Sekarang, Rennaline dan juga Dhiran berada di supermarket. Ini semua terjadi gara-gara bunda. Bunda tiba-tiba menelpon menyuruh mereka berdua untuk membeli sayur dan bahan makanan, bunda bilang nanti malam akan ada tamu yang datang. Tetapi, mereka berdua sempat berpiki, kalau ini adalah akal-akalan bunda lagi.
"Pake keranjang, apa trolley?" Tanya Dhiran.
"Pake trolley aja."
Dhiran mengambil trolley, kemudian ia naik ke atas trolley tadi, yang lantas membuat Rennaline marah.
"Turun gak lo? Bikin malu ih, diliatin orang-orang." Rennaline memukul-mukul badan Dhiran, menyuruhnya untuk segera turun.
"Ehh, iya ampun, ampun. Gue turun nih."
Akhirnya Dhiran pun lebih memilih untuk turun, daripada harus dipukulin oleh Rennaline secara terus menerus.
Setelah selesai memilih bahan dan sayuran apa saja yang akan dibeli, mereka berdua menuju kasir untuk membayar belanjaan tadi.
***
"Siapa yang bakal datang ya?" Ujar Rennaline setelah mereka berada di dalam mobil, sambil memakan keripik yang ia beli tadi.
Dhiran mengedikkan bahunya, tidak tahu. "Ayah kali, kan ayah lama tuh gak pulang ke rumah."
"Kayak bang toyib aja bokap lo, lama gak pulang." Rennaline terkekeh geli.
Dhiran mendengus, "bokap gue, bokal lo juga ya sekarang." Dhiran mengingatkan.
Rennaline pun hanya membalas dengan kekehan.
Tidak lama setelahnya, mereka sampai di depan rumah. Keluar dari mobil, Dhiran memilih untuk langsung pergi ke kamarnya. Ia bilang ia sudah kegerahan dan pengen cepat-cepat mandi. Sekangkan Rennaline, ia masuk dan menuju dapur untuk memberikan bahan makanan dan beberapa sayuran yang sudah dibeli tadi kepada Anna.
"Emang siapa yang bakal datang bun?" Rennaline bertanya sambil tangannya mengeluarkan bahan yang ia beli tadi dari kantong plastik.
"Ayah, sama Pak Steve." Sahut Anna.
Rennaline manggut-manggut, setelah selesai mengeluarkan bahan makanan tadi, ia pun pergi ke kamarnya dan memilih untuk membersihkan diri di kamar mandi.
20 menit berkutik di kamar mandi, Rennaline keluar dengan wajah yang lebih segar dari sebelumnya. Ia memilih untuk istirahat sebentar di kasur dengan merebahkan dirinya di kasur.
Drtt..
Mendengar jika ponselnya yang ada di atas nakas bergetas, Rennaline langsung mengambilnya. Ia mencek ponselnya, dan ternyata ada 1 pesan line yang masuk.
Steven: see u tonight!
Rennaline mengerutkan dahinya, tetapi kemudain ia tiba-tiba tertawa saat menyadari display name Pak Steve yang sudah berubah. Ia sangat ingat, dulu display name Pak Steve itu adalah Steve Cogan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Fall In Love With Playboy [END]
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] Dijodohin sama playboy? Rennaline seorang gadis culun berkacamata dan sangat anti terhadap playboy, tiba-tiba dijodohin sama cowok terpopuler dan paling playboy di sekolahnya?