제 4 회

4.2K 351 6
                                    

Dhea's POV

Aku berjalan menyusuri jalanan Seoul menuju tempat tinggal member EXO. Hari ini, aku berdandan dengan cantik. Tentu! Aku akan bertemu Chanyeol, aku harus tampil maksimal.

Begitu sampai didepan dorm betapa kagetnya aku melihat begitu banyak kado yang ditumpuk didepan pintu. Dengan perlahan aku membawa kado-kado itu kedalam.

Di dorm sangat sepi. Bahkan aku tak melihat satu member pun disini. Tak ada kerjaan, aku memilah-milih kado dari para EXO-L itu sesuai dengan nama penerimanya.

Hari ini kado yang paling banyak dimenangkan oleh rapper kita, Chanyeol. Lalu Sehun dan Baekhyun di peringkat ketiga.

Dengan penasaran dan wajah yang picik, tenang hati mah kalem kok, aku membuka salah satu kado dari fans Chanyeol. Sebuah kotak besar dengan gambar hati dimana-mana. Begitu aku buka, ternyata seperangkat produk perawatan rambut.

Aku melihat semua produk-produk yang jumlah mungkin 10 dengan khasiat yang berbeda-beda. Daebak aku saja tidak punya semua ini.

Ah, jika aku sudah dekat dengan Chanyeol. Mungkin aku bisa meluluhkan hatinya agar dia mau membaginya untukku. Yah, 1 produk saja sudah sangat berjasa untukku. Oke, ini hanya angan yang takkan tercapai. Semoga aja ada mukjizat.

Aku menaruh kado-kado itu kedalam kamar member masing-masing. Tak mudah aku menemukan kamar mereka. Untungnya ada tulisan yang digantung dipintu kamar. Mengapa mereka tidak membuat papan petunjuk? Ya, karena ini bukan kebun binatang. Yap! Logis.

Setelah menaruh tumpukan kado itu, aku membersihkan kamar para member. Dan yang paling kotor adalah kamar Suho oppa dan Sehun oppa.

Dorm ini setiap kamar ditempati 2 member. Jadi, itu membuatku merasa sulit untuk membersihkan karena banyaknya barang. Mungkin juga faktor mereka baru pindah, jadi mereka belum sempat berbenah.

Aku mengepel setiap lantai dikamar-kamar dan setiap penjuru rumah. Lalu aku mencuci piring yang bertumpuk diwastafel, mencuci pakaian lalu menjemur, melipat pakaian, mengelap meja, merapihkan sepatu, menghilangkan debu yang menempel, dan yang terakhir mengganti sprei ranjang.

Telah lelah bekerja, aku berjalan dan menemukan kue beras yang tergeletak dimeja makan. Aku segera memakannya memang karena perutku yang telah meronta meminta makanan.

Tak lama terdengar deru mobil dari luar. Aku mencuci tanganku, dan berjalan kedepan teras untuk menyambut para idola.

Mereka keluar dari mobil van putih, bahkan mereka keluar dari mobil saja aura ketampanan mereka telah tercium dari dapur.

Aku tak bisa menahan senyumku saat Chanyeol keluar dengan gaya cool nya. Sesekali dia tertawa dengan Baekhyun, entah guyonan apa yang mereka dengar, namun melihat Chanyeol tertawa membuatku nyaman.

"Hai, Dhe! Ku kira kau tidak akan datang." sapa Kai.

"Aku bukan seorang yang mengingkari janji." jawabku. Mereka tampak puas dengan jawaban ku. Kerja bagus Park Dhea. Eh...

"Tidak ada kado?" tanya Lay. Hhmm.. Mereka begitu hafal dengan kelakuan para penggemar mereka. Sangat sweet bukan?

"Ah! Banyak, sudah aku taruh di kamar kalian masing-masing." ujarku.

"Kau begitu baik!" ungkap Chen.

"Ah tidak, aku hanya mengerjakan apa yang memang harus aku kerjakan." ucapku dengan malu-malu.

"Masuklah, disini dingin. Akan aku buatkan teh agar oppa terasa hangat." ucapku.

"Tak perlu memanggil oppa, bahkan kau seperti kakak kami." ucap Baekhyun.

Fandom » PCY (✔)Where stories live. Discover now