14 | Surprise

5.4K 414 2
                                    

Ya, hari ini tanggal 14 Juli, hari ulang tahun Jena dan Dika. Kejadian di Bunga Rampai kemarin membuat mereka lupa bahwa hari ini mereka ulang tahun. Tapi tidak dengan Celia, dia sudah merencanakan pesta kejutan ini dari jauh hari. Dia sudah mengundang ibunya dan Yoga untuk datang ke Jakarta. Celia juga mengontak Marsha, mantan pacar Dika. Dari obrolannya dengan orang-orang di Bunga Rampai kemarin, dia tahu bahwa biarpun Dika dan Marsha sudah putus, mereka tetap bersahabat sampai sekarang. Dan dari Marsha dia tahu bahwa Dika memiliki seorang sahabat dekat lagi, yaitu Bima Santoso, seorang pengusaha muda di bidang properti. Marsha menawarkan diri untuk menghubungi Bima dan memintanya datang.

Celia menyuruh Dika untuk memaksa Jena tinggal di rumah hari ini. Dan seandainya kemarin Jena tidak terkena serangan asma, dia akan tetap menyuruh dua sejoli itu tinggal di rumah, apapun alasannya. Tadinya Celia akan mengejutkan mereka dengan membawa orang-orang itu ke depan pintu apartemen, tapi tak ada seorangpun di dalam saat dia pulang, jadi akhirnya dia merubah rencana.

¤¤¤¤

Dika membuka pintu apartemennya dan mendapati apartemennya gelap gulita. Dia heran karena tadi dia dengar Celia sudah pulang. Keheranan yang sama terpancar dari wajah Jena saat dia melihatnya. Tapi sedetik kemudian lampu menyala dan ada orang-orang di dalam apartemennya yang berteriak "Happy birthday!" Dia sama sekali lupa bahwa hari ini adalah ulang tahunnya. Dan ulang tahun Jena juga. Serangan asma Jena kemarin membuatnya panik dan melupakan momen hari ini.

Dia kemudian ditarik ke dalam pelukan seseorang sebelum sempat mengenali wajah-wajah di depannya. Barulah saat orang yang memeluknya menepuk punggungnya dengan keras dan berkata 'Selamat ulang tahun, Bro' dia menyadari bahwa itu adalah Bima Santoso, sahabatnya sejak mereka sama-sama baru menetap di Jakarta. Dia melepaskan pelukannya, mengucapkan terimakasih, kemudian ditarik lagi ke dalam pelukan seseorang. Kali ini seorang wanita yang memeluknya. Dari wangi parfumnya yang sudah dia hafal, dia tahu bahwa yang memeluknya adalah Marsha, mantan kekasihnya yang sekarang tetap menjadi sahabatnya. Dia melepaskan pelukan Marsha kemudian memandang kedua sahabatnya itu dengan berseri-seri.

"Gue nggak nyangka," katanya.

"Celia telepon gue katanya hari ini dia mau bikin surprise party buat lo sama Jena dan minta gue datang ke sini. Terus gue telepon Bima dan nyuruh dia ke sini juga." Marsha menjelaskan pada Dika.

"Lo nggak pernah cerita sama gue lo punya pacar baru," goda Bima.

"Belum, dia belum jadi pacar gue. Tahu dari mana lo cerita gue?"

"Dari Marsha." Dika menatap Marsha dan menaikkan alisnya meminta penjelasan.

"Celia cerita tentang kalian ke Lala waktu di Bunga Rampai, terus yaaa..."

"Astaga. Women!"

Dia kemudian melihat ke belakang kedua sahabatnya itu dan mendapati Jena sedang menatapnya dari balik pelukan ibunya, tersenyum padanya lalu melepaskan pelukan ibunya. Dika mengundurkan diri dari teman-temannya dan menghampiri Jena. Mereka ragu-ragu sesaat kemudian berpelukan dengan canggung dan saling mengucapkan selamat ulang tahun.

"Ih kalian, masih kagok aja sih. Kayak baru kenal kemarin," goda Celia. Dika dan Jena hanya bisa tersipu malu.

"Jadi gue nggak akan dikenalin nih?" seru Bima.

"Oh iya, Bima, ini Jena. Jena, ini Bima. Dia sahabat saya waktu kita sama-sama kerja serabutan di sini. Tapi sekarang dia bos di perusahaan properti besar di Jakarta."

TROUVAILLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang