Part 17

12.1K 512 11
                                    

"Sebelum gue anter lo pulang, kerumah gue dulu ya?" Tanya Arsen, dengan pandangannya yang masih fokus ke depan.

"Ngapain kak?"

"Mamah kangen katanya."

Rennaline mengerutkan dahinya bingung, pasalnya ia baru sekali bertemu dengan ibunya Arsen, dan saat itu juga mereka tidak berbicara banyak.

"Oke."

Tidak lama kemudian mereka pun sampai di rumah Arsen. Arsen memarkirkan mobilnya di halaman, dan setelahnya mereka pun masuk ke dalam rumah.

"Halo tante," sapa Rennaline kala melihat Alice sibuk menyiapkan makanan.

Alice tersenyum, "udah datang ya? Tunggu sebentar ya, bentar lagi selesai. Kamu duduk aja dulu."

"Iya tan." Rennaline menarik kursi dan kemudian duduk.

"Kalau gitu, Arsen ke atas dulu ya mah. Ganti baju." Arsen berjalan menaiki anak tangga, Rennaline menatap Arsen hingga punggung lelaki itu hilnag setelah masuk ke dalam kamar.

"Kamu rumahnya di mana Rennaline?" Tanya Alice, tangannya masih sibuk menyiapkan makanan. Tapi, matanya sesekali melirik kearah Rennaline.

Rennaline berpikir sebelum menjawab. "Jauh tante.'

Alice menautkan alisnya mendengar jawaban Rennaline, kemudian ia tertawa kecil. "Yaampun, Renna. Saya nanya alamat rumah kamu di mana, bukan nanya jarak rumah kamu."

Rennaline hanya ikut-ikutan tertawa kecil. Ia tidak mungkin mengatakan kalau ia tinggal di daerah Purnama Grand, pasalnya di daerah sana merupakan daerah perumahan yang sangat elite. Berbanding terbalik dengan penampilan Rennaline yang tidak elite sama sekali. Bisa dibilang penampilannya terlihat kampungan, bisa-bisa ia disangka berbohong kalau menyebutkan tinggal di daerah sana.

Tak lama kemudian Alice selesai menyiapkan makan, bertepatan dengan Arsen yang juga turun menuju ruang makan.

"Ayo makan."

Selama makan, tiba-tiba ada getaran yang berasal dari ponsel Rennaline.

Dhiran: lo dmn? Kok main gak bilang2 sih sama bunda? Kan jadinya gue yg dimarahin!

Rennaline refleks menepuk jidat, ia lupa memberitahu Bunda ataupun Dhiran kalau ia tidak langsung pulang ke rumah.

Arsen yang melihat Rennaline menepuk jidat, tampak bingung. "Kenapa Ren?"

Rennaline mendongak "Eh? Ngga kok Kak."

Rennaline kembali menatap ponselnya membalas pesan Dhiran.

Rennaline: lagi di rumah kak Arsen, lagi makan bareng sama nyokapnya. Gue lupa buat ngabarin lo ataupun bunda kalau gue gak langsung pulang. Sorry

Dhiran: di rumah arsen? lagi? Ntar lo bilang apa ke bunda? Lo bakal bilang kalau lo tdi makan brg sama arsen dan jg bundanya gt?

Sial, Rennaline mengumpat dalam hati. Ia baru sadar bahwa statusnya sekarang adalah tunangannya Dhiran.

Rennaline: ntar gue bilangnya sama bunda abis jalan sama evelyn. Takut jg gue kalau bilang abis dari rumah cowo

Read.

Tidak ada balasan lagi dari Dhiran.

Rennaline: nanti jemput gue di minimarket kemaren ya? Plisss

Dhiran: ok

Setelah selesai makan, Arsen dan juga Rennaline berpamitan untuk pulang. Arsen mengantar Rennaline menggunakan ninja hitam miliknya.

"Rumah lo di mana? Biar langsung gue antar ke depan rumah lo."

"Antar gue ke minimarket kemarin aja deh kak. Ntar bakalan ada yang jemput gue kok."

Arsen diam, tetapi kemudian tangannya menarik tangan Rennaline ke depan, dan melingkarkan tangan Rennaline di pinggangnya. Rennaline terkejut bukan main, jantungnya berdegup tidak karuan. Sungguh, hal yang dilakukan oleh Arsen barusan membuatnya menjadi salah tingkah.

"Eh, anu Kak. Tangannya?" Rennaline berucap dengan malu-malu.

Arsen mengelus lembut tangan Rennaline yang melingkar di pinggangnya. "Kenapa lo gak mau gue antar di depan rumah? Lo malu?"

"Bukan malu sih Kak, tapi lebih ke takut. Takut dimarahin bunda kalau tiba-tiba diantar pulang sama cowok ke rumah." Jelas Rennaline.

"Kok bisa?"

"Iya bisa, kan gue udah tuna..." Ucapan Rennaline terputus, ia refleks menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ia merutuki dirinya yang hampir saja membongkar identitasnya sebagai seseorang yang sudah bertunangan.

"Sudah apa Ren?" Tanya Arsen, yang penasaran akan kelanjutan ucapan Rennaline tadi.

Mereka kini sudah sampai di depan minimarket, Rennaline langsung turun dari motor Arsen. Ia bersyukur sampai di minimarket di saat yang tepat, jadi ia tidak perlu menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Arsen barusan.

"Makasih ya Kak," ucap Rennaline tulus sambil tersenyum.

Arsen tersenyum balik. Tangannya ia angkat ke atas, meletakkannya di atas kepala Rennaline lalu mengacak rambutnya pelan. "Kalau gitu, gue pulang ya."

"Oke ka, hati-hati ya." Arsen mengangguk merespon ucapan Rennaline, gadis itu kemudian melambaikan tangannya pada Arsen sampai punggung lelaki itu hilang tak terlihat.

Setelahnya, Dhiran datang dengan motornya. "Ayo naik."

Rennaline tersenyum dan menaiki motor Dhiran. Kemudian, lelaki itu melajukan motornya mengarah jalan pulang.

Di sisi lain, ada Arsen yang melihat keduanya pulang bersama. Setelah yakin, ia pun buru-buru pulang ke rumah.

***

"Mah, kayaknya memang bener deh. Kalau Rennaline yang satu sekolah sama Arsen itu menantunya keluarga Charles. Soalnya tadi Arsen liat dia dijemput sama Dhiran." Ujar Arsen memberitahu Alice.

Alice manggut-manggut sambil berpikir, membuat Arsen kebingungan melihatnya. "Kenapa ma?"

"Mamah bingung aja, kenapa cewek miskin kayak dia bisa jadi menantu di keluarga Charles?"

Arsen mengernyitkan dahi, tampak ikut berpikir. Ia merasa jika ucapan Alice ada benarnya, kenapa juga keluarga Charles memilih menantu yang berasal dari keluarga kurang mampu?

"Gausah terlalu dipikiran ma, lagian dia juga gak ada hubungannya dengan ini. Mending mama sekarang istirahat, besok kan kita bakal tengok Papah." Ucap Arsen tersenyum, sambil menggemgam tangan ibunya.

Alice mengangguk, lalu ia berjalan bersama Arsen di sampingnya menuju kamarnya.

Setelah mengantar Alice ke kamar, Arsen berjalan menuju kamarnya.

Ia merebahkan dirinya di kasur, dan menatap langit-langit di kamarnya.

"Rennaline, walaupun penampilannya culun begitu. Ia memiliki senyuman yang sangat manis." Ucapnya pelan sambil tersenyum menatap langit-langit."


***
TBC

Jangan lupa vote dan comment di setiap chapternya~

I Fall In Love With Playboy [END]Where stories live. Discover now