제 5 회

3.8K 315 1
                                    

Author POV

Chanyeol dan Dhea tak merubah posisi mereka. Dhea hanya diam, menunggu pergerakkan Chanyeol. Sedangkan Chanyeol bingung apa yang akan dia lakukan.

"Ekhmm..." deheman D.O yang baru masuk dapur, menyadarkan mereka.

Chanyeol langsung menjauh dari Dhea. Chanyeol beralih ke kotak P3K dengan menetralkan ekspresinya, sedangkan Dhea mengibaskan tangan kirinya yang terkena air panas.

"Kau mencari apa Kyungsoo?" tanya Chanyeol.

"Aku ingin minum air putih. Apa yang terjadi?" tanya D.O saat melihat ramyeon yang tergeletak dengan air dimana-mana. Namun Dhea dan Chanyeol berfikiran jika D.O menanyai apa yang telah terjadi diantara mereka tadi.

"A-apa?" tanya Chanyeol dengan gugup. Berpura-pura sibuk dengan obat-obatan dikotak P3K.

D.O menatap temannya dengan wajah andalannya. ⊙︿⊙ "apa maksud mu?" tanya D.O lalu dia tersenyum paham. Saatnya membalas.

D.O menghampiri Chanyeol dan menatap Chanyeol tajam. Chanyeol membusungkan dadanya. "A-apa?"

"Kau mau memeluknya.." ucap D.O, Chanyeol menutup mulutnya.

"Kau hampir mencium bibirnya!" ucap D.O lagi.

"Kau... Dan Dhea, ha... Jangan-jangan.." ucap D.O lagi berpura-pura mengintimidasi Chanyeol.

"Apa yang kau katakan?" tanya Chanyeol.

"Ho! Oppa apa yang kau katakan?" sahut Dhea.

"Apa yang aku katakan? Saat aku melihat kalian berdua dalam posisi itu? Mungkin akan ada berita hot bagi EXO-L.." ungkap D.O.

"Kyungsoo.. D.O jangan seperti itu. Aku hanya berusaha menolongnya, dia terkena air panas. Lihat tangannya." ucap Chanyeol. Dhea mengangkat tangan kirinya sebagai bukti. D.O melirik tangan Dhea sekilas, lalu kembali menatap Chanyeol dan Dhea bergantian.

"Baiklah aku percaya." ucap D.O. Dhea dan Chanyeol diam-diam bernafas lega.

D.O mengambil air putih, dan berjalan keluar. Namun selang beberapa detik, kepalanya kembali muncul dengan senyuman.

"Jika sesuatu terjadi dikalian berdua. Traktir aku." ucapnya.

"Hei!!" teriak Chanyeol dengan kesal.

D.O pun benar-benar menjauh dengan tertawa yang begitu besar. Seperginya D.O dengan rasa takut dan malu, Dhea melirik Chanyeol yang mendekatinya dengan membawa obat.

"Duduklah, aku akan obati." ucap Chanyeol. Mereka pun duduk dimeja makan.

Chanyeol mengambil tangan kiri Dhea, dia melihat kondisi tangan Dhea yang sudah memerah. Dhea hanya diam, jantungnya berdetak dengan begitu cepat. Hingga seluruh badannya tidak bisa digerakkan.

"Aa.. Au.." rintih Dhea begitu obat menyentuh kulitnya.

Chanyeol pun melakukannya dengan lebih berhati-hati. Hal terakhir yang ia lakukan, mebungkus luka Dhea dengan perban.

"Terimakasih, oppa." ucap Dhea. Chanyeol hanya mengangguk, dia pun merapihkan perlengkapan obatnya dan memasukkan kedalam kotak P3K.

"Ganti perbannya dengan rutin. Lain kali, jika melakukan sesuatu dengan serius." ucap Chanyeol. Dhea mengangguk-anggukan kepalanya. Hatinya merasa berbunga-bunga dengan penuturan Chanyeol yang menurutnya sangat perhatian.

"Ya, sekali lagi terimakasih." ucap Dhea.

Chanyeol pergi meninggalkan Dhea di dapur. Dia membereskan makanan yang berhasil dia hancurkan tadi. Setelah selesai, dia melihat jamnya. Dan kaget dengan jam yang menunjukkan pukul 14.30, dia harus berada di kampus pukul 15.00.

Fandom » PCY (✔)Where stories live. Discover now