Master's Mission

5.6K 290 0
                                    

Pukul 21.15

Seluruh anggota keluarga itu sudah berkumpul di ruang garasi. Daniel sudah menjelaskan tugas setiap anggota keluarga. Setelah semua mengangguk mantap , mereka berangkat. Richie masuk kedalam mobil ferari evo warna hitam milik Nick, jangan Tanya kenapa karna jawabannya adalah mereka selalu ditugaskan bersama oleh ayah Nick.

"Nick..." panggil Richie yang di jawab dengan keheningan

"Nick... Nick" masih dijawab dengan keheningan hingga akhirnya "NICK...!" Richie pun berteriak untuk memanggil sepupunya itu

"apa sih gue tuh gak tuli jangan teriak-teriak kenapa?!" bentak Nick

"lo gak tuli tapi gue panggil gak nyahut" balas Richie sambil mengerucutkan bibirnya

"iya, sorry-sorry. Ada apa?"

"itu loh si Karin, gue bingung nie"

"kenapa?" belum sempat Richie menjawab Nick sudah memotong kembali "oh gue tau, lo pasti takut ketahuan sama bibi Lucy, kalo lo naksir dan sudah pacaran sama maid lo itu, iya kan" seketika wajah Richie menegang dan menunduk tersirat sedikit kekhawatiran di mata dan raut wajahnya

"huft... tenang aja Chie, gue yakin kok bibi Lucy akan setuju. Kalo lo khawatirin soal persetujuan dari paman, gue juga yakin kalo mom bakal bantuin bibi Lucy ngomong ke paman"

"bukan itu masalahnya, lo tau kan kalo pekerjaan kita sekarang ini lumayan bahaya? Gue cuma gak pengen terjadi apa-apa sama dia. Dia berharga banget buat gue"

"nah kalo masalah itu gue gak tau, lo urus aja sendiri. Gue gak ngerti masalah yang kayak begitu"

Richie tersenyum mendengar penuturan sepupunya yang agak kelewat polos

"makanya punya pacar dong. Ngomong-ngomong pacar, si Tina tuh cantik loh, kulitnya juga putih"

"udah deh jangan mulai ngelantur"

Richie tertawa terbahak-bahak. Sementara Nick fokus pada kegiatannya menyetir mobil.

Di rumah besar keluarga Russelldy

"Tina, kamu mau ke ke tempat bibi Lis tidak?" Tanya Karin sambil merapikan rambutnya

"mau, kenapa? Kau mau kesana juga?"

"iya, aku juga mau kesana, kita kesana bersama, ya"

"iya, ayo"

Mareka berdua ke tempat bibi Lis sesampainya disana Tina dan Karin terkejut melihat kamar bibi Lis penuh dengan kertas yang bertebaran diantara komputer-komputer besar.

"bibi Lis sedang apa?" Tanya Karin

"kau taulah, pekerjaan, tuan muda sedang bertanya padaku jalan tersembunyi di dalam rumah itu, lagi pula rumah itu sedang ramai oleh para tamu undangan" jawab bibi Lis

"mereka mengadakan pesta?" Tanya Karin lagi

"iya, begitulah"

"lalu-" belum selesai Karin bicara, ucapannya sudah dihentikan oleh bibi Lis yang langsung memasang wajah cemas

"tuan Nick, memanggil" bisik Karin pada Tina

"bi, ada apa?" Tanya Karin pada bibi Lis

Bibi Lis menulis pada selembar kertas yang isinya

"Tuan dan nyonya Terjebak"

Karin langsung terkejut sementara Tina tidak menjawab karna sedang memperhatikan denah rumah yang tergeletak di meja bibi Lis. Tina mendengar apa yang disarankan oleh bibi Lis pada keluarga Russelldy, lalu Tina mulai maju menghampiri bibi Lis dan memberi isyarat agar bibi Lis mendengarkannya

"ada apa Tina?" Tanya bibi Lis

"begini bi, apa yang bibi sarankan untuk mereka, menurutku salah"

"lantas harus bagaimana?"

"jika mereka benar-benar mengadakan pesta itu karna 2 kemungkinan, 1 karna mereka memang sedang merayakan dan kita datang disaat tidak tepat atau karna mereka tahu kita akan datang. Dan saya lebih memilih alibi yang ke 2. Jika demikian mereka akan mengepung dan membuka rahasia tuan di depan tamu undangan. Saya rasa lebih baik kita undur besok malam atau-" Tina menggantungkan kalimatnya

"atau apa Tina?"

"lewat sini, tidak mungkin jika rumah semewah itu hanya mempunyai 1 jalan rahasia saja pasti mereka punya banyak jalan dan saya yakin salah satu jalannya ada disini" ujarnya sambil menunjuk salah satu dinding di denah dengan penuh keyakinan tanpa tahu kalau apa yang dikatakannya sedang di dengarkan oleh seluruh keluarga besar Russelldy.

"nah tuan-tuan dan nyonya pilihan apa yang akan anda ambil?" Tanya bibi Lis pada tuan dan nyonya-nya melalui headset kecil di telinganya yang seketika juga membuat Tina menyadari kalau dia sedang di dengarkan.

Entah apa yang diperintahkan oleh tuan besar mereka yaitu Daniel, tiba-tiba bibi Lis me-loudspeker panggilan sehinga terdengar oleh Tina dan Karin.

"kau hebat Tina" puji Karin

"bukan apa-apa" ujar Tina

"bi, kami terpojok, ada kamera cctv diseluruh lorong kami tidak bisa bergerak" ujar Richie panic

"Tina?"Tanya bibi Lis

"Karin ku rasa kau lebih paham" kata Tina mengelak

"baiklah aku bantu dari sini" kata Karin sambil menuju ke salah satu computer disana

"nah, danna-ssama kau melihat kamera yang terdekat denganmu tidak?"

"ada satu di atas kepala Nick, kenapa?"

"beritahu saya, apa jenis dan kode dari kamera tersebut"

Richie menuruti semua perintah Karin dan dengan segera Karin mengerjakan tugasnya meretas system keamanan di rumah itu

"waktu kalian 30 menit sebelum mereka menyadarinya, cepat pergi" ucap Karin

Setelah memastikan tuan dan nyonya mereka keluar dengan aman bibi Lis mengakhiri panggilan dan mengajak Tina dan Karin duduk disofa kecil

"nah Tina, aku rasa setelah ini tuan dan nyonya besar akan mengajakmu ikut seperti mereka mengajak Karin,dan akhirnya aku bisa beristirahat dari tugasku"

"jangan begitu bibi, kami masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan bibi, apa lagi aku yang masih sangat baru"kata Tina yang langsung disambut dengan anggukan dari Karin.

STEAL MY HEARTKde žijí příběhy. Začni objevovat