제 1 회

10.2K 509 22
                                    

👀Happy Reading👀

Nama ku Stella Dheandra, aku lahir pada tanggal 21 Maret 1996, dikota Surabaya, Jawa Timur. Aku biasa dipanggil Dhea, dikarenakan nama depan ku yang agak panjang. Jadi teman-teman dan keluarga ku lebih memilih memanggilku Dhea.

Di SMA aku selalu dikenal dengan gadis EXO, karena aku memiliki banyak barang yang berlogo EXO. Aku pun memasang berbagai poster EXO, namun foto Park Chanyeol paling banyak terpajang. Ya, aku EXO-l dan juga pyromaniacs atau sebutan bagi penggemar Chanyeol.

Sudah hampir 3 tahun aku tinggal dinegara asal K-Pop, dengan beasiswa yang aku dapat di Univ. Seoul. Sebuah kebanggaan bagi ku, keluarga dan negara. Aku berhasil masuk disalah satu kampus bergengsi di Korea Selatan.

Dengan itu aku pergi bernaung ke Korea Selatan, dan jauh dari orang tua dan adik semata wayang ku.

Disini, aku tidak sendiri ada gadis asal Jakarta yang juga berkuliah di Univ. Seoul. Dia gadis yang baik karena mau menampungku di apartemennya yang mewah.

Aku bukanlah anak yang terlahir dikalangan atas. Aku hanya anak dari seorang PNS dan penjual kue-kue kering disebuah toko kecil. Jadi, untuk makan, aku harus kerja paruh waktu disini. Dengan menjadi kasir mini marker dijalanan Seoul.

Kota padat yang menjadi ibukota negara. Seoul, kota yang bagaikan New York yang tak pernah sepi.

Aku juga kerja paruh waktu menjadi pelayan toko minuman. Dengan usaha, aku dapat membagi waktu antar kuliah, dan bekerja.

Hari ini, hari libur kuliah, aku hanya berdiam diri dikamar. Temanku, Feranica Claudya, si pemilik apartement, sudah pergi bersama kekasihnya sedari pagi.

Dengan tiduran dikasur, dan menstalk akun sosial media milik Park Chanyeol. Melihat foto Chanyeol yang sangat cute, membuat pikiranku kemana-mana.

Tak lama ponselku menanpilkan layar panggilan nasuk. Aku pun segera mengangkatnya.

"Dhea?" ucap disebrang sana, dia adalah Jang Na Ri, teman satu jurusan ku. Jurusan Sastra.

"어? 나 리 야? 왜요? ( ya? Na Ri? Kenapa?)" tanya ku.

"어떻게 지내세요? (Bagaimana kabar mu?)"

Aku hanya menatap layar ponselku. Aku merasa Na Ri tidak seperti ini. Bagaiman mungkin, dia menanyai ku kabar, padahal kamarin kami baru bertemu di kampus.

"야! 괜찮나? (Hei! Kau baik-baik saja?)" tanya ku.

"허, 됐어! (Ya, lupakan saja!)" jawab Na Ri.

"먼저 간다, (aku pergi duluan)" ucapku.

"안돼! (Jangan)" teriaknya. "아, 예. 내일봐. 안녕! (Ah ya. Sampai jumpa besok. Selamat tinggal)" ucapnya lagi.

Telpon pun terputus. Aku menatap layar ponselku. Ku pikir dia salah sambung. Ternyata, setelah dipastikan, yang menelpon tadi benar-benar Na Ri.

Begitu tidak betah berada di apartemen yang begitu besar ini sendirian, aku mengganti baju ku untuk berkeliling jalanan Seoul. Ya.. Siapa tau ketemu jodoh orang Korea kan?

Setelah mengganti pakaian, dan memakai sling bag ku, aku berjalan keluar dari kamar. Aku tulis memo untuk Fera dan ku tempelkan dipintu kamarnya.

Diluar pintu apartement, aku bertemu dengan teman laki-laki satu-satunya yang aku miliki di Korea. Dia bernama Kim Ji You. Dia bertubuh tinggi, berkecamata, dan juga tampan. Namun aku hanya menganggapnya teman.

"Ji You-ssi?"

"Hhmm.. Mau kemana?" tanya Ji You. (Anggap saja menggunakan bahasa Korea yang aku terjemahkan, ya.)

Fandom » PCY (✔)Där berättelser lever. Upptäck nu