N i n e

41K 2.5K 701
                                    

Kemudian perubahan besar datang pada suatu malam dikarenakan masalah besar datang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kemudian perubahan besar datang pada suatu malam dikarenakan masalah besar datang. Hari Sabtu tanggal 16 Februari, kami justru berkumpul pada waktu brunch. Mendadak semuanya terasa mengerikan menyambut masalah-masalah proyek yang bermunculan dalam satu waktu.

William, Michael, dan John yang dibantu Linc mengadakan pertemuan dengan para petinggi divisi di ruang rapat Maxwell sementara diriku dan Braden bertemu di ruang rapat McKinley, di lantai teratas untuk membahas masalah eksternal dengan Henry melalui konferensi video.

Bahkan saking memusingkannya, aku mengizinkan Paul Harry Murphy—ayah Henry sekaligus satu-satunya pemegang saham perusahaan McKinley selain Braden—ikut membantu. Seakan kami membutuhkan petunjuk dari pebisnis yang lebih berpengalaman. Jujur saja, itu jauh lebih baik daripada melibatkan ayahku. Aku agak enggan mendiskusikan masalah pekerjaan dengannya.

Baiklah. Ini bukan masalah besar. Aku pasti bisa mengatasinya..

Selama berjam-jam, kusuntikan semua pemikiran itu pada otak. Tidak ingin menciut dengan berbagai masalah yang terbentang di depan sana.

Cahaya senja memasuki jendela ketika konferensi video selesai.

Tak lama kemudian, John muncul dari balik pintu. Jasnya sudah terlepas. Sweater tanpa lengan menutupi kekusutan kemeja beserta dasinya. Sebelah tangannya membawa laptop yang menyala.

Aku kebingungan memerhatikan John. Bagaimana bisa dia tidak salah melangkah jika perhatiannya terlalu fokus pada layar bahkan tatapannya tidak beralih sampai dia duduk di sebelah Braden. Menunjukkan layar pada Braden, John langsung menjelaskan banyak hal. Yang sebenarnya tak sanggup lagi kuproses.

Linc dan Michael datang bersamaan. Dasi Linc melonggar sementara Michael kehilangan dasi silver yang kulihat sebelumnya. Kedua tangan Linc sibuk membawa tumpukan dokumen beserta barang-barang. Terus menerus menggerutu, dia duduk di sebelahku.

Michael membawa tumpukan dokumen lain. Ekspresi Michael sama kusutnya dengan Linc meski dia memberiku senyuman khas selagi duduk di sisiku yang lain.

"Percayakan pada kami, ok?" Mengedipkan sebelah mata, dia terkekeh menenangkanku. "Kita akan membuat semuanya tetap terkendali."

Aku terlampau lelah, tak mampu bereaksi selain tersenyum tipis.

Entah berapa lama kudengarkan penjabaran Michael tentang apa yang terjadi di ruang rapat Maxwell sebelum akhirnya, dalam kabut kelelahan, aku mempertanyakan keberadaan William di belakang benak sana.

Kenapa dia tidak muncul? Padahal Braden sudah menyuruh mereka datang kemari.

Tepat saat itu suara teriakan terdengar dari luar. "Inilah hidup, Kawan-Kawan. Memang dipenuhi omong kosong!"

Mendadak udara di ruang rapat menjadi menyesakkan di detik William masuk. Kemunculannya menyedot keseluruhan diriku.

Tanpa dasi, kemeja putih membalut lembut dadanya yang bidang serta menyelubungi lengan kekarnya dengan sempurna. Dua kancing teratas kemejanya terbuka, memamerkan bahu yang sangat lebar. Jas abu bermotif garis tipis terkulai di sebelah tangannya sementara dia membawa dua cangkir kopi—starbuck?

William Hilton - Hot Player [Complete]Where stories live. Discover now