Tina berjalan santai menghampiri siswa yang tadi dipukuli oleh Nick, tatapan mata Tina begitu tenang dan tak bisa ditebak
"Hai, kalian terkejut?" Tanya Tina
"Aku hanya ingin menanyakan siapa yang menyuruh kalian melakukan ini?" Tina menunjukan Kertas yang tadi sempat ia remat
"I-itu milik..." Ujar salah satu siswa
"Hm? Milik siapa? Luna?"
Tidak ada jawaban
"Lena?"
Masih sepi
"Atau..."
Tina mengamati tiap gerak adik kelasnya ini
"Kaguya?"
Tina tersenyum, sebuah gerakan tertangkap oleh mata Tina. Keterkejutan, yang menandakan ucapannya benar
"Oh jadi Kaguya orang nya. Dōmo arigatou, minna" ujarnya dan segera berbalik
Tina berjalan menuju ke kelas XII-3, kelas dimana Kaguya berada. Tina tahu dia tidak seharusnya mengganggu kelas itu. Selain karna di kelas itu terdapat orang yang tidak ingin dia lihat, kelas itu juga berisi anak dari pemilik sekolah dan pewaris beberapa perusahaan besar
"Ah! Disana dia ternyata" ujar Tina saat melihat Kaguya dan teman-temannya tengah berkumpul di koridor yang sedang ramain di tempati banyak murid
Tina berjalan dengan tenang, Karin melihat Tina dari dalam kelas dan dia segera menarik Richie untuk melihat Tina
Sset
Ctaak
"Kyaaa!" Jerit gadis yang tak lain adalah Kaguya
Keringat dingin mengalir di pelipis Kaguya lantaran sebuah pisau hampir saja mengenainya. Bahkan, pisau itu berhasil memotong helaian rambut coklatnya dan menancap di tembok
"S-siapa yang berani melakukan ini padaku?!" Marah Kaguya
Seluruh siswa menatap kejadian itu dengan kaget. Karin bahkan meremat lengan Richie saking takutnya melihat ekspresi Tina saat ini
"Arra... Tidak kena ternyata. Padahal aku ingin sekali menggores bibir mu itu. K.A.G.U.Y.A." ujar Tina penuh penekanan pada nama Kaguya
"K-k-kau?!" Tunjuk Kaguya
"Iya aku. Ah, aku ingin bicara denganmu Kaguya. Ada satu hal yang menggangguku" ujar Tina
Di tempat yang sama saat itu, Karin begitu ketakutan. Bukan hanya Karin tetapi, semua orang di tempat itu begitu takut. Aura yang dikeluarkan Tina begitu menakutkan
"Just as i thought" ujar Keith
Keith dan kedua rekannya tersenyum melihat Tina. Mereka sudah terbiasa melihat Tina seperti ini
"Apa kau tahu Kaguya? Menjelekan orang tua merupakan hal paling dosa dan tabu untuk dilakukan" ujar Tina
"A-apa maksudmu?"
"Hm?" Gumam Tina dengan wajah yang dia buat seperti orang bingung dan nada yang dibuat-buat
"Kau tidak tahu?" Tina mendekati Kaguya dan mengambil beberapa helai rambut Kaguya
"Kau yakin kau tidak tahu? Atau kau berpura-pura tidak tahu?" Tina memutar-mutar jarinya di rambut Kaguya, memainkan rambut itu
"Selagi aku bersabar Kaguya. Kenapa tidak kau akui saja perbuatanmu, hm?" Ujar Tina mengancam
"Heh!" Kaguya mendengus "apa yang harus gue akui? Gue tak melakukan apapun!" Tukas Kaguya
Tina menjambak rambut Kaguya
"Lo jangan berpura-pura alim!" Bentak Tina
Tangan kanan Tina sudah terulur keatas untuk menampar Kaguya dan sebuah tangan menghentikannya
"Untuk apa anda melakukan ini?" Ujar orang itu
"Menyingkirlah kau Keith!" Usir Tina pada orang yang memegang tangannya yang tak lain adalah Keith
"Tidak, aku tidak akan menyingkir" ujar Keith tenang
"Menyingkir kataku!"
