25

3.2K 207 18
                                    

Seorang bocah laki-laki berbaju adat jawa,tengah berlari melewati padang rumput yang begitu luas.

Ia terlihat tampak manis dan menggemaskan di usianya yang masih belia.
Bahkan pancaran bahagia nya kala itu terlihat jelas pada wajahnya.

Ia berlari dan terus berlari,hingga ia menabrakan dirinya pada seorang bocah laki-laki yang agak lebih besar darinya, yang tengah terlihat sedang berlatih mengginakan keris serta pedang nya.

Mereka berdua terjatuh,hingga berguling di atas rumput yang hijau,dan seolah tak merasa bersalah,pria kecil itu terus mengganggu kakak nya.

"Aga hentikan!" Ucap Rega yang menjadi kesal karna tingkah laku adiknya.

Sedangkan Aga,pria itu malah terlihat menampakan wajah puas,karna bisa membuat kakak nya marah.

"Ayo bermain." Ajak nya,yang langsung membuat Rega mendorong tubuh adiknya untuk menyingkir.

"Apa kau tidak melihat,jika kakak sedang latihan?"

Aga memiringkan kepalanya,seolah tidak peduli.

"Buat apa latihan? Bukankah kakak sudah sangat kuat?" Ujar nya mengingat Rega di usia belia sudah terjun mengikuti beberapa pertempuran antara siluman,dan memenangkannya dengan mudah.

Berbeda dengan dirinya,di mana ia masih harus banyak belajar teori demi meningkatkan kemampuannya.

Dan terkadang hal itu membuat Aga merasa iri,sekaligus kagum pada kakaknya.

"Kakak belum cukup kuat Aga." Jawab Rega yang sudah kembali bangkit dan berlatih mengayunkan pedang nya.

"Mangsud Kakak?" Tanya Aga bingung.

"Kakak belum cukup kuat,untuk melindungi kerajaan,ibu,kau dan juga para manusia."

Mendengar kata manusia,raut wajah Aga yang semula cerah langsung berubah menjadi tidak suka.

Ia benci mendengar kakak nya membela manusia,karna bagi Aga sendiri,manusia hanya mahluk lemah dengan segala keegoisan mereka.

Bahkan Aga juga sangat membenci,para manusia yang memanfaatkan siluman untuk memuaskan kekayaan mereka,dan itu sukses membuat Aga merasa jijik.

"Kenapa kakak masih saja membela para manusia rendahan itu kak? Apa kakak tidak tau mereka itu egois,licik,dan penuh dusta. Serta nafsu mereka yang selalu merasa harus di puaskan. Mereka lebih lemah dari kita,tapi selalu merasa yang terbaik. mereka tidak pantas di lindungi." Ucap Aga yang membuat Rega menampilkan senyuman di balik punggung nya.

"Kau mengatakan seperti itu karna kau tidak mengenal mereka Aga. Percayalah jika tidak semua manusia seperti itu." Jelas Rega,tanpa menghentikan latihannya.

"Kakak juga berharap, kau bisa bertemu dengan manusia yang tidak seperti kau pikirkan,agar kau memahami mengapa kakak melindungi mereka." Lanjut Rega yang membuat Aga terdiam.

"Percayalah Aga,kakak begitu menyayangimu,bahkan sampai kapanpun kakak akan melindunginya." Ucap nya kembali,dengan janji yang terpatri di hatinya,meski Aga tidak bisa melihatnya.

"Lalu bagaimana jika aku punya kekasih?" Tanya Aga yang membuat Rega langsung membalikan badanya dan menatap adiknya dengan raut wajah yang aneh.

"Bayi seperti mu? Bagaimana bisa sudah mengenal cinta?" Ucap Rega yang sukses balik membuat Aga memerah malu.

"Bukan sekarang kakak tapi besok! Besok kalo Aku sudah dewasa." Jelas Aga kesal yang langsung terdengar gelak tawa dari kakaknya.

Love To BuayaWhere stories live. Discover now