Part 64 - Hanya Mimpi

7.7K 1K 109
                                    

Maaf sudah dihapus
*****

Jadi, terjawab sudah kenapa Disty hanya berani meneror Alexa lewat sms/email, itu karena sebenarnya Disty tak berani dan tak percaya diri menghadapi Alexa.

Disty sebenarnya penakut dan nengalami krisis percaya diri akibat pengalaman buruk di masa lalu saat Adrian kembali mendekati Ratih.

Sebenarnya banyak orang semacam ini di sekitar kita. Coba perhatikan, orang yang biasanya hobi koar-koar atau sok jago, ketika koarannya dibalas atau digertak, biasanya nyalinya ciut.

Memang ada tipe manusia seperti itu. Orang-orang yang sok berani biasanya untuk menutupi ketakutannya. Orang-orang yang dandanannya lebay atau selalu full make up biasanya untuk menutupi ketidakpercayadiriannya.

Atau tipe orang yang suka mengkritik/menghujat biasanya untuk menutupi fakta bahwa ia tak mampu berkarya. Ia berharap dengan mengekploitasi kesalahan orang lain, ketidakmampuannya akan tertutupi. Masih ingat kan peribahasa, 'air beriak tanda tak dalam' dan 'tong kosong nyaring bunyinya'?

Sama seperti Disty. Ia selalu berlindung di balik kata 'minta cerai' dan menjadikan Angga sebagai senjata, tetapi ketika Adrian meladeninya, ia justru mundur dan bahkan hancur.

Lalu kalo diperhatikan, sebenarnya sikap Disty yang arogan disebabkan luka di masa lalu dan ketakutannya akan ditinggalkan. Bukan sifat aslinya.

Begitulah manusia. Ketika seseorang melakukan sesuatu, pasti ada alasannya, sekecil apapun itu. Pasti. Alasan yang mungkin hanya dirinya yang mengerti.

Kebanyakan disebabkan adanya luka batin di masa lalu. Misalnya, tukang bully yang dulunya korban bully. Atau seseorang yang hobi pamer kekayaan karena dulunya ia kerap dihina, sehingga kini ia ingin menunjukkan bahwa ia berharga. Bahkan anak kecil yang menyembunyikan nilai ulangannya yang jelek, mungkin alasan sebenarnya karena ia tak ingin mengecewakan orang tua, jadi bukan karena ia tidak jujur atau belajar berbohong.

Jadi, jangan terlalu mudah untuk menilai atau memberikan label kepada orang lain. Karena setiap orang punya alasan untuk apa yang dia lakukan. Kita pun bukan Tuhan yang maha tahu segalanya. Karena seringkali apa yang terlihat bukanlah yang sebenarnya.

Serenada di Ujung SenjaWhere stories live. Discover now