang yang disayanginya. Adrian pernah mendapatkan sebuah dasi yang diincarnya sejak lama.

Sejak melihatnya untuk pertama kali di display sebuah gerai, Adrian langsung suka dan ingin memilikinya. Sayang sekali stoknya terbatas. Maklum, dasi itu adalah limited edition sebuah merek ternama. Bahkan yang terpajang di display pun sudah terlebih dahulu dibeli orang. Begitu sukanya Adrian akan dasi itu, sampai-sampai ia bisa mendeskripsikan dengan jelas dasi tersebut kepada Alexa.

Tak disangka-sangka, beberapa minggu kemudian Alexa membawa dasi itu tepat ke hadapan Adrian. Adrian sampai bingung kenapa Alexa bisa ingat dengan hal sekecil itu. Padahal sudah lama sekali sejak Adrian bercerita padanya. Adrian sendiri sudah hampir lupa. Tapi tiba-tiba dasi itu ada di tangannya.

Waktu Adrian bertanya bagaimana Alexa bisa mendapatkan dasi tersebut, Alexa hanya tertawa. Katanya, "Itulah untungnya punya banyak kenalan."

Sebenarnya tidak heran juga. Alexa 'kan kenal dengan seorang redaktur mode sebuah majalah wanita ternama dan pergaulannya cukup luas. Kenalannya yang berkecimpung di dunia fashion pasti banyak. Perkara mendapatkan barang limited edition pasti bukan sebuah hal yang sulit untuknya.

Serenada di Ujung SenjaWhere stories live. Discover now