F i f t y T w o

3.7K 164 30
                                    

Setengah jam kuhabis dengan membasuh diri, melakukan meditasi sejenak dalam rendaman air hangat di bathtub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setengah jam kuhabis dengan membasuh diri, melakukan meditasi sejenak dalam rendaman air hangat di bathtub. Aku sedang memakai jubah mandi ketika mendengar pintu terbuka.

Karena kamar hotelnya berjenis suite room yang memisahkan kamar beserta ruang tengah, aku harus melewati pintu kamar lebih dulu untuk memastikan siapa yang datang. Braden yang kali pertama kulihat sebelum tiga pria menyusul.

Ouch. Rupanya Braden menjemput kiddos bersama kawanannya.

Agak tersontak kaget, aku berdecak geli. "Pemandangan yang menarik."

Dengan bermacam-macam ekspresi, setiap pria membawa kiddos. Terkecuali Braden. Bahkan mereka jelas kerepotan harus membawa kiddos sekaligus stroller beserta tas ransel dimana perlengkapan kiddos berada.

Satu pria, satu kiddos, satu stroller dan satu tas ransel.

Pemandangan itu membuatku ingin tertawa. Aku bersedekap, mengamati ketiganya. "Baru terpikirkan olehku."

William membawa Gènie dalam sebelah tangan. Anak perempuanku tampak sangat kecil dalam perawakannya yang besar. Mengayunkan Gènie yang masih aktif bergerak sementara tangan lain membawa stroller yang sudah dilipat, William bertanya penuh minat. "Tentang apa?"

"Kalian pantas menjadi pengasuh kiddos." Kutunjuk para pria dewasa. "Bertiga." Lalu menunjuk kiddos. "Bertiga."

"Ide cemerlang," jawab Michael. Sang calon pengantin pria memegangi Zaden, sedikit kaku tapi Zaden tampak begitu nyaman dalam dekapan Michael.

Di sampingnya, John memilih menyimpan Jaden dalam stroller. Lebih praktis.

Aku tak tahu bagaimana Braden menyerah tugas Chase, Chad, Brand pada mereka. Entah sedang mengerjainya atau melakukan taruhan—seperti kebiasaannya. Yang pasti aku suka melihat William, Michael, dan John kerepotan.

"Di mana kami harus menyimpannya?" tanya John dengan ekspresi datar.

Kucibir dirinya. "Anak-anakku bukan barang."

Tanpa suara, Braden menuntun mereka menuju kamar. Menyuruhnya menidurkan kiddos pada ranjang lain yang bertengger tepat di samping ranjang utama.

Sebab kiddos terlihat belum membutuhkan ibunya, aku berdiri sembari bersandar ke kusen pintu yang terbuka. Menonton keempat pria yang meluangkan waktu untuk mengomentari tubuh-tubuh mungil itu.

Aksen John menjalari seisi kamar di kala dirinya menunjuk Jaden menggunakan wajahnya. "Horus atau Thoth?"

"Horus," jawab Braden.

"Bagaimana cara memanggilnya? Nama mereka nyaris sama." Kini, William yang angkat bicara. Pertanyaannya serupa dengan pertanyaaan Nancy kala itu. "Jaden Horus dan Zaden Thoth."

Dengan menggelikan, Michael menimpali. "Yang satu berawal huruf J dan yang satunya lagi berawal huruf Z."

"Aku tahu, tetapi tetap saja terdengar sama. Memanggil nama tengahnya akan terlalu panjang," erang William.

William Hilton - Hot Player [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang