제 7 회

3.4K 299 4
                                    

👀Happy Reading👀

Author POV

Chanyeol merasakan tangan kanannya begitu susah ia angkat. Begitu dia menengok ke kanan, dia melihat Dhea yang terlelap dengan menindih tangan kanannya.

Dengan perlahan, Chanyeol melepaskan tangannya yang digunakan sebagai bantal oleh Dhea. Chanyeol mengambil kompresan yang berada di dahinya, lalu melihat jam yang menunjukkan pukul 8 malam.

Chanyeol pun segera duduk dan menyenderkan punggungnya dikepala ranjangnya. Dia melihat gaya tidur Dhea yang mulutnya terbuka lebar. Untung saja, air liurnya tidak ada yang menetes.

"Ada perempuan seperti dia. Tidur dengan gaya kodok, dan tidur dikamar pria. Bahkan disini hanya ada aku dan dia. Untung aku pria tampan yang menghargai perempuan, jika tidak.. Mungkin dia sudah habis!" gumamnya.

Chanyeol keluar dari ranjangnya, dia mengambil handuk dan ke kamar mandi untuk bebenah diri. Pusing dikepalanya belum sepenuhnya hilang, namun dia butuh mandi untuk menyegarkan tubuhnya.

Perlahan Dhea membuka matanya, dan betapa kagetnya dia melihat ranjang yang kosong. Pikirannya kemana-mana, dari Chanyeol yang mengigau lalu loncat lewat jendela kamar, atau Chanyeol yang kabur.

"Chanyeol oppa!!!" teriak Dhea.

"Oppa!!!"

"Heo!!! Oppa!!!"

Teriakan Dhea itu menggema hingga keseluruh penjuru kamar. Tak lama pintu kamar mandi terbuka, muncullah Chanyeol dengan memakai handuk jubahnya. Rambutnya basah sehabis keramas.

Dhea sebisa mungkin menelan ludahnya. Jantungnya berdegub dengan sangat kencang. Wajah fresh Chanyeol sehabis mandi begitu sedap dipandang.

"Apa?" tanya Chanyeol begitu melihat Dhea yang terus menatapnya.

"Ti... Tidak, oppa habis mandi? Mau ku buatkan bubur?" tawar Dhea.

"Ya, namun telingaku begitu sakit mendengar teriakan mu. Buatkan aku bubur semangkuk." ucap Chanyeol.

"O... Oke." jawab Dhea dengan gagap. Dhea merutuki kebodohannya sendiri.

Dhea pun segera berlari kedapur, dan sibuk dengan buburnya. Dia masih mengingat kejadian tadi, betapa malunya dia tergagap didepan Chanyeol.

Namun dia menutup mulutnya dengan malu, "kayak pengantin baru. Uuu..." gumam Dhea dengan P'D.

Beberapa lama kemudian Chanyeol datang ke dapur, dan mengambil air putih dingin dari dalam kulkas. Namun tangan Dhea lebih dulu menutup pintu kulkas.

"Oppa tidak boleh meminum air dingin dulu sampai beberapa hari. Aku akan buatkan minuman hangat khas Indonesia, aku jamin pasti badan oppa kembali segar." ucap Dhea. Chanyeol menaruh botol air dingin itu diatas meja makan.

"Apa pun itu, asal kau tidak akan meracuniku." ucap Chanyeol.

"Tidak akan." jawab Dhea mantap. Chanyeol pun segera keluar dari dapur.

Chanyeol berjalan ke ruang tengah. Disana ternyata sudah sangat bersih. Dia salut atas kerja Dhea, walaupun sebenarnya dia bingung, Dhea mengurusinya namun ruangan ini begitu rapih. Padahal saat Chanyeol melihat terakhir kali, ruangan ini bagaikan kapal yang menabrak karang.

Fandom » PCY (✔)Where stories live. Discover now