8

4.1K 322 5
                                    

Hujan masih turun dengan deras.

Kirana kembali masuk ke dalam penginapan untuk mencari bantuan.
Kakinya kemudian berhenti tepat di depan kamar Haikal, untuk meminta bantuan mereka.

Namun perasaan cemas dan bingung menggerayap dalam dirinya, mengingat ia pasti akan mengganggu tidur kedua pria itu.

Berkal-kali tanganya ia angkat hampir menyentuh daun pintu, tapi berkali-kali pula ia urungkan kembali.

Sampai akhirnya ia mengumpulkan keberanian dan mulai mengetuk pintu di depanya dengan cepat.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Empat detik

Lima detik

...

Bahkan hingga sudah Dua puluh berlalu, Tidak terlihat pintu itu akan terbuka, membuat Kirana mendesah kecewa.

"Duhhhh gue harus minta tolong siapa lagi nih???" ucapnya bingung, sembari menggenggam kedua tangan nya yang mulai kedinginan.

Ia hendak pergi, tapi tiba-tiba saja ia mendengar suara pintu di belakangnya mulai terbuka.

Menampakan sosok Haikal dengan rambut acak-acakan yang sukses membuat Kirana terpesona karna pria itu terlihat semakin tampan dalam kondisi bangun tidur.

"Kirana???!" ucap Haikal terkejut ketika ia melihat badan Kirana yang sangat berantakan.

Basah, dan juga kotor, membuat oria itu langsung cemas.

"Lo kenapa?? kok lo bisa berantakan gini?? baju lo juga basah dan kotor!"

pertanyaan bertubi-tubi Haikal lontarkan, membuat hati Kirana menghangat ketika mengetahui dirinya di kawatirkan pria yang di sukainya.

Namun Kirana segera menggelengkan kepalanya cepat, dan fokus akan tujuan utama nya.

"Kak maaf sudah ganggu tidur kakak, tapi apakah kakak bisa bantu aku?? aku butuh bantuan kakak sama kak Edo." pinta nya.

Haikal menautkan alis nya, namun sebelum ia bertanya, Kirana sudah memotong nya terlebih dahulu.

"....Nanti Kirana jelaskan, yang penting aku butuh bantuan kakak cepat."

Nampak Haikal sedikit berfikir, sebelum kemudian ia mengangguk.

"Baiklah, lo tunggu bentar, gue bangunin Edo dulu."

Dengan segera Haikal pun kembali masuk ke dalam, ia juga menutup pintu nya, membuat Kirana menunggu diluar sambil menggosokan kedua tangan nya, karena merasakan tubuh nya semakin dinigin.

Tidak lama kemudian pintu pun kembali terbuka, menampakan Haikal bersama Edo yang masih menguap lebar.

"kenapa sih Na? lo tau kan ini masih gelap." protes Edo dengan wajah mengantuknya, yang di balas tatapan melotot oleh Haikal.

"Lo gak liat Kirana ampe basah kuyup dan kotor gini?? ini berarti masalah nya penting! masa iya lo sebagai cowo gak mau bantu cewe yang kesusahan??" ucap Haikal, sambil memakai kan jaket nya agar gadis itu bisa merasa hangat.

Edo kemudian menatap Haikal dengan tatapan kesal, karna seolah pria itu menggunakan kesempatan dalam kesempitan di atas penderitaan nya, tapi ketika ia melihat Kirana dalam kondisi yang kurang baik, ia pun merasa kasian.

"Ya deh gue bantu, lo mau minta bantuan kita apa Na??" tanya Edo dengan suara lembut nya.

"Masalah nya ada di belakang hotel ini kak, lebih baik kita segera kesana, biar aku tunjukan." ajak Kirana kemudian.

Love To BuayaOnde histórias criam vida. Descubra agora