Part 18 - Ternyata Cinta

11.9K 1K 147
                                    

"Halo, Cantik!" sapa Vicky sambil tersenyum riang. "Penampilan baru?"

"Penampilan lama," jawab Alexa sambil tertawa. Alexa kemudian duduk di kursi di depan meja bar.

"Pasti nggak ada dia." Vicky berkomentar melihat malam ini Alexa muncul dengan dress selutut warna biru tua tanpa lengan.

Sesuatu yang tak akan mungkin dikenakan oleh Alexa jika ada Adrian bersamanya. Menurut Adrian, pakaian seperti itu terlalu terbuka, sekalipun dikenakan oleh seorang penyanyi seperti Alexa.

"Tahu aja."

"Bagus deh," ujar Vicky sambil tertawa.

"Lo tuh ya, selalu."

"Selalu apa?" Vicky masih tertawa.

"Ketawa di atas penderitaan orang lain."

"Bukannya lo?"

"Apa?"

"Bercinta di atas penderitaan orang lain."

"Sial!" Alexa meninju bahu Vicky.

"Padahal cowok lain 'kan masih banyak," ujar Vicky seraya menuangkan segelas sparkling juice untuk Alexa kemudian menyodorkannya.

"Oh ya?"

"Iya lha."

"Siapa? Lo?"

Vicky tertawa.

"Bukan gue. Coba lo lihat ke arah pukul 7. Jangan terlalu kelihatan."

Pelan-pelan Alexa mengitarkan pandangan. Di arah yang dimaksud oleh Vicky, duduk seorang pria yang sedang menatap ke arahnya. Pria itu kemudian tersenyum kepadanya. Alexa membalasnya lalu mengalihkan pandangannya kembali kepada Vicky.

"Kenapa dia?"

"Dia suka tanya-tanya tentang lo ke gue."

"Oh ya?" Alexa tertawa.

"Sebenarnya dia pengin deketin lo, tapi selalu ada bodyguard lo itu."

Alexa membalas ucapan Vicky dengan sebuah senyuman.

"Gimana menurut lo?"

"Apanya yang gimana?"

"Cowok yang tadi."

"Ya nggak gimana-gimana lha. Gue 'kan udah ada yang punya."

"Tapi yang punya lo juga udah ada yang punya," ujar Vicky ringan tetapi mampu membuat senyum Alexa seketika menghilang dari wajahnya.

Alexa menghembuskan nafasnya. Mencoba tak terganggu dengan ucapan Vicky. Toh ia sudah terbiasa dengan sikap Vicky yang antipati terhadap hubungannya dengan Adrian.

Di antara semua orang, hanya Vicky yang tahu tentang Adrian, tentang statusnya, tentang semuanya. Hanya Vicky yang Alexa percaya karena Alexa yakin Vicky sayang kepadanya dan selalu melindunginya, seperti yang selama ini selalu pria itu tunjukkan.

"Lo kayaknya seneng ya kalau mood nyanyi gue mendadak hilang," sindir Alexa.

"Hahaha... Apa sih yang lo harapin dari Adrian? Padahal lo bisa dapatin cowok mana pun yang lo mau hanya dengan sekali kedip."

"Haha... Sakti dong gue."

"Ngomong-ngomong lo jadi 'kan bantuin gue?"

"Nyanyi di kawinan?"

"Iya. Jadi ya. Please. Gue nggak bisa bayar lo banyak sih, tapi gue janji bayarnya nggak pakai ngutang."

Alexa tertawa ringan.

Serenada di Ujung SenjaWhere stories live. Discover now