Sick?

4.9K 256 0
                                    

Keesokan harinya Nick bangun dengan terburu-buru setelah dilihatnya jam yang sudah menunjukan jam 7 pagi, dia benar-benar sudah kesiangan, dan dia menggerutui Tina yang tidak membangunkannya. Setelah selesai bersiap Nick mendengar pintu kamarnya diketuk dari luar, dengan marah Nick membuka pintu

"kenapa lo gak bangunin gue?!"

"maaf tuan muda, tapi-" tina membatin untuk bersabar atas perbuatan tuan mudanya di pagi yang indah ini

"udah salah masih tapi-tapi, mau lo tuh apa sih?!"

Habis sudah kesabaran Tina di pagi itu setelah dia mendengar tuan mudanya membentak dia dengan kasar padahal dia tidak melakukan kesalahan apapun

"GUE GAK BANGUNIN LO KARNA GUE PIKIR GAK ADA SALAHNYA LO ISTIRAHAT LEBIH LAMA SETELAH MISI KEMARIN DAN LAGI PULA INI WEEKEND!!!" bentak Tina kesal diiringi suara napasnya yang sudah seperti orang habis berlari marathon keliling mansion Russelldy

"LO BERANI BANTAK GUE!!! Eh tunggu dulu lo bilang ini weekend?"

"..."

"hah?" Nick baru menyadari kalau hari ini weekend, menutupi rasa malunya ia kembali masuk ke kamar sementara Tina mengatur napasnya agar kembali normal setelah ia menguras banyak tenaga untuk membentak tuan mudanya

Sebenarnya membentak tuan mudanya tidaklah menghabiskan tenaga jika saja ia tidak sedang menahan rasa perih dan ngilu pada luka dikakinya, serta demam yang mulai menjarah dirinya

"Tina..."panggil Nick dengan santai seperti ia tidak pernah membentak Tina

"iya Tuan"

"bikinin gue cappucino"

"baik tuan" Tina pergi dari kamar itu diiringi tatapan dari Nick.

Tak sampai 15 menit ia sudah kembali membawa nampan berisikan sebuah cangkir cappucino untuk tuan mudanya

"tuan muda, nyonya Cornelia mengatakan nanti siang anda dan keluarga anda akan ke rumah Lu- ah maksud saya nona Luna"

"hm,lo ikut atau tinggal?"

"saya tinggal di mansion bersama Karin tuan"

"ya udah, lo siapin baju kemeja sama levis gue sana"

"warna apa tuan?"

"hitam"

"baik tuan" Tina menyiapkannya dengan teliti

"ada lagi tuan?"

"gak, lo boleh pergi" baru saja 3 langkah Tina berjalan "Tina..."

"iya tuan" jawab tina sambil kembali berbalik menghadap Tuannya

"lo, lagi ada masalah?"

"..." kaget, Tina membulatkan matanya ketika mendengar pertanyaan tuannya

"tidak tuan" bohongnya

Nick menghela napas sambil berdiri dari sofa yang ia duduki dan mulai berjalan kearah Tina

"jangan bohong, gue paling gak suka dibohongin" ujarnya berharap Tina akan jujur padanya

"sungguh tuan saya tidak ada masalah apapun"

"hm"

Tina pergi dengan segera dari kamar itu dengan langkah yang dipaksakan cepat agar tuannya tidak curiga.

'hah...aw, sakit sekali luka ini terasa seperti diiris oleh pisau setiap kali aku bergerak. Kenapa tuan muda bertanya seperti itu?' ucapnya dalam hati. Baru ia beristirahat sejenak ia sudah dikejutkan dengan kedatangan Jeanne, kakak Nick

"ah...nona Jeanne, maaf saya tidak melihat anda"

"tidak apa-apa, kamu baik-baik saja Tina? Wajahmu agak pucat"

"saya baik nona, saya permisi dulu nona"

Jeanne hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya. Mendapat izin untuk pergi, Tina segera meninggalkan tempat itu. Tanpa Tina ketahui Jeanne memperhatikannya dengan tatapan miris

"3 tahun mengenalmu sudah cukup bagiku untuk tahu kau sedang membohongiku Tina" gumam Jeanne

Pukul sebelas seluruh anggota keluarga Russelldy berkumpul di depan pintu. Diiringi seluruh pelayan yang berdiri sejajar pada kedua sisi jalan tempat tuan dan nyonya mereka berjalan

"Tina..."panggil Lucy

"iya nyonya"jawab Tina

"kamu sakit? Wajahmu pucat loh" lagi pertanyaan itu membuat Tina cukup terkejut

"saya sehat nyonya, sungguh"jawabnya berbohong

"kamu tidak sedang bohongkan?" Tanya Lucy menyelidik

"mom, mobil kita sudah siap ayo pergi" sela Richie pada ibunya sambil mengedipkan sebelah matanya pada Tina

Tina menghela napas lega ketika melihat Richie membantunya menghindar dari pertanyaan dan pandangan mata seluruh anggota keluarga itu terutama tatapan Nick, yang seolah menancapkan pisau untuk membunuhnya. Setelah keluarga Russelldy pergi Tina memutuskan kembali kekamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya, sekaligus berharap rasa sakit pada kaki serta pening di kepalanya dapat menghilang

Hari itu Tina benar-benar tidur dikamarnya. Sekitar pukul delapan malam keluarga besar itu kembali dan keberadaan Tina menjadi topic utama yang dipertanyakan oleh kedua nyonya besar keluarga itu. Karin dan Bibi Lis terpaksa berbohong kepada mereka. Setelah selesai menyambut mereka Karin kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri

"Tin- oh, masih tidur ternyata" ujar Karin setelah melihat temannya tertidur di atas ranjangnya, usai menyelimuti Tina Karin bergegas membersihkan dirinya dan beranjak tidur

STEAL MY HEARTWhere stories live. Discover now