Epilog

5.7K 239 112
                                    

Abdhi begitu Murka mendapati Aga kembali ke Negri Buana dengan kondisi yang menyedihkan.

Bukan,bukan karna ia peduli pada anak nya.
namun ia marah setelah mengetahui sebagian kekuatan Aga menghilang entah kemana.

Bahkan emosi Raja siluman Buaya di Negri Buana itu makin tak terkendalikan,ketika ia mengetahui tak ada saksi mata yang ingat akan kejadian yang baru saja terjadi.

Ningsih dan Gandi yang ada di sana pun tiba-tiba saja tak mengingat,kemana kekuatan Aga menghilang.

Yang mereka tau,hanya tiba-tiba saja secuil memory mereka menghilang saat mereka tiba di Gunung Nugini.

Dan Abdhi tau,jika semua itu terjadi karna pengaruh kekuatan Aga.

"Sial! Kemana anak itu menghilangkan kekuatanya?!" Ucap Abdhi emosi sampai membanting beberapa barang yang ada di singgahsana nya.

Bahkan para pengawal yang ada di sana,nampak ketakutan melihat nya.

"Perintahkan semua pengawal untuk mencari kekuatan Aga sampai dapat!!" Perintah Abdhi pada panglimanya yang langsung di anggukan pengawal nya dengan segera.

Abdhi duduk,ia memijit kepalanya yang terasa penat,hingga sang Ratu datang mendekatinya.

"Kenapa anda lebih mempedulikan ego anda Paduka yang mulia?" Ucap Ratu memandang tajam tanpa ada rasa takut di matanya.

Abdhi yang melihat itu semua,hanya menatap sinis,kemudian membuang muka.

"Bukankah seharus nya sebagai seorang ayah,anda memperdulikan putra anda? Kedua putra kita?" Tegas sang Ratu yang mulai berkaca-kaca.

"Aku tidak membutuh kan 2 orang putra yang bahkan membangkang kepada ayah nya sendiri." Jawab Abdhi dengan dingin,dan hal itu sukses membuat sang Ratu tertohok.

"Kedua putra kita membangkang,karna kergoisan anda. anda cuma memikirkan diri anda sendiri,dan aku sebagai seorang Ratu menyesal,telah kehilangan sosok Raja Abdhi dulu yang kukenal." Jawab Ratu tak kalah tajam,sebelum akhirnya melangkah pergi dengan tangisan.

Abdhi menatap punggung istri nya yang baru saja meninggalkan nya.
Ada rasa sesak di dada,setelah mendengar ucapan dari wanita yang ia cintai.

Ia baru menyadari,jika ia memang sudah berubah,namun keinginan nya yang kuat memperluas wilayahnha,membuatnya menutup htinya untuk tetap menjalankan rencananya,meski ia harus mengorbankan perasaan yang peduli padanya.

🎀

Di balik lain,tepat nya di salah satu ruangan istana,teelihat Aga tertidur begitu pulas.

Ningsih yang melihat itu,hanya bisa duduk di sisi Aga,dan berharap pria itu dapat bangun.

Sungguh,Ningsih berusaha mengingat apa yang hilang dalam pikiranya.
Tetapi semakin ia cari,semakin ia tak menemukanya.

Bahkan Gandi yang ikut bersama nya pun juga tak dapat mengingat.

namun yang pasti,Ningsih merasakan jika ingatan yang hilang itu,sempat membuat perasaan nya sakit.

Ia menggenggam tangan Aga,mengecup nya dengan perasaan takut kehilangan pria itu.

Sampai perlahan kelopak mata Aga pun akhirnya mulai terbuka.

"Ni..ngsih." Panggil Aga lirih yang membuat Ningsih menatap Aga terkejut.

"Kakanda sudah sadar? Syukur lah." Ucap Ningsih yang langsung memeluk Aga dengan isakan.

Love To BuayaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora