(Bonus Part 4 Bagian 2)

4.1K 281 97
                                    


"Lalu setelah itu apa? Mati sia-sia? Ck lebih baik kalian ikut kami,akan lebih baik ketika kalian hidup dan terus berada di sisi keluarga kalian,daripada kalian harus mati sia-sia." Ucap setya membuat Oris geram.

"Diam kau! Siluman seperti kalian hanya bisa memanfaatkan kami manusia!" Maki Oris,yang berusaha melawan Setya,namun Setya dengan sekali pukul membuat Oris tumbang.

"Sekarang itu pilihan kalian tetap hidup demi keluarga,atau mati sia-sia di sini." Tawar Arya.

Tak lama ke 5 pria bawahan Oris pun bangkit,ia mengikuti Setya keluar dari rumah itu.

"Pergi kalian pergi!! Aku bisa melawan siluman itu sendiri!!,kalian pengecut!!" Maki Oris pada kawanya yang telah pergi meninggalkanya.

"Jangan besarkan egois mu,ikutlah dengan kami." Ajak Kirana.

Tetapi tangan Kirana di tampar,hingga membuat gadis iti kesakitan.

"Oris hentikan! Jangan bersikap seperti ini,kita sudah tidak memiliki pilihan!!" Bentak Surio pada Oris.

"Aku tidak butuh omong kosong mu! Aku akan tetap di sini dan tidak akan membiarkan dia bersama Ningsih!!" Ucap Oris dengan emosi yang tidak terkontrol.

"Pergi kalian!! Pergi!!!" Usir Oris membuat Surio Arya dan Kirana meninggalkan ia sendiri di sana.

Setelah itu,mereka pun berkumpul bersama Stev Mita dan juga Gio yang sejak tadi menunggu.

Namun di balik tawa mereka yang lega,Kirana masih menyimpan perasaan khawatir kepada Oris.

Biar bagaimana pun Oris hanya ingin melindungi desanya.

Di rumah tersrbut,Oris berusah memberikan penangkal,bahkan ia sanpai mengikat kotak berisi buaya Ningsih dengan erat,jujur Pria itu ketakutan,tetapi demi menyelamatkan desa nya ia akan melakukan apapun meski apapun yang terjadi.

Tak lama kemudian,suhu udara di sekitar rumah itu mendadak menjadi dingin,Oris tau,jika Aga sudah akan seger datang.

Tiba-tiba saja kabut pun muncul,dan Oris makin di buat ketakutan hingga pria itu beringsut mundur.

Sampai akhirnya,suara pintu yang di dobrak pun terbuka,memperlihatkan bebrapa ekor buaya raksasa masuk membuat Oris sampai tak bisa bernafas normal.

Dari dalam kabut itu lah,muncul Gandi menatap tajam,kemudian di belakang Gandi,muncul Aga,dengan mata memerah,dan Oris yakin jika mata itu adalah mata kemarahan kepada dirinya saat itu juga.

"Manusia rendahan! Berani nya kau menculik Siluman Buaya putih!!" Geram Gandi emosi.

"Tidak! Bukan aku yang biadab,tapi kaum mu,kau...AAAAAAA!!!!" belum sempat Oris menyelesaikan perkataanya tiba-tiba saja salah satu buaya besar menggigit tanganya.

"Benar-benar tidak tau malu,masih berani kau membentak di hadapan pangern Aga?!"

Buaya itu menyeret Oris,hingga pria tua itu tersungkur di bawah kaki Aga.

Aga yang melihat nya,hanya memandangnya dingin,membuat Oris ketakutan dan kesakitan karna tangan nya.

"Aku akan membunuh mu." Ucap Aga kemudian.

Di balik lain,Kirana makin kepikiran Oris,dan tanpa di duga-duga gadis itu pun lari,membuat Stev,Arya,Setya serta yang lainya terkejut.

"Kirana! Jangan!!" Teriak Mita yabg tidak di dengarkan gadis itu.

'Aku harus menyelamatkan dia.' Batin Kirana.

Arya yang melihat pun berusaha mengejar gadis itu,namun saat ia akan mendapatkan Kirana,gadis itu sudah lebih dulu masuk kerumah tersebut.

Love To BuayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang