22

3.4K 219 10
                                    

Asap mengepul dari dupa yang terlihat hidup dengan arang terbakar dan beberapa sesajen di samping nya.

Seli, yang kini hanya memakai kemben sebatas dada, tengah fokus bertapa di kamar nya.

Ia mulai membuka matanya saat seekor monyet dengan mata merah menyala berjalan mendekati dirinya,dan berhenti tepat di depan gadis tersebut.

Terlihat jelas jika seli merasa jijik dan takut saat monyet itu mulai merangkak naik ke atas nya.

Bahkan seli harus menahan semua rasa muak nya ketika sang monyet mulai melakukan hal-hal kurang ajar pada tubuh gadis itu.

Ingin sekali Ia menolak dan menghentikan nya,namun keinginan kuat dan alasan ia memanggil monyet yang merupakan siluman tersebut,membuatnya pasrah ketika sang monyet melakukan apa yang ia mau,mendapatkan kepuasan dari dirinya.

"Seli." Panggil siluman tersebut,ketika seli tengah berbaring tanpa sedikit benang pun yang menutupi tubuh polosnya.

Perlahan seli membuka matanya,menatap siluman yang kini sudah menjadi manusia tampan yang sama sama sudah telanjang berada di atas tubuh gadis itu.

Dan bagai di hipnotis,dengan cepat seli melumat bibir siluman monyet tersebut dan menikmati apa yang selanjutnya terjadi.

"Aku ingin mendapatkan kembali Haikal ku" pinta nya pada sang siluman setelah mereka melakukan pelepasan bersama.

Siluman monyet itu mengangguk sebelum berdiri dengan baju yang sudah kembali melekat pada tubuhnya.

"Hanya itu??" Tanya siluman tersebut dengan kedua tangan yang ia takutkan kebelakang.

Seli mengangguk,sambil menutupi tubuh nya kembali dengan kain batik yang sebelumnya ia pakai.

"Baiklah jika itu mau mu,tapi ingat kau juga harus memberikan apa yang aku minta."

"Apa itu?" Tanya nya.

"Yang pertama,aku ingin mengambil paman mu sebagai tumbal." Jawab Siluman itu membuat seli membelalakan mata.

"Ti..tidak!! Ke.. kenapa harus paman???!" Seru nya tak setuju dengan permintaan siluman monyet.

Menurut nya itu tak sebanding dengan apa yang ia minta.

"Hei.. hei.. aku meminta paman mu sebagai tumbal,karna dia juga melakukan perjanjian padaku."

"A..apa?"

"Dia meminta kekayaan dan menemuiku beberapa bulan yang lalu dengan balasan kau yang di jadikan tumbal untuk ku." Jelas si monyet kemudian.

Seli menutup mulut nya dengan pandangan tak percaya,dan ia lebih terkejut mengetahui paman yang begitu di percayai nya menjadikan ia tumbal.

Selama ini Seli hanya hidup bertiga bersama paman dan anak dari pamanya yang masih berusia 5 tahun.

itu karena kedua orang tua seli meninggal beberapa tahun lalu karna sebuah kecelakaan.

Gadis itu menjadi begitu terpuruk semenjak kematian orang tuanya,namun perlahan ia dapat kembali bangkit ketika paman nya memberikan semangat hidup pada dirinya.

Hidup nya bahkan lebih berwarna ketika ia juga bertemu dengan Haikal sejak mereka duduk di bangku SMA.

Pria itu memberikan ia begitu banyak cinta dan perhatian,meski teman-teman lainya begitu membenci dan mengucilkan dirinya.

Semula ia berfikir kebahagiaan nya akan terus berlangsung selamanya,namun harapan itu pupus ketika Kirana mulai memasuki kampus mereka.

Haikal yang semula begitu mencintai dirinya,perlahan berpaling,dan mulai mencintai gadis itu.

Love To BuayaWhere stories live. Discover now