1. PROLOG

353 60 167
                                    

"Di mana Ayahku?!!"

Anak kecil itu berteriak meluapkan amarahnya dengan memecah kaca-kaca dan seluruh gedung-gedung di sekitarnya. Kabut berwarna abu-abu gelap sedang membantai kawanan yang telah membunuh Ayah dan Ibunya.

"Ada di mana dia?!!"

Hardik anak kecil itu berumur sekitar 6 tahun. Mengejar dua pelaku yang telah menghancurkan kastel kerajaan ayahnya. Dia terus berteriak hingga darah keluar dari kedua matanya. Semua kekuatan dia keluarkan untuk mengejar dua pelaku itu.

"Ayah...." lirihnya.

Kekuatannya memudar, anak kecil itu mulai kelelahan. Dia akhirnya terjatuh namun masih bernapas. Semua yang ada di sekitarnya sudah runtuh dan hancur. Suasana seperti medan perang hanya karena seorang pangeran kerajaan yang mengamuk kehilangan kedua permata hidupnya.

Tidak lama. Kondisi tubuhnya perlahan membaik. Dia pangeran dari Kerajaan Iblis Selatan telah menemukan gerbang menuju dunia yang tidak tahu akan bagaimana jika dia memasukinya.

Dia berjalan perlahan menuju gerbang itu. Cukup jauh darinya. Dia dengan tertatih kaki lemas, tangan kanan penuh luka dan darah. Kepalanya juga bercucuran darah namun dari pada itu dia tidak merasakan sakit pada tubuhnya. Matanya memancarkan dendam yang dalam. Dia sedang ingin mengikuti arah dua pelaku itu menuju gerbang dunia lain.

Wuss!!

Anak kecil itu dikagetkan dengan dua cahaya melaju cepat melaluinya dan menghilang setelah memasuki gerbang. Tanpa berpikir panjang, anak kecil itu berlari tanpa kekuatannya. Dia berlari semakin terengah-engah karena gerbang sudah mulai memudar akan menghilang. Sembari berteriak anak kecil itu kini telah memasuki dunia lain. Dunia tanpa adanya kekuatan sihir. Dunia Manusia.

WILAYAH TAK TENTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang