Getting Back Together

4.2K 202 0
                                    

"Ada apa?" Tanya Nick

Tak lama Nick mengerti kenapa Tina tiba-tiba terdiam dan meremat lengan bajunya. Nick membelai lembut rambut Tina lalu, berpindah ke tangan Tina yang meremat lengan bajunya.

Cup

Kecupan kecil ia berikan di punggung tangan Tina

"Tidak apa-apa. Aku ada disini" ujar Nick

Tina melepaskan tangannya. Nick merapikan seragamnya. Dia kembali memakai rompi, alamamater dan dasinya. Nick duduk di pinggir ranjang yang Tina tempati. Nick menyandarkan kepalanya pada tembok di atas kepala ranjang

"Sini" ajak Nick

Tina meringsut ke pelukan Nick. Kepalanya dia biarkan berada di dada Nick, begitu pula sebelah tangannya. Nick membelai lembut kepala dan rambut Tina. Sesekali Nick mengecup puncak kepala kekasihnya itu

"Tidurlah. Kamu pasti lelah" bujuk Nick

Tina diam saja. Dia merasakan kenyamanan berada dalam pelukan Nick dengan tangan besar dan hangat Nick membelai rambutnya. Suara detak jantung dan tarikan napas Nick yang teratur membuat Tina merasa nyaman dan aman. Tina memejamkan matanya dan memilih tidur

Brak

Pintu UKS terbuka dengan suara yang cukup membuat orang kaget. Daniel dan keluarganya datang ke tempat itu untuk melihat keadaan putra mereka dan Tina. Alangkah kagetnya mereka dengan pemandangan yang mereka lihat. Tina tidur dengan nyenyak dengan kepala bertumpu pada dada bidang milik Nick

"Dia baru saja tidur kalau mom dan dad mau tahu" ujar Nick pelan

"Dia begitu tegang saat mendengar suara Dad di depan pintu tadi. Sulit untuk menenangkan dia"

"Dia tidak menolakmu?" Tanya Jeanne

"Apa maksud kakak?! Tentu saja tidak!"

"Ngh..." Tina mulai terusik

"Ssstt..." Nick kembali mengusap rambut dan punggung Tina membuat Tina merasa nyaman

Seluruh orang di ruangan itu dibuat takjub dengan apa yang mereka lihat

"Sebaiknya bawa Tina pulang saja Nick" usul Cornelia

Nick mengangguk, dengan hati-hati dia memindahkan Tina. Nick turun dari kasur dan menggendong Tina ala bridal. Nick membawa Tina ke mobil keluarganya

.....

Sore hari Tina terbangun dengan kaget karna dia baru menyadari dimana dia berada saat ini. Tina segera masuk ke kamar mandi, membersihkan badannya dan memakai seragamnya

"Danna" panggil Tina. Saat ini dia memang sedang berada di depan kamar Nick

Tak ada jawaban. Tina kembali memanggil dan masih tak ada jawaban. Tina membuka pintu dan masuk ke dalam kamar itu. Oh iya, jika kalian belum tahu. Peraturan Nick berubah sejak Tina menjadi kekasihnya. Tina diperbolehkan masuk ke kamarnya kapanpun dia mau

"Danna?" Panggil Tina

Tina yakin tuannya ada di dalam. Tapi, tidak ada jawaban dari Nick membuat Tina bingung. Matanya berkeliling kamar ini dan menemukan orang yang dicarinya di atas ranjang king size-nya

"Nick..." Panggil Tina pelan, tangannya mengusap rambut Nick

"Ayo bangun, ini sudah senja"

"Ngh..."

"Nick..." Tina terus mengusap helaian rambut Nick dengan lembut

Perlahan mata Nick terbuka. Dia melihat Tina dan segera mengerjapkan matanya berkali-kali

"Sudah jam berapa?" Tanya Nick dengan suara serak

"Jam enam. Ayo bangun"

Nick mendudukan dirinya

"Ini minum"

Nick mengambil gelas yang disodorkan oleh Tina dan menenggak habis isi gelas itu

"Ayo mandi. Aku akan siapkan pakaian untukmu"

Nick diam saja. Dia menatap Tina yang mulai membuka walk-in closet miliknya

"Kamu mau memakai baju apa?"

"Apa saja"

"Aku serius Nick"

"Kamu saja yang pilihkan"

Tina baru saja mau protes jika saja hidungnya tidak bertubrukkan dengan dada bidang Nick yang sedari tadi ada di belakangnya

"Sakit Nick"

"Maaf"

"Kenapa kamu ada disitu?"

"Karna aku ingin"

"Nick!"

Nick terkekeh. Dia memeluk Tina tanpa memikirkan ocehan dan gerutuan Tina

"Sudah bermanjanya?" Tanya Tina

"Hn"

"Ayo mandi sana! Sebentar lagi waktunya makan malam dan kamu belum siap-siap"

"Iya-iya"

Tina mendorong Nick ke arah kamar mandi dan menyuruh tuannya itu untuk segera masuk.

...

"Tenang saja, jangan tegang begitu" ujar Nick singkat

"Iya aku tahu"

"Atau lebih baik kamu kembali ke kamar saja. Biar aku sendiri ke ruang makan"

"Tidak. Tidak apa-apa. Aku akan menemanimu"

"Yakin tidak apa-apa?"

Tina menganggukan kepalanya dengan ragu. Nick menggenggam tangan Tina dan mengecup punggung tangan itu

"Aku ada di sebelahmu. Tenang saja. Aku serius kali ini, tidak akan ada yang menyakitimu"

"Aku percaya Nick"

Tina menenangkan dirinya sesaat dan membuka pintu ruang makan itu untuk Nick. Nick berjalan memasuki ruang makan diikuti Tina di belakangnya

Brughh

"Kak Tina!" Pekik Louisa senang

"Louisa? Ada apa?"

"Louisa rindu. Louisa bosan main sendiri, tadi setelah kakak pulang Louisa ingin ke kamar kakak tapi, uncle melarang. Kata uncle kakak perlu istirahat. Kakak sakit?"

"Eh? A-aku..."

"Kenapa tangan kakak memar begini?"

Ucapan polos Louisa membuat semua orang menatap ke tangan Tina. Nick bahkan sudah menarik tangan itu dan melihat dengan jelas. Benar. Ada sebuah luka memar di tangan Tina

"Ck..." Nick mendecak kesal

"Kamu bilang kamu tidak terluka?"

"Aku juga tidak tahu, sungguh" ujar Tina memberikan pembelaan

"Harusnya aku patahkan saja tangannya itu!"

"A-apa?"

"Iya. Harusnya aku patahkan saja tangan orang itu! Dia sudah membuatmu luka seperti ini!"

Tina langsung menutup mulut Nick dengan tangannya. Melupakan kenyataan jika mereka sedang menjadi bahan tontonan semua orang di ruangan itu

"Ssstt... Lihat apa yang kamu lakukan! Louisa jadi ketakutan kan?!" Bisik Tina

Tina segera melepaskan tangannya dari mulut Nick. Tina beralih pada Louisa yang sudah agak pucat karna takut, dia menggendong Louisa dan menepuk pelan punggung Louisa

"Tenang saja, danna hanya bercanda"

"S-sungguh?"

"Iya, sungguh"

Louisa mengangguk. Dia turun dari gendongan Tina dan segera duduk di kursinya. Keluarga besar itu memulai acara makan malam mereka

STEAL MY HEARTWhere stories live. Discover now