Epilog

12K 448 51
                                    

"Jadi dari sekian banyak tempat romantis di dunia, kamu pilih Lembang buat honeymoon? Dan nggak jauh pula dari kantor kamu."

"Kalau ke luar negri emang kita bakal sempat ngurus visa? Kan kamu yang ngebet pengen cepat-cepat kawin."

Ya, hanya berselang dua bulan sejak peristiwa berurai air mata itu, Jena dan Dika meresmikan hubungan mereka dalam ikatan pernikahan. Tidak ada pesta mewah dan barisan pemburu berita khas selebriti papan atas. Dika hanya mengundang sahabatnya, Bima dan Marsha, dan teman-temannya yang sudah seperti keluarga baginya. Sedangkan Jena, keluarga besarnya saja sudah cukup membuat tempat mereka mengadakan pesta penuh sesak. Lagipula dia tidak mempunyai banyak kenalan, hanya Yoga sahabatnya, serta karyawan-karyawannya.

Pestanya pun di adakan di sebuah kebun tanpa ada pelaminan. Celia mengusulkan untuk membuat pesta seperti Edward dan Bella di film Twilight. Dengan begitu dia berpikir Jena dan Dika akan bisa lebih berbaur dengan para tamu.

Saat ini mereka sedang duduk-duduk di balkon kamar resort tempat mereka menginap untuk berbulan madu. Pemandangan kota Bandung dengan lampunya yang berkelap-kelip terlihat sangat indah dari sini.

Karena persiapan pernikahan yang serba mendadak dan terburu-buru, ditambah lagi dia baru saja merencanakan untuk membuka cabang Stardust yang baru, Jena tidak bisa memikirkan tempat lain selain Lembang saat Dika menanyakan dia ingin bulan madu ke mana.

"Di indonesia juga banyak tempat bagus buat honeymoon kan." Dika tetap ngotot.

"Kamu ngajak nikah dadakan banget jadi saya nggak sempat atur kerjaan saya, makanya saya pilih tempat ini supaya saya bisa cepat lari ke kantor kalau ada emergency."

"Kamu itu CEO loh, bukan dokter jaga di UGD."

Jena tertawa kemudian berkata, "Saya CEO yang bertanggung jawab, Dika. Saya janji setelah pembukaan cabang baru ini beres, saya akan lepas kerjaan saya dan saya akan ikut kamu kemanapun kamu pergi. Sudah lama kamu nggak menjelajahi dunia kan."

"Yakin?"

"Nggak lepas seratus persen sih. Yoga akan saya angkat jadi wakil CEO dan nantinya dia yang akan atur semuanya di bawah kendali saya. Jadi saya nggak perlu ke kantor setiap hari, ya paling seminggu atau dua minggu sekali lah."

"Fair enough."

Dika mengecup pipi Jena sekilas. Melihat pemandangan lampu-lampu kota di depannya membuatnya teringat akan London Eye dan kenangannya bersama Jena di sana.

"Kamu ingat kamu pernah tanya kenapa kamu bisa dapat pacar seperti saya?" tanya Dika.

"Kamu jawab karena saya terima telepon Mama waktu di London," jawab Jena sambil tertawa kecil.

"Ya. Dan sekarang saya tahu kenapa saya bisa punya istri seperti kamu."

"What? Eavesdropped my mom's call?"

"Exactly."

Mereka tertawa. Hanya sebuah panggilan telepon bisa memepertemukan dua manusia dan mengubah takdir mereka.

Dika tidak pernah menyangka dia akan kembali bertemu dengan Jenalea Wijaya, mahasiswi baru yang menyentuh hatinya pada pandangan pertama dan sekarang menjadi istrinya. Jena tidak pernah menyangka perjalannya ke London dalam rangka berkabung malah mempertemukannya dengan Mahardika Marsh, aktor papan atas yang sekarang menjadi suaminya.

Hidup memang selalu penuh dengan kejutan. Kenangan pahit bukan untuk disesali, karena kenangan manis akan terasa lebih manis jika kita sudah pernah merasakan pahit.

"I love you, Mrs. Marsh."

"And I love you, Mr. Marsh."

Kemudian bibir mereka kembali bersatu dalam sebuah ciuman atas nama cinta. Cinta yang membuat jiwa Jena kembali hidup saat Dika datang. Cinta yang membuat rasa ingin memiliki tumbuh di hati Dika. Cinta yang memantapkan Jena untuk melebur hatinya dengan hati Dika. Cinta yang membuat Dika memutuskan untuk pergi dari hidup Jena. Cinta yang membuat Jena berkeras untuk mendapatkan Dika kembali. Dan cinta juga yang menyembuhkan semua luka yang mereka torehkan di hati masing-masing. Cinta, sebuah rasa dengan berjuta keajaiban.

TAMAT

××××××××××××××××××××××××××××××××××

Terimakasih sudah membaca cerita ini sampai selesai
Terimakasih juga untuk vote dan komennya
Jangan lupa untuk baca ceritaku yang lainnya ya
Love you

Terimakasih sudah membaca cerita ini sampai selesaiTerimakasih juga untuk vote dan komennyaJangan lupa untuk baca ceritaku yang lainnya yaLove you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TROUVAILLEWhere stories live. Discover now