20

3.5K 222 17
                                    

Hari sudah menjelang sore,Aga yang tadi tertidur mulai membuka matanya.

Ia melirikan matanya ke kanan, dan mendapati Kirana tengah tertidur di sisi ranjang.

Merasa sudah cukup terkumpul energinya,Aga segera merubah wujud nya kembali menjadi manusia,kemudian duduk di dekat Kirana,dan mulai mengelus surai rambut gadis itu pelan.

"Nghh.." kirana mulai menggeliat,ia terbangun,kemudian melihat Aga yang sudah sadar tengah tersenyum menatapnya.

"Apanya yang lucu?" Tanya Kirana aneh.

"Kau." Jawab Aga singkat.

segera gadis itu bangun dan bercermin,melihat apakah ada keanehan pada wajah nya yang membuat Aga malah terkikik geli.

"Tidak ada yang aneh." Gadis itu menatap Aga sebal,sedangkan pria itu sendiri membuang muka ke arah lain.

"Apa keadaanmu sudah sehat?" Tanya Kirana,sambil menempelkan telapak tanganya di dahi Aga.

Jika dulu Aga mungkin akan menepis tanganya tak suka,tapi sekarang Aga malah membiarkannya.

"Tidak panas." Sahut gadis itu,hendak menjauhkan tanganya dari dahi Aga.
Tetapi dengan cepat Aga menariknya tangan gadis itu kembali,membuat tangan itu agar tetap menempel padanya,sehingga wajah mereka kembali bertemu dengan jarak yang cukup dekat.

Seperdetik kemudian Aga mengecup bibir mungil Kirana.
Hanya singkat,tetapi mampu membuat Kirana merona malu.

"Aga hentikan! Jangan menggoda ku terus!" segera kirana menarik tangan nya dan menjauhkan diri dari Aga.

Sedangkan Pria itu malah semakin di buat gemas melihatnya.

"Aku lapar,buatkan aku makanan." Perintah Aga.

"O..ok Baiklah,kau tunggu saja di sini,nanti aku bawakan kemari."

Kirana berlalu pergi dengan salah tingkah.
Aga yang melihat langsung menyunggingkan senyuman saat Kirana sudah pergi.

Pria itu merasa senang,setiap kali ia menggoda Kirana.

Ia tak pernah merasakan perasaan ini kepada Ningsih,karna Perasaan Aga kepada Ningsih maupun perasaan pria itu kepada Kirana tetaplah berbeda.

Aga masih tidak tau perasaan nya kepada Kirana,tapi yang Aga masih sadari sekarang,ia masih sangat mencintai Ningsih.

Hanya saja bayangan Ningsih mulai jarang Aga ingat,setelah ada Kirana di sisinya.

Karna itulah Aga membutuhkan Kirana,membutuhkan gadis itu untuk memberikan kehidupan baru bagi dirinya,agar bisa melupakan masa lalu nya yang terasa kelam.

Tak peduli jika ia belum bisa mencintai Kirana.
Sebab hanya dengan Kirana lah Aga merasa nyaman setelah banyak hal yang ia lalui.

***

"Ini." Ucap Kirana saat meletakan piring berisi Daging sapi matang dengan saos,kentang yang sudah tersaji di atas piring putih.

Aga yang melihat,segera mengambil piring itu dan menyantap nya dengan lahap.

"Makanya pelan-pelan aja,nanti kamu tersedak." Ucap Kirana lembut.

"Makanan mu enak,aku suka."

mendengar pujian Aga,kirana menyunggingkan senyuman senang.
memang sebelumnya aga pernah memuji masakannya.
Tapi mendengar pujian pria itu kali ini,ada sesuatu yanv membuat Kirana merasakan hal yang berbeda.

Baru aja gadis itu akan membalas ucapan Aga,hand phone yang ada di kantong nya sudah berbunyi nyaring lebih dahulu

Segera gadis itu merogoh sakunya,dan menjawab panggilan tersebut.

Love To BuayaWhere stories live. Discover now