22 | Stuntman

5.4K 361 5
                                    

Keesokan harinya, mereka sarapan di sofa sambil menonton tv. Jena sedang mencari tontonan yang bagus di tv saat dia melihat wajah Dika muncul di sebuah acara infotainment. Otomatis dia langsung berhenti memencet tombol di remote.

"Ada kamu," katanya memberitahu Dika yang sedang asik dengan nasi gorengnya. Dika mengangkat mukanya dan melihat ke layar tv. Program infotainment itu memberitakan tentang Dika yang kepergok berdua dengan Marsha di bandara. Mereka menyimpulkan bahwa Dika dan Marsha pergi berlibur berdua dan kemungkinan mereka kembali berpacaran. Tidak ada yang peduli dengan keberadaan Bima dan Jena di antara mereka.

"Yah paling enggak saya memang liburan sama Marsha. Mereka nggak terlalu mengada-ada kali ini," kata Dika acuh, lalu kembali asik dengan nasi gorengnya.

"Tapi mereka bilang kamu balikan sama Marsha," kata Jena sambil menaruh piring nasi gorengnya. Dika tidak berkata apa-apa, dia hanya menatap Jena sambil tersenyum penuh makna.

"I'm not jealous." Jena berkata lagi, sekarang pipinya terasa menghangat.

Dika tidak bisa menahan tawanya lagi. Dia meletakkan piringnya juga lalu meraih tangan Jena, lalu berkata, "Welcome to my life. Mulai sekarang jangan nonton infotainment ya. Sebentar lagi kalau film kita rilis kamu akan lihat yang lebih parah dari ini tentang saya sama Adel."

"Tapi Adel kan sudah tunangan."

"Memangnya mereka peduli? Mereka cuma ingin bikin berita yang bisa naikin rating acara mereka. Bahkan sebagian fans saya masih berharap saya dan Adel jadi pasangan beneran seperti di film."

"Astaga. Kamu bisa hidup seperti itu?"

"Saya cuma perlu tutup mata dan tutup telinga terhadap hal-hal seperti itu. Dan saya harap kamu bisa melakukan yang sama. Jangan percaya sama apa yang kamu lihat dan dengar dari media."

"Saya tahu kamu, saya akan lebih percaya sama kamu."

"Good girl," kata Dika sambil mengelus kepala Jena.

Setelah selesai sarapan, mereka mulai mengerjakan pekerjaan rumah. Dika membereskan tempat tidur, Jena menyapu, Dika mengepel, Jena mencuci baju, Dika mencuci piring, Jena mengelap meja dapur, Dika membongkar sisa barang di koper.

Saat Dika sedang mencuci piring, ponselnya berdering. Jena melihat layarnya dan membaca nama Mas Angga.

"Mas Angga telepon, sayang."

"Tolong angkat dulu, tanggung nih."

Jena pun mengangkat telepon dari Mas Angga. Dika mendengarkan sambil menyelesaikan cucian piringnya.

"Halo."

"Enggak, ini Jena, Mas. Dika lagi cuci piring."

"Secepatnya? Ada apa, Mas?"

"Ok."

"Iya, Mas."

Jena menutup telepon lalu menoleh ke arah Dika yang sudah selesai mencuci piring. "Mas Angga minta kamu ke kantornya sekarang."

"Ada apa?"

"Nggak tahu, dia bilang nanti aja kalau kamu sudah di sana baru dia jelasin."

TROUVAILLEKde žijí příběhy. Začni objevovat