9

3.9K 303 4
                                    

Kirana dan Haikal memutuskan untuk kembali ke Desa Kembang Langsak, pada siang hari nya.

Setelah mereka berpamitan dan menitipkan Aga pada Farel, mereka pun bergegas kembali ke Desa karna Edo yang sudah menelfon dan menchat beberapa kali di phonsel Haikal sejak tadi pagi.

perjalanan kembali ke desa kembang langsak, mereka lalui dengan diam.
Tidak ada pembicaraan apapun karna Kirana lebih menghabiskan waktu nya hanya untuk memandang ke luar jendela merenungi mimpinya.

Ya mimpi itu.

Gadis itu berusaha untuk melupakanya, namun bayangan itu terus muncul, seolah mengingat kan jika itu bukanlah mimpi.

"Na.." panggil Haikal mencoba membuyarkan lamunan gadis itu.

Tetapi Kirana tetap diam.

"Kirana..." panggil nya sekali lagi dengan menepuk pundak nya membuat gadis itu lamgsung terkejut.

"Eh.. ahh iya, ada apa kak??" tanyanya.

"Kita sudah sampai." jawab Haikal membuat Kirana memandang sekeliling.

"ahh iya." balas nya singkat.

"Lo kenapa?? dari tadi lo diam mulu??"

Kirana menggeleng lemah, ia kemudian membalas dengan senyuman.

"Gak apa kok kak, aku hanya sedikit kelelahan." bohongnya.

"Kak makasih sudah mau bantu aku."

Haikal tersenyum dan mengacak rambut Kirana.

"Santai aja kali Na, kita kan teman, dan sudah seharusnya teman saling menolong."

Hanya anggukan dan senyuman kecil yang bisa di berikan Kirana, sebelum kemudian mereka turun dari mobil.

"KIRANAAA!!!" Teriak Mita yang langsung menghambur ke pelukan gadis itu.

"Kenapa lo Mit?? tiba-tiba main peluk aja, berasa kaya gue pergi seabad." kekeh nya yang langsung di balas jitakan kecil oleh Mita.

"Kampret lo Na, di khawatirin malah di bercandain."

Kirana menaikan satu alis nya.

"Hah ngawatirin kita?? kan gue udah bilang sama kak Edo, kalo gue dan kak Haikal itu pergi ke rumah Kak Farel untuk bawa buaya yang kita temukan ke sana." jelas Kirana.

"ishhh kalo itu mah gue tau, tapi bukan itu masalah nya." ucap Mita, membuat Kirana mengerutkan alis nya bingung dengan maksud sahabatnya.

Namun belum sempat ia bertanya, tiba-tiba saja Edo muncul di belakang mereka.

"Syukur deh kalian bisa selamat." ucap Edo membuat Kirana makin tidak mengerti.

"Maksud mu apa kak??"

Edo melirik Haikal yang menatap ke arah lain, membuat Kirana ikut memandang pria itu.

"Kayaknya yang perlu lo mintai penjelasan itu dia." jawab Edo santai membuat Kirana menatap Haikal dengan pandangan penuh pertanyaan.

"Sory Na, gue gak bermaksud untuk gak ngasih tau elo." ucap Haikal.

"...Gue cuma takut kalo lo tambah khawatir aja." lanjutnya.

"Maksud kakak apa??" tanya Kirana tidak paham dengan ucapan Haikal.

"Ekhm..." Haikal berdehem sebelum ia melanjutkan ucapanya.

"Sebener nya saat kita sampai di rumah kak Farel, si Edo call dan chat gue.
Gue juga baru baca chat nya tadi pagi.
Sebenarnya ada aturan di Desa ini, kalo kita gak boleh keluar dari desa dalam keadaan gelap." jelasnya.

Love To BuayaWhere stories live. Discover now