Part 15

14.6K 579 20
                                    

Jangan lupa tekan 🌟 sebelum membaca.
Happy reading...

***

Rennaline berjalan menuju ruang keluarga, dilihatnya ada Dhiran di sana sedang asik menonton kartun sambil memakan cemilan.

Rennaline mendaratkan bokongnya di atas sofa, dan mengambil remote tv yang berada di atas meja. Ia langsung mengganti kartun yang ditonton Dhiran, ke acara televise yang lain.

"Lo kok datang-datang langsung ganti channel tv sembarangan sih? Lo gak liat apa gue lagi asik nonton?" Protes Dhiran.

Rennaline mendengus, "aduhh Dhirann. Lo itu udah gede, masa iya tontonan lo itu Masha and The Bear? Situ sehat?"

"Masha itu unyu-unyu, gue suka! Dan Masha itu kartun favorite gue!" Sahut Dhiran sebal.

"Oke-oke," Rennaline mengganti channel tv seperti semula. "Yang waras mah ngalah aja."

"Oh iya Dhir. Ayah mana si? Kok gue jarang banget liat ayah di rumah?"

"Di kantor sist, ayah jadi super sibuk semenjak kita tunangan."

"Oke gan! Makasih infonya."

Rennaline meninggalkan ruang keluarga, dan pergi menuju kamarnya. Setelah sampai di kamar, ia langsung merebahkan dirinya di atas kasur, lalu mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Dilihatnya ada sebuah pesan line masuk.

Kak Arsen: Rennaline?

Rennaline: knp kak?

Kak Arsen: besok berangkat sekolah mau gue jemput gak?

Rennaline terkejut membaca pesan masuk dari Arsen barusan, ia tampak senang dan kegirangan. Tetapi, kesenangannya itu hanya berlaku sesaat, mengingat kini ia tinggal di kediaman Keluarga Charles. Bisa mampus dia kalau ketahuan bunda dijemput sama cowok lain. Padahal dirinya saja sudah bertunanga dengan Dhiran.

Rennaline mulai mengetik pesan balasan untuk Arsen. dengan berat hati ia menolah tawaran gebetannya itu untuk menjemputnya.

Rennaline: gak usah kak, nanti ngerepotin

Arsen: gak ngerepotin kok

Rennaline: rumah gue itu jauh bangett kak. Nanti kalo kak Arsen jemput, yang ada kita berdua bakalan telat

Arsen: kan bisa gue jemput pagi2 biar gak telat

Rennaline: astagaa, kak Arsen kok ngotot bgt sih pengen jemput? Udh dibilang kalau rumah gue itu jauh bgt, jadi gak usah jemput oke?

Arsen: oh, ke kalo gitu

Rennaline merutuki dirinya sendiri setelah membaca balasan pesan dari Arsen, ia merasa bersalah. Seharusnya ia bisa menolah tawaran Arsen dengan baik-baik.

Rennaline: sowry

Arsen: it's okay

Rennaline mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan merubah posisi dirinya yang semula berbaring menjadi duduk, setelah mendengar suara pintu terbuka. Disusul dengan kemunculan kepala seseorang, siapa lagi kalau bukan kepala Dhiran.

"Eh mata empat," Dhiran membuka pintunya lebih lebar, kemudian masuk ke dalam kamar.

"Gak sopan banget masuk kamar orang gak ngetok pintu dulu."

"Lo budek apa gimana? Gue udah ngetok-ngetok nih pintu berkali-kali, tapi lo nya gak nyahut-nyahut." Sahut Dhiran, kemudian merebahkan dirinya ke atas kasur.

I Fall In Love With Playboy [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