23. HIDUP DAN MATI

17 7 0
                                    


"Kamu masih ingat tempat serba putih yang kamu ceritakan," tanyaku kepada Rendra sembari memasuki gerbang belakang kastel.

"Sepertinya kita akan tahu kenapa kamu dan Merli bisa berada di sana setelah kematian kalian berdua di dunia ini,"

Rendra hanya mengangguk dan mengikutiku. Aku ajak dia untuk pergi ke ruang bawah tanah tepatnya di dalam kamar Ayah.

"Kamu pernah memberi tahuku tempat ini sebelum aku memintamu untuk membunuhku sebelumnya," ujar Rendra menunjuk tangga yang gelap.

"Ya, kita masuk ke sana, petunjuknya mungkin ada di sini,"

Aku lebih dulu menuruni tangga, dan dia mengikutiku. Pintu telah aku tutup dan kembali tersembunyi dari luar. Sepertinya Bael tidak pernah diajak Ayah untuk pergi ke tempat ini. Dilihat dari dia memanipulasi tempat kami berpijak sebelumnya dan memindahkan kami ke seluruh wilayah kerajaan ini, dia tidak pernah membuat kami berada di sini.

"Aku baru tahu jika dunia iblis juga punya perpustakaan," ujar Rendra melihat beberapa buku berjajar sangat banyak.

Satu buku yang mencuri pandanganku dari bawah sini. Tempatnya cukup tinggi dan aku masih bisa menjangkaunya. Terlihat sangat tua dengan beberapa seri di kanan kirinya. Seri ke 2 dari buku berisikan tentang seluruh sejarah dunia ini, mantra, dan petunjuk wilayah.

"Aku pernah mendengar rumor tentang batu yang bisa menghidupkan kembali, jadi aku rasa kita dapat menemukan petunjuknya dari buku ini," jelasku sembari mulai membuka buku ini.

Membukanya satu persatu dan akhirnya aku temukan lembaran yang membahas tentang Espace Blanc. Ruang putih yang di buat oleh kekuatan ibuku untuk melindungi jiwanya. Hanya ratu kerajaan yang dapat menggunakan kekuatan itu, dan satu satunya adalah ibuku.

"Itu lah sebabnya Merli tidak bisa kembali hidup! Karena Ibu sudah pergi," ucapku sedikit mengacak rambutku.

Membuka kembali lembaran, dan aku temukan tentang batu kristal berwarna putih yang tertanam ribuan tahun di bawah pohon di atas bukit. Batu Moonstone.

"Tempatku tersadar setelah terpisah dengan Merli waktu itu!" seru Rendra.

"Kita pergi ke sana! Sebelum Bael menyadari kita kembali ke sini untuk mengincar batu itu. Dia tidak akan membiarkan kita menghidupkan Merli lagi, Aku tahu Ayah adalah rajanya, tapi Ibuku memiliki kekuatan yang lebih besar dari Ayah. Itulah sebabnya Bael menjatuhkan Merli lebih dulu," jelasku lantas berlari keluar kastel dan segera menaiki bukit.

"Akbar, bagaimana bisa bahwa sebelumnya kamu bilang Merli akan benar-benar mati pada perpustakaan itu?" dalam pelarian, Rendra masih menanyakannya.

"Itu tempat netral, semua kekuatan yang diaktifkan di sana akan netral, lebih tepatnya tidak akan berfungsi meskipun terlihat wujud kekuatan itu,"

Kami berdua akhirnya sampai. Aku bisa mengkerahkan kekuatanku di sini. Menggali tanah di samping pohon besar sebagai puncak dari bukit ini. Cukup dalam batu itu terkubur. Rendra mengambilnya, dan aku membantunya untuk naik.

Seperti kotak perkakas persegi berukuran 25 cm dengan tepian dihiasi warna cokelat keemasan. Kotaknya begitu usang tetapi tidak rusak meskipun terkubur ribuan tahun yang lalu.

Tanpa di pinta, Rendra membuka kotak itu. Ya! Memang tidak ada kunci. Kotak itu bisa di buka dengan mudah. Dalam gelap pun, ketika kotak itu terbuka, cahaya dari dalam bersinar. Rendra lantas membukanya lebar-lebar. Baru pertama kali aku melihatnya, Batu kehidupan. Seperti kristal, berwarna putih bersih. Rendra segera menutup kembali kotak itu dan mendekap kotak itu pada dadanya.

WILAYAH TAK TENTUWhere stories live. Discover now