11

3.8K 304 8
                                    

Taxi biru terlihat memasuki perkarangan mansion megah.

Kirana yang berada di dalam,segera turun setelah memberikan beberapa lembar uang kepada sang sopir.

Ia segera melangkahkan kaki nya memasuki rumah itu setelah pelayan membukanya,menatap sekeliling rumah bergaya eropa yang nampak begitu megah dan luas namun terasa sepi.

"Di mana ayah bi??" Tanyanya kepada seorang pelayan paruh baya yang baru saja melewatinya.

"Di ruangan ya nona." Jawab nya sesopan mungkin.

Dengan senyum merekah,ia pun segera pergi menuju kamar yang menjadi Ruangan pribadi ayahnya.

Setelah mendapatkan ijin dari dalam,Kirana pun masuk dan mendapati Adi yang kini terlihat sudah berumur,tengah menandatangani kertas-kertas di depanya.

"Ayah." Panggil gadis itu pelan.

Adi yang semula terfokus pada berkasnya,segera mengalihkan pandangan ya ke arah putri nya.

Ia tersenyum,mendapati putri kesayangannya sudah tiba.

Dengan segera Adi berjalan mendekat dan memberikan pelukan,yang di balas Kirana.

"Putri ayahhh akhirnya kamu datang."

"Iya ayah,Kirana kangen ayah."

Adi melepaskan putri nya,menatap manik hitam kecoklatan Kirana.

"Ayah juga rindu padamu." Ucapnya kemudian.

"Gimana kabar kuliahmu?" Tanyanya kemudian.

"Baik yah,bahkan Kirana sekarang dapat beasiswa sendiri." Jawabnya.

"Itu baru namanya Putri ayah,kau harus menjaga prestasi mu karna kau yang akan menggantikan ayah memimpin perusahaan."

"Mangsud ayah??"

"Ayah mau kau berhenti bekerja sebagai pelayan caffe,dan mulai bekerja di salah satu anak kantor ayah besok. Ayah harus mempersiapkan mu sekarang,sebelum di gantikan adik mu yang masih berusia 2 tahun menjadi presedir Nugroho Corp." Jelasnya.

Tangan Gadis itu mulai terkepal,dan segera memberikan senyuman yang dipaksakan.

"I..Iya Ayah."

Adi menatap putri nya,dan menepuk bahu Kirana pelan.

"Ayah tau kau pasti bisa,karna kau dan adik mu satu-satunya harapan perusahaan Nugroho."

Kirana yang mendengar hanya bisa membalas dengan anggukan lemah,membuat Adi tersenyum.

"Bagus itu baru yang namanya Putri kesayangan ayah."

"Ah ya,untuk acara makan siang hari ini,ayah minta maaf. Ibu mu mendadak dapat panggilan ke Itali,dan sekarang Ayah juga harus pergi ke jepang,kalo butuh apa-apa hubungi saja Aldo,dia akan menjadi asisten mu besok." Lanjut nya kemudian.

Adi mencium kening Kirana,mengambil jas nya,dan segera berlalu pergi.

Gadis itu masih mematung di tempatnya,sampai setetes cairan bening keluar membasahi pipi putih nya.

Dengan segera ia menyekanya dan beranjak keluar dari ruangan Adi,di mana Adi sudah keluar terlebih dulu meninggalkanya.

Saat kirana berjalan menuruni tangga,ia menatap sekeliling rumah nya,dan melihat bayangan akan dirnya saat masih kecil berlari  melewati tangga.

"Ayahhhh!! Ibu!!!" Teriak Kirana kecil mendekati Adi dan Tata yang baru saja memasuki rumah.

"Hallo princess Ayahh." Ucap Adi yang langsung menggendong Kirana kecil dan menciumi pipi nya.

Love To BuayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang