Second Chance

4.8K 222 1
                                    

Nick dan Tina duduk di kursi paling belakang, setelah panggilan ke aula, seluruh guru yang mengajar diikut sertakan dalam rapat besar pemilik sekolah, yang artinya free-time bagi kelas Tina dan yang lain

"Kamu belum menjawab pertanyaanku!"

"Apa?"

"Do you miss me?"

"I do!"

"How much?"

"So, much. More than I could say"

Tina terkekeh

"Jangan tertawa!"

"Aku juga rindu, karna itu aku merengek pada daddy untuk mengizinkan aku tinggal di Jepang"

"Speak of living in Japan. Kamu tinggal dimana?"

"Di rumah baru, yang daddy belikan untuk kami. Tepatnya di dekat mansionmu"

"Sering-seringlah mampir ke rumah kalau begitu!"

"Akan aku lakukan. Tenang saja. Aku akan menumpang sarapan dan makan malam di rumahmu!"

"Boleh saja"

Nick dan Tina terkekeh, seluruh siswa di kelas ikut merasakan perubahan Nick dari sangat dingin menjadi sangat hangat sehangat matahari musim semi. Nick tersenyum pada Tina dan menyandarkan kepalanya di bahu Tina

"Ku dengar kamu ada pertandingan nanti siang. Apa itu benar?"

"Hn, kenapa?"

"Aku mau menonton pertandinganmu. Itu saja"

"Baiklah, aku akan main"

"Loh? Memang kamu tidak main?"

"Tadinya. Tapi, kamu bilang kamu akan datang jadi, aku ikut turun"

Tina tersenyum simpul

"Nee... Nick-kun"

"Hm?"

"Apa kamu ingat? Dulu kamu sering meminjamiku mainanmu. Kamu juga dulu sering sekali menemukanku dalam permainan petak umpet"

"Ah... Aku ingat. Kamu akan bersembunyi sangat jauh tapi aku tetap menemukanmu"

"Kamu ingat ternyata"

"Tentu saja"

Pasangan yang baru kembali setelah terpisah dua minggu itu terus tersenyum. Jam pulang menjadi tanda bagi Nick dan Richie untuk segera mengganti pakaian dan menuju ke lapangan indoor sekolah mereka, basket

"Ku dengar daddy dan uncle akan menonton. Louisa juga datang katanya"

"Hn."

"Hanya 'hn' saja jawabanmu?"

"Lalu?"

Tina mendengus kesal "aku rasa aku bingung"

"Kenapa?"

"Sepertinya aku salah memilihmu menjadi pasanganku"

Dahi Nick mengernyit tanda dia tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh gadisnya

"Apa maksud kamu?"

"Ya, habisnya kamu ngeselin banget. Terlalu dingin bahkan setelah kita gak ketemu dua minggu. Tapi, uncle juga begitu sih, jadi mau bagaimana lagi"

Nick mendekati kekasihnya itu dan mengapit sang kekasih diantara dirinya dan tembok di dekat koridor

"A-ada apa?" Tanya Tina sedikit takut

STEAL MY HEARTWhere stories live. Discover now