F i f t y E i g h t

20.7K 1.2K 123
                                    

Banyak orang yang beranggapan bahwa kehidupan tak lagi menyenangkan setelah belahan jiwanya mengalami kehancuran sebab apapun yang dirasakannya telah dirasakan oleh kita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Banyak orang yang beranggapan bahwa kehidupan tak lagi menyenangkan setelah belahan jiwanya mengalami kehancuran sebab apapun yang dirasakannya telah dirasakan oleh kita. Mungkin itu yang kurasakan terhadap Michael. Keseharianku terasa berbeda sejak dirinya menjadi sorotan dunia dalam artian sangat buruk.

Saking buruknya, aku berupaya keras menjadi teman sinting Michael dalam ketidakwarasannya.

Kami menghadang segala hal sembari tertawa seolah ingin balik mempermainkan dunia. Itu kulakukan bukan karena tak bisa merasakan kesengsaraannya melainkan karena—aku tidak tahu harus bagaimana selain tertawa.

"Serius, Will?" Michael meneguk bir, lalu menatapku dengan sorot mata berkilat tawa. "Kau kembali melakukan puasa seks sialan itu."

Kuanggukan kepala dan—tertawa singkat. "Begitulah."

Penuh ketertarikan, Michael mengajukan pertanyaan. "Sudah berlangsung berapa lama?"

Sejenak aku memikirkannya sebelum menjawab jujur. "Seperti biasanya, kubiarkan Nancy melorotkan celanaku pada saat berulang tahun. Jadi, seks terakhir kami itu di bulan Maret. Sekitar tiga bulan yang lalu."

Diberikannya seringai menggelikan. "Pasti kau selalu masturbasi sepulang kerja agar mampu tidur bersama Nancy tanpa melakukan seks."

"Begitulah," jawabku tertawa lepas.

Seringai Michael melebar. "Aku ragu Nancy bisa merelakan sikap tak masuk akalmu."

"Memang." Seringaiku selebar seringainya. "Dia tak rela, tapi tetap menyepakatinya. Kau mengenal Nancy yang sekarang, yang lebih suka menerima tantangan."

"Astaga! Kalian begitu mengerikan," erangnya. Mencemooh.

"Kau pun mengenal kami yang sekarang." Kali ini, aku mengedikkan bahu acuh tak acuh lalu tertawa. "Nancy dan diriku ingin membuat malam pengantinnya teramat spesial. Masih ingat bagaimana kuceritakan tentang kami bercumbu di Swiss tahun lalu? Oh, Tuhan! Aku merasa berada di surga yang sesungguhnya."

Andai bisa membicarakan malam pengantin Michael bersama Gabriel sebagai perbandingan, itu akan bagus. Namun, aku tahu topiknya tak terlalu bijak setelah mereka resmi bercerai. Michael pun terkesan sudah mengerti tanpa harus banyak diberi penjelasan.

Duduk berdampingan dalam sofa, diriku dan Michael merebahkan tubuh sembari menikmati sebotol bir segar. Kaki kami berselonjor ke atas meja ketika pembicaraannya semakin ramai ke berbagai hal sehingga kami tertawa lepas bersama.

Di sofa tunggal, John masih membaca koran selagi berbicara pada Braden. Membuat perhatian kami teralihkan. "Apakah kau tahu dua hal yang paling tak terbatas di sekitar kita, Brad?"

Tanpa mengalihkan tatapan dari ponsel, Braden duduk dalam sofa tunggal lain selagi menjawab datar. "Alam Semesta dan kebodohan manusia."

Michael dan diriku bersitatap. Kedua alis kami bergerak-gerak sementara ujung pantofel kami saling membentur. Seolah memberikan sinyal satu sama lain.

William Hilton - Hot Player [Complete]Where stories live. Discover now