Part 37 - The Truth

9K 880 69
                                    

Vano memegang erat kemudi mobilnya. Ia tidak mengerti mengapa ia harus marah. Ia tidak tahu mengapa saat ini ia merasa sangat kecewa. Bukankah ia sudah tahu tentang hal ini sebelumnya? Tetapi mengapa apa yang dilihatnya dari tempat parkir tadi terasa begitu merobek hati?

Malam ini Vano sengaja datang ke lounge tempat Alexa biasa menyanyi setiap Rabu malam. Kemarin saat sedang dalam perjalanan pulang, ia sempat meminta alamat lounge tempat Alexa biasa tampil. Ia bercanda bahwa dirinya ingin datang keesokan harinya. Alexa sempat melarang, tetapi kemudian Alexa mempersilahkan Vano untuk datang, asalkan ia datang sendirian.

Karena itulah Vano datang malam ini. Ia hanya ingin melihat Alexa menyanyi dan menyaksikan sendiri kemampuan bermain piano Alexa. Tadinya ia berpikir, kapan-kapan ia dan Alexa bisa bermain musik bersama, karena ia juga bisa memainkan gitar dan biola. Terlepas dari apakah Alexa dan Vino akan menikah atau tidak, ia merasa senang berteman dengan Alexa dan ingin terus berteman baik dengan gadis yang dicintai oleh adiknya itu.

Tetapi sebelum semuanya sempat ia wujudkan, ia harus melihat sebuah kenyataan yang sangat menyakitkan. Ia baru saja turun dari mobilnya dan hendak melangkah ketika ia terkesiap melihat pemandangan yang tersaji di depan mata.

Mereka berdua. Alexa dan dia. Lelaki itu. Lelaki yang dilihatnya sedang bersama Alexa di Singapore waktu itu.

Ingatan Vano berputar ke sebuah kejadian minggu lalu.

Sore itu ia sedang dalam perjalanan pulang dari rumah seorang kawan menuju hotel tempatnya menginap yang terletak di kawasan Orchard Road. Ia memang sengaja transit selama dua hari di Singapore sebelum pulang ke Jakarta karena ada hal yang harus ia urus di Negeri Singa.

Dalam perjalanan pulang, perutnya tiba-tiba terasa lapar. Ia pun memutuskan untuk singgah ke gerai Old Chang Kee yang terletak di depan pusat perbelanjaan Ngee Ann City di Orchard Road. Gerai Old Chang Kee berbentuk sebuah bangunan kecil yang terletak di depan sebuah salah satu pusat perbelanjaan ternama. Makanan ini sangat populer baik di kalangan warga asli Singapore maupun para wisatawan. Setiap harinya, gerai Old Chang Kee tidak pernah sepi dari antrian.

Saat itu, Vano mengantri sambil mengitarkan pandangan ke para wisatawan yang sedang berlalu lalang. Ada yang sedang berfoto, ada yang sedang berjalan sambil bergandengan tangan, ada pula yang sedang duduk di bangku yang berjajar di sepanjang jalan. Matanya kemudian tertumbuk pada sosok seorang gadis cantik yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.

Wajahnya yang berseri-seri tampak tak asing lagi. Gadis itu sedang asyik berfoto dengan air mancur di depan Ngee Ann City sebagai latar belakang. Gadis itu tidak sendiri. Ada seorang lelaki yang menemani. Lelaki itulah yang memegang kamera sementara si gadis sibuk bergaya.

Saat itu Vano berpikir bahwa mereka adalah pasangan dari Indonesia yang sedang berbulan madu di Negeri Singa. Meski demikian, Vano sempat berpikir bahwa wajah gadis itu mirip dengan seseorang yang rasanya ia kenal. Tetapi ia tidak ambil pusing. Hingga kemudian, lelaki itu memanggil si gadis dengan sebuah nama yang terasa tak asing di telinga.

"Alexa, Babe, coba noleh ke arah sini."

Alexa! Vano seolah tersadar. Segera ia memeriksa handphonenya dan mencari sebuah foto yang pernah Vino kirimkan. Sesaat kemudian, Vano rasanya seperti ditampar.

Alexa! Kenapa Alexa yang ada di foto dan Alexa yang berdiri tak jauh darinya memiliki wajah yang sama? Kembarkah mereka? Tetapi jika iya, kenapa nama mereka juga sama?

Selesai berfoto, gadis bernama Alexa dan lelaki yang bersamanya pun pergi. Vano yang penasaran pun memutuskan untuk batal mengantri. Ia memilih untuk mengikuti Alexa dan teman lelakinya dari kejauhan. Ia hanya ingin memastikan bahwa apa yang ia pikirkan tidaklah benar.

Saat itu, Vano melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Alexa dan teman lelakinya tampak begitu mesra. Sepanjang jalan mereka berdua selalu bergandengan tangan, tertawa, saling menatap dengan pandangan penuh cinta, bahkan sesekali berciuman. Mereka berdua layaknya pasangan yang sedang kasmaran.

