Seorang pria tengah asik mencumbu gadis cantik. Keasikan mereka terhenti ketika terdengar dehaman dari seseorang yang menginterupsi kegiatan mereka. Tanpa menoleh pun pria itu tahu bahwa yang menginterupsi mereka adalah bawahannya yang sangat menyebalkan.
Bagaimana ia bisa tahu? Dari aroma gadis itu. Aroma yang memuakkan, Satu-satunya wanita yang tidak akan dia dekati, atau awalnya ia pikir seperti itu.
Pria itu menoleh dan menatap tajam bawahannya "Apa?" tanya pria itu dengan raut muka menyeramkan karena ada yang menganggu kegiatan asiknnya.
Gadis yang tadi di cumbu pria itu menatap si penganggu dengan pandangan mengejek dan tanpa merasa malu duduk di pangkuannya serta bergelayut manja, sesekali mengelus dagu pria itu.
"Saya hanya ingin memberikan laporan keuangan perusahaan" ucapnya sambil menatap mereka berdua secara bergantian.
"Taruh saja di sana dan pergi" ucap pria itu yang di jawab dengan anggukan patuh dari bawahannya.
"Saya permisi"
Usai kepergian sang penganggu gadis itu kembali mencium pria itu namun ditepisnya dengan kasar.
"Aku sudah kehilangan minat. Kau pergilah"
Sang gadis menatap pria itu dengan padangan tidak percaya, tidak pernah ada yang menolaknya dengan kasar seperti ini.
"Aku akan memberimu waktu 3 detik untuk pergi" pria itu mengucapkan dengan nada dingin dan tanpa ekspresi.
"Satu" pria itu menatap sang gadis yang masih berdiam diri dan masih duduk dipangkuannya.
"Dua"
Menyadari bahwa pria itu sangat serius gadis itu buru-buru berdiri dan sedikit berlari menuju pintu.
Pria itu mendengus kasar "Memuakkan"
****
jika ada kesamaan nama pada tokoh maupun watak itu bukanlah sesuatu yang disengaja.
untuk ide cerita semua murni dari pemikiran ku, jadi aku rasa tidak mungkin bisa sama dengan yang lain.
ide tidak di dapat dari sumber manapun, inspirasi datang dengan sendirinya.
Copyright©2015 by Liliann Lily
YOU ARE READING
When Beauty Tamed the Beast (DEWASA 21+)
RomanceEllen memimpikan hal yang diimpikan oleh kebanyakan perempuan. Memiliki karir yang cemerlang, menjalin kasih dengan orang yang dicantai & mencintainya balik, menikah & berkeluarga. Lalu? Happily ever after. Berkebalikan dengan Ellen, bagi Nathan...