"Kau tahu kau tidak bisa memerintahku"
"Kau!" Tina menggeram kesal
Matanya melirik ke arah Keith, menatap kesal pria itu
"Apa mau mu?" Tanya Tina
"Kau tahu apa mauku kan?" Jawab Keith santai
Tina memejamkan matanya. Tangannya melepaskan rambut Kaguya. Tina berbalik membelakangi Kaguya dan berjalan. Sebuah kursi tersedia disana. Mungki Keith yang membawa kursi itu keluar
Richie memanggil Nick dengan segera dan Nick kini berada di koridor melihat apa yang dilakukan oleh gadisnya. Tina duduk di kursi itu dan menyeringai dengan picik. Kepalanya terangkat dengan sangat tinggi
"This is an order!" Ujar Tina penuh kemutlakkan
"Make her regret it!" Perintahnya
Seluruh siswa terheran-heran dengan ucapan Tina. Kaguya tersenyum meremehkan saat Tina mengucapkan hal itu
"Keith, Zen, Sarah!" Perintah sudah diturunkan, dengan senang hati ketiga orang itu menjawab
"As you wish My Lady" jawab ketiga orang itu serempak membuat seluruh orang disana makin kebingungan
Sarah mengambil rambut Kaguya dan menggunting rambut itu secara kasar. Sedangkan Keith berlutut di depan Tina
"What's make you so angry my lady?" Tanya Keith
Tina memberikan kertas di tangannya pada Keith. Keith membaca kertas itu dan mengucap dalam bahasa Spanyol pada Sarah
"Sarah...Ella es bajada nuestra señora(dia merendahkan nyonya kita)" ujar Keith
Sarah membulatkan matanya, kini dia mengerti kenapa Tina begitu marah. Dia menghajar habis-habisan Kaguya dengan tangannya
Tina menyaksikan semua yang dilakukan Sarah. Rasa tak tega menghampirinya. Melihat Kaguya menangis membuat dia tidak tega. Sekali lagi Tina menutup matanya, mengambil nafas dan menghembuskannya perlahan
"Enough Sarah. That's enough" ujar Tina dan Sarah berhenti
Tina berdiri. Dia mendekati Kaguya. Berjongkok di depan wajah Kaguya
"Andai kau tidak menghina ibuku aku tidak akan semarah ini Kaguya. Aku tidak suka kau atau orang lain menghina ibuku" Tina membelai sayang pipi Kaguya
"Kau dan mereka boleh mengataiku tapi jangan pernah kalian mengatai ibuku!" Ujar Tina
"Aku minta maaf atas apa yang aku dan Sarah lakukan padamu. Aku mewakili Sarah meminta maaf padamu" ujar Tina
Tina bangkit dan beranjak dari sana. Dia berjalan menjauhi keramaian siswa dan tentu saja ia diikuti oleh Keith, Sarah dan Zen dibelakangnya bahkan, kini Takashi dan Satori mengikutinya juga
"Jangan laporkan apapun ke mansion! Kalau berita ini sampai bocor kalian adalah orang pertama yang aku habisi!" Ujar Tina
"Yes, my Lady" jawab kelima orang itu serempak
Dan lagi, Nick mendengar semuanya dengan jelas. Dan rasa penasaran kembali muncul di benaknya
YOU ARE READING
STEAL MY HEART
RomanceNickolash Russelldy atau The prince of Russelldy, anak kedua sekaligus anak laki-laki pertama di keluarga Russelldy, menyimpan sejuta rahasia bersama nama Russelldy yang dia sandang. Sejuta rahasia yang harus terjaga dan masa lalu yang menyedihkan m...