Vano terus mengikuti mereka berdua hingga mereka masuk ke sebuah hotel bintang lima dan menghilang dari pandangannya. Vano kemudian mengirim pesan kepada Vino dan menanyakan apakah ia akan bertemu Alexa malam ini. Dalam balasannya, Vino mengatakan bahwa selama seminggu Alexa sedang ada tugas kantor ke Semarang sehingga mereka tidak bertemu.

Saat itu, Vano masih berharap bahwa Alexa yang baru saja dilihatnya bukanlah gadis yang sama dengan gadis yang dicintai adiknya.

Hingga siang itu, mereka berdua kembali bertemu. Jantung Vano rasanya hampir berhenti berdetak ketika seorang gadis bernama Alexa muncul di kediaman keluarganya. Gadis itu, gadis yang selalu diceritakan oleh adiknya dengan wajah gembira penuh rasa cinta. Gadis itu, gadis yang sama dengan yang dilihatnya di depan sebuah pusat perbelanjaan ternama!

Rasanya saat itu Vano tidak dapat mempercayai penglihatannya. Bukankah Alexa adalah gadis yang dijodohkan dengan adiknya dan mereka akan menikah? Lalu siapakah lelaki yang bersamanya di Singapura?

Penasaran, Vano kemudian memutuskan untuk mencari tahu dari Alexa sendiri. Ia berusaha mendekati Alexa secara perlahan agar Alexa mau menerimanya sebagai seorang teman.

Ia sengaja mengajak Alexa makan kepiting agar ia bisa menyinggung tentang Singapore dan Chili Crab. Ia sengaja menyinggung tentang Orchard agar ia bisa bertanya tentang Old Chang Kee, tempat dimana waktu itu ia berdiri dan melihat Alexa untuk pertama kali.

Ternyata benar. Alexa yang dicintai oleh adiknya sama dengan Alexa yang dilihatnya di Singapore bersama seorang lelaki, entah siapa. Bagaimana Vano bisa seyakin itu? Karena Alexa mengatakan bahwa ia telah mencoba menu baru Old Chang Kee. Padahal di spanduknya tertulis bahwa menu tersebut baru dirilis minggu itu. Jelas Alexa tidak mungkin tahu jika ia tidak pergi ke Singapore minggu lalu.

Semalam, setelah satu persatu kenyataan terbongkar, rasanya harapan Vano semakin pudar. Tadinya ia masih berharap bahwa dugaannya tidak benar. Tetapi apa yang baru saja dilihatnya di tempat parkir tadi justru semakin menguatkan semuanya. Bahwa Alexa yang dicintai adiknya ternyata telah memiliki pria lain sebagai kekasihnya.

Karena itulah semalam ia meminta agar Vino tidak lagi mengharapkan cinta Alexa yang tidak akan pernah menjadi miliknya. Vano sebenarnya menyukai Alexa. Gadis itu tidak hanya cantik, ia juga cerdas dan baik.

Sejujurnya Vano juga berharap Alexa akan menjadi pendamping hidup adiknya, menjadi bagian dari keluarga mereka. Tetapi ia juga sangat menyayangi Vino. Vino tidak layak untuk mendapatkan seorang perempuan yang tidak mencintainya dengan tulus dan apa adanya. Bagaimana Alexa bisa mencintai adiknya jika ada lelaki lain yang terlebih dahulu memiliki hati dan cintanya?

Selain itu, perjodohan ini juga tidak adil untuk Alexa. Gadis itu berhak untuk bisa bersama dengan siapapun yang dicintainya, bukan menerima perjodohan demi membahagiakan hati keluarga.

Hati Vano terbelah. Hatinya saja sangat terluka. Bagaimana hati adiknya? Bagaimana ia sanggup mengatakan ini semua? Vino sudah terlanjur jatuh cinta dan menaruh harapan besar akan rencana pernikahan mereka berdua. Sekarang bagaimana sebagai seorang kakak ia bisa melindungi hati adiknya agar tidak terluka?

Bagaimana aku bisa mengatakan yang sebenarnya kepadamu tentang dia?
Bagaimana aku bisa melindungimu agar hatimu tidak terluka?

Vano menambah kecepatan mobilnya. Kemudian bersama hatinya yang hancur saat melihat lelaki itu mencium bibir Alexa, mobil Vano melaju membelah lalu lintas malam Jakarta.

*****

Siapa yang tebakannya bener? Ngacung

Jauh sebelum ada clue, udah ada pembaca yang kayaknya ada bakat cenayang hehe... Namanya Zahra. Dia komen di part 28. Horeee Zahra berhasil mendapatkan sebuah kenang-kenangan yang sudah dikirimkan ke alamatnya minggu lalu.

Sstt... Sogokan sih sebenarnya supaya dia nggak bocorin rahasia hehe...
Jadi ada giveaway dadakan gara-gara tebakannya Zahra benar.

Btw, pas ngetik 'Negeri Singa', tiba-tiba aja ingat 'tutut nganga' nya Kakak Kirana 😁😅😄🦁🙈

Serenada di Ujung SenjaWhere stories live. Discover now