Part 15 - Fall For You

14K 1.1K 163
                                    

Alexa mendecak kesal ketika melihat siapa yang datang. Siapa lagi kaum dhuafa yang rajin datang setiap menjelang jam makan malam, selain tidak lain dan tidak bukan adalah si tukang sogok, Alvino Pradipta. Manusia paling gokil dan hobi nyengir seantero Asia, Afrika, Antartika, dan Antariksa. Benar saja, seperti biasanya, Vino selalu membawakan bahan makanan dan tak lupa, sogokan cemilan untuk Celia.

"Cel, pacar kamu datang nih," teriak Alexa yang kemudian berjalan ke dapur meninggalkan Vino.

Celia menghambur ke depan pintu masuk.

"Asyik. Kamu bawain asinan mangga pesananku ya?"

Alexa langsung melirik Celia tajam.

"Cel."

"Iya, aku tahu aku nggak boleh makan makanan pedas dan asam. Tapi aku bener-bener lagi ngidam nih. Dikit aja boleh ya, pleaseeee..."

Alexa hanya bisa mendecak kesal.

"Susah banget sih dikasih tahu. Maag kamu kambuh baru tahu rasa," gerutu Alexa.

"Aku udah minum obat maag kok," jawab Celia cepat. "Aku makannya juga nanti habis kita makan malam. Nggak sekarang," ujar Celia sambil memasang senyuman yang menurutnya paling manis.

Alexa kembali mendecak.

"Kamu juga sih Vin, nyogok melulu."

"Lho, kok jadi aku?"

"Iya kamu. Emang mau siapa lagi? Hantu? Sejak kenal kamu, Celia jadi nggak bener makannya."

Vino dan Celia hanya tertawa mendengar omelan Alexa. Celia menggerakkan bibirnya tanpa suara mengucapkan "cuekkin aja" kepada Vino, tetapi ternyata Alexa melihatnya.

"Ngomong apa itu? Kalian berdua tuh sama aja, tahu nggak. Lama-lama kalian jadian aja deh."

Celia terbahak seketika.

"Ciyee... Ada yang cemburu tuh Vin."

"Hahaha..." Vino tertawa. Tampak jelas wajahnya memerah.

Sementara itu Alexa jadi salah tingkah.

"Makanya kamu lain kali beliin Lexa makanan juga dong," Celia tetap menggoda.

"Enak aja, siapa juga yang cemburu," balas Alexa sambil menekuk wajahnya.

Sial!

"Lexa, kamu nggak usah salah paham," Vino berkata.

Celia menunggu kelanjutan ucapan Vino sambil menahan tawa. Gadis itu sudah tidak sabar mendengar Vino akan berkata apa. Vino dan kelakuan juga perkataannya, selalu saja berhasil membuat Alexa kesal. Celia yakin, sebentar lagi Vino pasti mengatakan sesuatu yang membuat Alexa makin naik darah.

"Aku sama Celia emang pacaran. Nggak apa-apa 'kan pacaran sama siapa aja. Tapi yang nomer satu ya tetap isteriku, yaitu kamu. Lihat nih buktinya. Celia cuma kubeliin cemilan, tapi isteriku kubawain dua kantong belanjaan," kata Vino sambil tersenyum lebar.

Celia terpingkal-pingkal. Benar dugaannya, ucapan Vino membuat wajah Alexa tampak semakin kesal.

"Awas kamu ya berani-berani..."

"Tenang aja," Vino memotong ucapan Alexa. "Aku udah selesai masa nakalnya. Setelah nikah nanti, aku nggak akan pernah ngeduain kamu. Aku akan jadi suami yang setia buat kamu. Aku nggak akan kayak cowok lainnya yang hobinya selingkuh. Aku janji," ucap Vino tepat di hadapan wajah Alexa yang sedang memotong-motong brokoli.

Ucapan Vino membuat Alexa menelan ludah. Meskipun diucapkan dengan senyuman dan gaya bercanda, tetapi Alexa tahu, Vino sungguh-sungguh. Tiba-tiba saja, wajah kesal Alexa berubah menjadi muram. Seketika, Alexa teringat Adrian.

Serenada di Ujung SenjaWhere stories live. Discover now