28

2.8K 196 12
                                    

*Kirana Pov*

"Ini?" Ucap kak Haikal padaku ketika ia memandangi foto yang baru saja ku berikan.

Aku menunggu penjelasan darinya,karna itulah aku sengaja memintanya untuk bertemu di restoran italia.

"Hah..."

Kulihat dia menghembuskan nafas nya kasar,sebelum akhirnua meletakan photo tersebut.

"Jadi apa benar kakak pacaran sama Seli?" Tanya ku mengulang mengingat kan.

"Iya." Jawab nya singkat.

"Tapi itu dulu."

Dulu? Itu artinya mereka sudah mantan?

"Aku menemukan foto ini saat tidak sengaja menabrak Seli." Jelas ku.

"Jika Seli masih menyimpan foto ini,artinya dia masih sangat mencintai mu kak."

"Tidak! Hubungan ku dengan nya sudah berakhir!" Bantah nya.

Ada nada kemarahan yang bisa kulihat jelas di matanya.
Kemarahan yang tercampur dengan perasaan terluka.

Apakah mungkin mereka putus dalam kondisi bermasalah.

"Sebenarnya apa yang terjadi antara kakak dan seli? Bahkan setiap kalian bertemu,kakak selalu bersikap tidak pernah mengenalnya." Ucap ku yang baru teringat jika kak Haikal selalu bersikap acuh setiap kali ia bertemu Seli.

Bahkan saat seli mencoba beramah tamah pun,kak haikal seolah mengabaikanya.
Dan hal itu malah baru ku sadari sekarang.

Kulihat kak haikal mengacak rambut nya frustasi.
Merasa sedikit bersalah jika aku membuat nya harus mengingat masa lalu nya yang menyakitkan.

Tapi mau bagai mana lagi,rasa tau ku semakin besar,karna bagaimana pun juga aku merasa terlibat dalam masalah ini meski status mereka sudah mantan.

"Dulu gue amat mencintai Seli." Ungkap nya yang mulai membuat gue pasang telinga untuk mendengarkan lanjutanya.

"Dulu sekali kita saling mencintai. Tapi dia... dia terlalu over ke gue,gue jengah Na,dia selalu mamaksa gue untuk mengerti dia,padahal dia sendiri?"

Aku mengerti perasaan kak haikal,namun apakah hanya karna seli yang ingin di mengerti lah yang membuat mereka putus?

"Kak,aku mengerti,tapi memang seperi itulah wanita. Ketika di cinta,dia menginginkan perhatian lebih. Karna wanita takut kehilangan cintanya." Jelas ku agar kak Haikal mengerti.

"Tapi Na,masalah nya bukan seperti itu." Ucap Kak Haikal yang malah membuat ku bingung.

"Di saat gue mau bertahan sama dia,di saat gue masih cinta sama dia dan menerima segala keegoisan dia,di saat itu pula dia malah mempermainkan perasaam gue,kepercayaan gue,kesetiaan gue,dan cinta yang sudah gue berikan untuk nya."

"Mangdud kakak?"

"Seli selingkuh na,dia berselingkuh dengan musuh gue yang paling gue benci." Jawab nya yang membuat ku langdunh terkejut.

Seli berselingkuah??? Kenyataan yang baru aku tau dari sisi seli yang lembut.

"Apa kakak yakin?? Yang ku tau seli itu orang yang,-"

"Lembut? Lo gak kenal dia Na,dan gue harap lo hati-hati sama dia." Ucap Kak Haikal mempetingati aku.

Perasaan ku makin tak enak,entah kenapa aku merasa jika aku harus membantu menyelesaikan masalah mereka.

"Kak." Panggil ku.

"Aku tau kakak mungkin sakit hati sama Seli,tapi bisa saja seli selingkuh karna ada suatu alasan,coba kakak pikir ulang,kakak mungkin juga prrnah lakui  kesalahan yang bikin dia begitu." Ucap ku kemudian.

Love To BuayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang