(Bonus Part 3)

3.7K 220 61
                                    

Gandi menatap gadis cantik yang turun dari mobil.
Matanya tak dapat ia alihkan saat melihat kecantikan Kirana yang saat itu baru saja tiba di rumah nenek layli,ia tidak menyangka,target yang harus ia korbankan dan yang telah membantu pangeran nya adalah gadis dengan wajah bak dewi Yunani.

Namun saat Gandi terlarut kedalam pesona Kirana,pengawal yang ada di belakang pria itu segera mendekati dan menyadarkanya.

"Gadis itu harus segera kita bawa tuan." Ujar pengawal tersrbut mengingat kan.

"Membawa?" Tanya nya sedikit lupa."Ah iya,tapi apakah kau sudah menemukan di mana persembunyian penjahat-penjahat keparat yang menculik sang putri?" Lanjutnya yang membuat pengawal itu menggeleng.

"Jika kau sendiri belum menemukan,lalu bagaimana kita bisa membawa nya ke sana?" Tanya gandi sedikit emosi.

Pengawal tersebut menunduk ketakutan,sampai pengawal lain tiba dan mendekati gandi.

"Jangan menaruh perasaan padanya tuan,cukup kepada Putri Ningsih saja kau jatuh hati." Ucap pengawal tersebut yang langsung membuat Gandi melotot tajam.

"Siapa yang menyukai gadis manusia itu?" Tanya Gandi tak terima.

Pengawal itu hanya tersenyum sinis,lalu menggelengkan kepalanya.

"Mulut bisa berkata bohong,namun mata tak bisa sejalan dengan mulut."

Gandi berdecih,ia bersedekap dan tersenyum bangga.

"Aku hanya mengaggumi kecantikan nya." Ujar nya. "Lagi pula aku tak mau lagi melakukan kesalahan yang sama."

Pengawal yang sudah menjadi teman dekat gandi sejak kecil hanya mengangguk,karna ia paham akan mangsud dari perkataan gandi.

Sejak Gandi di angkat menjadi pengawal Pribadi Pengeran Aga,Gandi tak pernah tinggi hati dan melupakan sahabat nya,ia tetap terbuka pada sahabat kecil nya itu,dan karna itulah,pengawal yang kini ada di sisi Gandi,yang merupakan sahabat nya,tau segala apa yang terjadi pada pria itu.

Ia merasa sangat kasian,di saat sahabat nya itu mencintai seorang gadis,ternyata ia harus menelan kepahitan ketika tau gadis itu telah menjadi milik tuanya.

Ya Gandi harus menelan kekecewaan bahkan ia terpaksa mengalah untuk Kebahagiaan Aga dan Putri Ningsih,meski sampai sekarang cinta pria itu masih ada.

Terlarut dalam pikiran nya,Gandi segera menepuk bahu sahabat nya,mengajak pergi,hingga mereka berdua akhirnya berlalu dari sana.

♤♤♤

Kembali kepada Kirana yang kini tengah terlihat menatap ke luar dari jendela kamar nya .

Banyak pikiran berputar di otak gadis itu,yang membuat ia merasa pusing.
Bahkan,Mita yang baru saja keluar dari kanar mandi,tak didengar nya saat nama nya di panggil beberapa kali.

"Lo mikirin apa sih?" Tanya Mita mengejut kan Kirana,saat sahabat nya itu akhirnya mendekati dia.

"Banyak." Jawab Kirana singkat yang langsung berjalan duduk di atas kasur nya dan mengambil beberapa kertas.

"Gue kan sudah bilang,harus nya lo itu gak perlu nolongin si Seli,iya kalo dalam mimpi lo itu Seli,tapi kalo bukan?" Ujar Mita yang nampak masih tak terima.

Kirana menghembuskan nafas nya kasar,ia mencopot kaca mata yang ia kenakan dan menatap sahabat nya itu tajam.

"Gue yakin kalo itu Seli,dan please lah Mit,gue tau lo benci Seli,tapi setidak nya berperasaan lah sedikit hanya untul Elo." Ucap Kirana mengingat kan.

Mita terdiam,karna selama beberapa hari terakhir setelah Seli di culik,Elo sakit panas,dan selalu mengiggau memanggil nama Seli.

Di situ Mita merasakan nyeri di hati nya,melihat anak sekecil itu harus menanggung beban berat untuk hidup sendiri.

Love To BuayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang